Jumat 30 Dec 2016 14:00 WIB

KH Arifin Ilham: Energi Zikir untuk Perubahan

Red:
Ustaz Arifin Ilham
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Ustaz Arifin Ilham

Foto : Republika    

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Dzikir Nasional Republika ibarat 'taman surga' di dunia. Tempat mendapatkan ridha Allah SWT dengan ritual mendekatkan diri kepada-Nya. Menurut Pimpinan Majelis Az Zikra, KH Arifin Ilham, dengan berzikir akan mendatangkan energi perubahan. Perubahan tersebut membawa seorang Muslim menapaki tangga kearifan mulai dari Mukmin, bertakwa (muttaqin), orang yang ikhlas (mukhlish), dan gemar berbuat baik (muhsin).

Perubahan itu antara lain tertuang nyata dalam akhlak menuju keikhlasan yang sejati. Keikhlasan tersebut antara lain bisa diindera dengan sejauh mana kontinuitas dan konsistensi seseorang tetap berada di jalan-Nya. "Ingin tau orang ikhlas, lihat apakah dia istiqamah," kata dia di GOR Az Zikra, Selasa (20/12), seraya mengajak segenap umat Islam hadir dan bermunajat bersama dalam Dzikir Nasional Republika. 

Wartawan Republika, Wahyu Suryana, berbincang dengan alumnus Pesantren Darunnajah, Jakarta Selatan itu seputar hikmah zikir, dan korelasinya dengan perhelatan rutin menyambut pergantian tahun yang digelar Harian Republika tersebut. Berikut petikan percakapannya:

 

Bagaimana pandangan ustaz tentang zikir?

Zikir itu, dari sekian banyak hikmah adalah energi perubahan, jadi energi perubahan dari kegelapan menuju cahaya. Perubahan itu bukan cuma masuk Islam, itu Muslim, kalau dalam bahasa tasawuf hanya tingkatan keyakinan, tapi masih belum ibadah. Orang yang sudah ibadah itu mukmin, tapi masih ada maksiatnya dia.

Naik lagi muttaqin (bertakwa), ini sudah tidak maksiat dia, naik lagi mukhsin (baik), sudah gemar bukan lagi karena takut kepada Allah bukan taat, melainkan sudah senang berbuat baik, itu juru dakwah, memerhatikan fakir miskin dan yatim piatu. Karena ada orang takwa tapi tidak senang berbuat baik, tidak maksiat tapi kurang berbuat baik.

Nah, naik lagi mukhlis (orang ikhlas), segala potensi yang ada dikerahkan untuk Allah, nah terakhir cuma Allah yang tahu. Tapi, energi perubahan sebenarnya terjadi setiap saat, karena ending yang paling diincar itu khusnul khatimah, lagi asyik-asyiknya mendekat Allah, dipanggil. Jangan sampai jadi makhluk celaka, yang tidak ada perubahan, malah makin dekat dengan dunia dan maksiat, jadi lagi asyik-asyiknya maksiat, diberi prestasi dunia, tiba-tiba dicabut ditarik nyawanya.

Selain perubahan, apa manfaat berzikir?

Pertama, kecerdasan menyelesaikan urusan dunia dengan hidayah Allah. Orang zikir dekat dengan malaikat, malaikat mengilhamkan kebaikan. Makanya di dalam Alquran yang ditanyakan ahli zikir bukan ahli ilmu. Hikmah itu cuma diberikan kepada orang yang konsisten ibadah, malaikat nempel, dibisikkan terus kebaikan oleh malaikat, ada intuisi, ini yang dibutuhkan jihad. Makanya, ahli jihad rajin zikir, sebab semakin kuat zikirnya, semakin besar mengakses kebaikan, karena dia tidak mengkhianati malaikat, karena malaikat melihat dia maksiat.

