JAKARTA -- Majelis Intelektual Ulama Muda Indonesia (MIUMI) menggelar Musyawarah Nasional (Munas) pada Rabu (11/6). Bertempat di Aula AQL Islamic Center, Tebet, Jakarta, Munas ini adalah yang pertama kalinya diselenggarakan sejak berdirinya MIUMI pada 28 Februari 2012.
Sebuah tema besar diusung pada Munas ini, yaitu MIUMI untuk Indonesia yang Lebih Beradab. ''Secara garis besar, kami berfokus pada pemikiran untuk menghadapi tiga permasalahan besar, yaitu liberalisasi, Kristenisasi, dan aliran sesat. Tak luput pula penguatan Ahlus Sunnah wal Jamaah ," ujar Sekretaris Jenderal MIUMI Bachtiar Nasir dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (11/6).
Munas pertama MIUMI dihadiri perwakilan MIUMI di berbagai daerah di Indonesia. "Sebelum Munas ini dilaksanakan, para kader MIUMI telah melakukan berbagai gerakan untuk mewujudkan tujuan utama MIUMI, misalnya, ada kader kami yang telah menerbitkan buku serta melakukan beberapa langkah untuk mengatasi permasalahan aliran sesat di beberapa daerah,'' kata Bachtiar yang dalam jumpa pers didampingi Ketua MIUMI Hamid Fahmi Zarkasyi dan Inisiator MIUMI Adian Husaini.
Menurut Adian, MUIMI tidak hanya berfokus pada Ahlus Sunnah wal Jamaah, tetapi juga pada pendidikan dan sosial budaya di Indonesia. "Untuk mewujudkan bangsa yang beradab, tidak cukup hanya melakukan satu tindakan, tetapi harus dibarengi dengan tindakan-tindakan lainnya," ujarnya.
Ia mengatakan, hasil dari Munas ini akan dituangkan dalam sebuah memorandum yang akan diberikan kepada pemerintahan mendatang. Memorandum tersebut berisi seruan untuk mewujudkan negara yang berkeadilan, beradab, dan berdaulat. MIUMI juga akan mendesak pemerintah untuk mengimplementasikan kebijakan politik, termasuk dalam hal kerja sama luar negeri ke dalam tindakan nyata.
"Salah satu contohnya saja, pemerintah kita kurang gigih untuk membela Palestina serta kaum Muslim Rohingya,'' ujar Adian.
Selain itu, tambah dia, MIUMI akan melakukan sosialisasi dan konsolidasi kepada ormas maupun partai politik untuk bisa mewujudkan bangsa Indonesia yang lebih beradab.rep:c64 ed: wachidah handasah