Pondok pesantren kini tidak hanya fokus menghasilkan para dai dan ulama. Sejumlah pesantren di Madura, Jawa Timur, membangkitkan kegiatan tulis-menulis untuk para santrinya. Mereka mendorong santri untuk aktif menulis.
Pesantren-pesantren itu juga memublikasikan karya santrinya melalui blog, majalah dinding, buletin pesantren, bahkan ke media massa daerah dan nasional. Untuk melatih menulis, Pesantren Al-Amin, Prenduan, Sumenep, memiliki Sanggar Sastra Al-Amin (SSA).
Di sisi lain, pesantren lain yang mendorong santrinya menulis adalah Darul Ulum, Banyu Anyar, Pamekasan. Di kedua lembaga pendidikan itu, bediri cabang organisasi penulis Forum Lingkar Pena (FLP). Di Darul Ulum, banyak santri belajar menjadi jurnalis.
Mereka juga tergabung dalam Aliansi Jurnalis Muslimah. "Kami selalu memotivasi santri tekun berlatih menulis," kata Ustaz Mohamad Hamzah Arsa, guru bahasa Indonesia dan pembina Sanggar Sastra Al-Amin pada sela pelatihan sastra dan jurnalistik, belum lama ini.
Salah satu tujuannya, kata dia, agar dari pesantren ini lahir penulis berkaliber nasional, bahkan internasional yang mampu berdakwah lewat pena. Pelatihan tersebut diikuti 400 santri. Pematerinya, sejumlah sastrawan, seperti Pipiet Senja, Irwan Kelana, dan Abror Rifai.
Sebelumnya, pelatihan serupa dilaksanakan di Pesantren Darul Ulum, Banyu Anyar. Acara tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Safari Ramadhan yang diadakan lembaga amil zakat Dompet Dhuafa.
Hamzah mengungkapkan, di Al-Amin para santri bisa menulis apa saja tanpa ada pembatasan atau pengekangan. Almarhum KH Idris Jauhari, pengasuh Pesantren Al-Amin, semasa hidupnya menekankan tak ada pengekangan terhadap kreativitas santri, sekeras apa pun tulisan itu.
Tak heran, tradisi menulis di Al-Amin sangat kuat. Para santri berlomba menulis yang diterbitkan pesantren pada perayaan kelulusan aliyah/SMA. "Pada perayaan kelulusan tahun ajaran 2013/2014, santri Al-Amin meluncurkan sekitar 120 judul buku," ungkap Hamzah.
General Manager Dompet Dhuafa Abdul Ghofur mengatakan, pada Ramadhan 1435 H ini lembaganya mengajak masyarakat berdakwah dengan menulis. Ini terwujud dalam kegiatan Safari Ramadhan mulai 29 Juni hingga 6 Juli lalu.
Kegiatannya tersebar di beberapa pesantren, yakni Pesantren Al-Ishlah Bondowoso, Pesantren Lirboyo Kediri, Pesantren Darul Ulum Banyu Anyar (Madura), Pesantren Al-Amin Prenduan (Madura), dan Pesantren Al-Izzah Malang. rep:irwan kelana ed: ferry kisihandi