Kedua, pasti mudah dalam urusan. Kadang kalau dipikir tidak logis, karena kita kerja kepada Allah, maka Allah 'kerja' untuk kita. Janji Allah, jika kamu melakukan apa yang Aku mau, Aku juga mau melakukan apa yang kamu mau. Kata Allah, Kami Walimu dalam urusan dunia, tapi syaratnya istiqamah, sehingga setiap ada kesulitan selalu dipermudah.

Ketiga, paling kaya. Orang paling kaya di dunia bukan orang paling banyak duitnya, bukan paling tinggi jabatan, bukan paling populer, bukan orang alim, tapi orang yang paling puas dengan semua karunia Allah. Percaya dirinya tinggi, bertemu presiden dakwah tetap bagus.

Keempat, dunia yang dicari orang menghampirinya. Misalnya saya bangun masjid orang datang, orang cari-cari donatur ini datang sendiri. Orang ingin bicara di media, kita Alhamdulillah media yang datengin. Jadi orang ingin sesuatu, sesuatu itu datengin kita.

Apa saja balasan berzikir menurut Alquran?

Simaklah surah Nuh ayat 10, 11, dan 12. Orang yang berzikir, dosanya akan diampuni oleh Allah, diturunkan hujan. Lihat yang di Monas kemarin (Aksi Bela Islam), itu kekuatan zikir. Selanjutnya, berzikir mudah mendapat rezeki halal, keturunan yang baik, lihat ahli-ahli zikir, keturunannya baik-baik, saleh dan salehah. Dan terakhir, disejahterakan dengan kebun dan sungai. Jadi, banyak sekali.

Menurut Anda, bagaimaina korelasi Zikir Republika dan tema 'Indonesia Ikhlas' tahun ini?

Zikir itu bisa melahirkan keikhlasan, memang ikhlas itu di dalam hati dan itu tidak kelihatan. Lisan bahasanya, air mata menangis buahnya, akhlak hasilnya. Siapa berzikir, orang yang taat, ikhlas pasti berbuah istiqamah. Ingin tau orang ikhlas, lihat apakah dia istiqamah.

Lantas apa aktualisasi zikir dalam kehidupan kita?

Kita membutuhkan energi agar bisa menyelesaikan berbagai masalah kehidupan, dan menjadikan diri sebagai orang yang mengakui lemahnya diri menjalani kehidupan. Zikir sebagai salah satu sarana menghalau semua maksiat yang mungkin terjadi di malam tersebut, sekaligus berjuang demi semua umat Islam di dunia lewat doa. Sekaligus kita doakan umat Islam di Aleppo, Rohingya, Palestina, dan seluruh dunia.

Untuk semangat kenegaraan? Apapun kalau semangat mencari ridha Allah, pasti kita cinta banget sama negara, orang kalau cinta Allah cinta negerinya. Jadi, jangan khawatir orang beriman tidak akan nasionalis atau tidak NKRI, dia sangat Bhinneka Tunggal Ika. Arifin sangat mencintai perbedaan agama, sampai di sini ada tulisan hormati perbedaan keyakinan, makanya ada jadwal pendeta main Sabtu di sini (bulutangkis).

Jadi, harus sayang dengan kawan yang berbeda keyakinan, tidak boleh dicaci maki, kita tidak tahu hidayah itu kapan, bisa aja di kita dicabut dan mereka yang dapat. Agama itu amal, amal berbuah hikmah, belajar berbuah ilmu. Itu kalau orang beramal dan berilmu dapat keduanya. Sekarang orang banyak orang alim tidak saleh, sebaliknya, ada orang saleh tidak alim. Makanya, akan lebih baik kalau amalnya banyak, belajarnya juga banyak, alim dan saleh.

Apa seruan Anda untuk Dzikir Nasional Republika tahun ini?

