Umat Muslim wajib menunaikan ibadah puasa Ramadhan, tapi bagaimana dengan penderita penyakit diabetes tipe satu yang tergantung pada suntikan insulin setiap hari?
Jalan keluarnya, dengan melacak glukosa darah terlebih dahulu sebelum memutuskan berpuasa. "Jenis diabetes ini lebih sulit untuk dikontrol gula darahnya. Dalam keseharian, mereka membutuhkan insulin. Jenis diabetes melitus ini biasanya sudah timbul pada anak-anak," kata guru besar Endokrinologi FKUI/ RSCM Prof Dr dr Pradana Soewondo SpPD-KEMD.
Hasil penelitian menunjukkan pola makan yang berubah selama berpuasa bisa menimbulkan risiko komplikasi bagi pasien diabetes tipe dua. Di antaranya, rendahnya kadar gula darah (hipoglikemia), meningkatnya kadar gula darah (hiperglikemia), pembekuan darah, dan dehidrasi.
Bila seseorang penderita diabetes jenis ini benar-benar berniat puasa, Prof Pradana menyarankan agar ada pemantauan bersama dokter spesialis terhadap kadar glukosa darah harian. Sehingga, pasien selalu mengetahui kondisinya mampu berpuasa atau tidak hari itu.
Menurut Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni) pertumbuhan ekonomi nasional yang terus membaik bisa memicu terjadinya peningkatan jumlah penderita diabetes melitus.
"Berdasarkan penelitian kami, diabetes merupakan penyakit masyarakat perkotaan. Semakin meningkat pendapatan masyarakat, semakin tinggi pula risiko terkena diabetes," kata Ketua Perkeni Prof Dr Ketut Suastika SpPD-KEMD.
Ia menyebutkan, pada 2010 jumlah penderita diabetes di Indonesia mencapai tujuh juta orang. Tiga tahun kemudian, jumlah itu bertambah menjadi 8,5 juta.
"Saat ini, Indonesia menempati peringkat ke-10 jumlah penderita diabetes. Pada 2030 Indonesia diperkirakan naik ke peringkat keenam dengan jumlah penderita sekitar 12 juta," ungkap Rektor Universitas Udayana (Unud) Denpasar tersebut.
Berdasarkan studi epidemiologi terbaru Perkeni pada 2011 juga menyebutkan, Indonesia menjadi daerah epidemi diabetes melitus tipe 2 yang bisa diatasi dengan pengaturan pola makan dan latihan fisik.
Oleh sebab itu, Suastika menyarankan kepada penderita diabetes untuk melakukan tes kadar gula darah dalam tubuh secara mandiri dan berkelanjutan.
"Bagi dokter, tentu merasa dimudahkan kalau ada pasien yang datang sambil membawa hasil tes gula darah. Dan, diabetes itu penyakit yang tidak bisa disembuhkan kecuali hanya dengan mengontrol kadar gula darah," ujar dokter ahli penyakit dalam itu.
Sementara itu, menurut Business Unit Director Merck Sharp and Dohme (MSD) Indonesia Deni Y Martin, penderita diabetes di Indonesia diperkirakan meningkat enam persen per tahun, melebihi angka pertumbuhan penduduk sebesar satu persen per tahun.
Menurut data Asia Diabet Federation 2013, penderita diabetes di Indonesia saat ini berjumlah 8,5 juta. Lembaga ini juga memperkirakan, pada 2035 penderita diabetes mencapai 14 juta. Terjadi peningkatan penderita diabetes sebesar enam persen per tahun. Sementara, jumlah pertumbuhan penduduk hanya satu persen. "Ini terkait dengan kemakmuran dan gaya hidup masyarakat yang lebih baik," kata Deni.
Untuk menghadapi Ramadhan tahun ini, Deni mengatakan, bagi penderita diabetes yang ingin berpuasa, harus lebih hati-hati, khususnya penderita diabetes tipe 2. Hasil penelitan menunjukkan, pola makan yang berubah selama berpuasa dapat menimbulkan risiko komplikasi, di antaranya, rendahnya kadar gula darah.
Mengingat pentingnya mengetahui kadar gula dalam darah menjelang puasa ini, Merck Sharp and Dohme membantu penderita diabetes untuk mengetahui apa saja yang harus dilakukan jika akan berpuasa selama Ramadhan. rep:indah wulandari/antara ed: anjar fahmiarto