Siapa pun yang ingin perubahan, dalam hidupnya ingin lebih baik, lebih ikhlas, lebih dekat dengan Allah, lebih semangat hidupkan sunah nabi, lebih cinta kepada keluarga, lebih semangat dengan yang halal dan ingin hidup berkah. Yuk mari kita datang ke surganya Allah. Dzikir Nasional Republika merupakan 'taman surga' di dunia. Hadirilah acara ini untuk sama-sama menjadi taat kepada Allah SWT, 'taman surga' di dunia. ed: Nashih Nashrullah 

***

Zikir Mengasah Keikhlasan Emban Amanat

 "Dalam zikir, terkandung spiritualisasi kehidupan secara autentik. Setiap orang yang senantiasa (melakukan) dzikrullah (mengingat Allah), ia akan menjadi insan yang ikhlas menjalani kehidupan. Termasuk, ikhlas dalam menjalankan amanat apa pun demi tegaknya kebaikan, kebenaran, dan keadilan. Setiap warga dan elite bangsa yang pandai berzikir dia tidak akan korupsi, menyimpang, dan sewenang-wenang karena (merasa) hidupnya diawasi dan dibimbing petunjuk Allah."

(Haedar Nashir, Ketua Umum PP Muhammadiyah)  

Zikir Suprarasional dan Kunci Ikhlas

"Indonesia butuh berzikir rasional, berpikir supranasional, menjadikan segala perkara gaib seperti pahala, surga, neraka, menjadi rasional, sehingga kita semakin percaya dan terilhami dalam kehidupan sehari. Jika kita bisa gunakan rasionalitas itu, namanya berzikir supranasional. Indonesia akan terselamatkan dengan Indonesia Ikhlas yang benar-benar percaya pada yang gaib. Peradaban yang ikhlas akan sukses dan gemilang. Sejarah sudah membuktikannya."

(Ridwan Hasan Saputra, Pendiri Klinik Pendidikan MIPA (KPM))

 

Ikhlas Tangguh dan Gigih Berjuang

"Ikhlas tak sekadar kata-kata, tetapi juga diwujudkan dalam bentuk ketangguhan. Justru ikhlas itu harus diartikan dinamis bukan pasif dan nrimo. Kalau ingin menuju 'Indonesia Ikhlas', masyarakat Indonesia harus berjuang keras dan hal itu harus ditunjukkan dalam misi dan visinya, yakni berani hidup menghadapi tantangan serta bermanfaat bagi bangsa dan negara. Seseorang yang ikhlas itu justru berani menghadapi risiko, gigih, dan punya keberanian, tetapi tidak membabi buta. Masyarakat yang ikhlas memiliki semangat yang kompak untuk melakukan kebaikan.

(Mahfud MD, mantan ketua MK)

Zikir  untuk Perbaikan dan Peningkatan Amal

Zikir dan muhasabah merupakan kesadaran akal untuk menjaga diri dari pengkhianatan nafsu, melalui proses pencarian kelebihan dan kekurangan diri.  Muhasabah menjadi lampu di hati setiap orang yang melaksanakannya. Pergantian baru adalah momentum muhasabatun nafsi (evaluasi diri) atas berbagai amal yang telah dilakukan, agar kehidupan lebih baik dan bermakna di hadapan Allah SWT. Tanpa muhasabah tidak akan ada peningkatan kualitas amal.

(Evie Effendi, pendakwah)

Muhasabah dan Zikir Menuju Totalitas Berislam

Dengan ke-Mahakuasaan, keadilan, dan kebijaksanaan-Nya, Allah SWT memberikan hak sepenuhnya kepada manusia memilih beriman atau kafir. Jika seseorang memilih beriman, konsekuensinya ia harus aslama (berserah diri) kepada Allah untuk  mengatur dari A sampai Z kehidupan dirinya. Tidak ada pilihan bagi setiap mukmin, jika ia ingin selamat di dunia terutama di akhirat nanti kecuali ia harus istiqamah dalam keislamannya secara kafah (totalitas) sampai sakratulmaut tiba. Sejak detik ini segera kita ucapkan selamat tinggal sekularisme, untuk kemudian mari kita Islamkan setiap detak jantung kita.

(KH Athian Ali Muhammad Da'i, ulama)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement