Rabu 16 Jul 2014 18:00 WIB

Pasar Tumpah Hambat Jalur Mudik

Red:

BANDUNG -- Kehadiran pasar tumpah yang memakan bahu jalan terus menjadi persoalan saat arus mudik. Banyaknya pasar tumpah di sejumlah titik membuat kemacetan panjang di jalur mudik kerap terjadi.

Jumlah pasar tumpah di jalur mudik sendiri cukup banyak. Di wilayah Jawa Barat (Jabar), misalnya, di Rancaekek, Kabupaten Bandung, Malangbong dan Leles, Kabupaten Garut (jalur selatan), serta sejumlah titik di jalur pantai utara.

Anggota Komisi D DPRD Jabar Zulkifli Chaniago meminta agar pasar tumpah segera ditertibkan pemerintah. Ia berharap peran pemerintah provinsi dan kabupaten/kota untuk berperan aktif agar kehadiran pasar tumpah tidak mengganggu arus mudik. ''Sebetulnya, yang harus lebih berperan pemerintah kabupaten/kota karena kewenangannya ada di mereka,'' ujar Zulkifli, belum lama ini.

Menurutnya, pemerintah kabupaten/kota seharunsya memiliki strategi khusus untuk menangani persoalan pasar tumpah ini. Selain itu, Zulkifli mengatakan, pemerintah juga harus menggandeng aparat kepolisian dalam menertibkan persoalan tersebut. Sehingga, tanggung jawab tidak melulu harus pemerintah provinsi.

Zulkifli melihat, kondisi jalur mudik di Jabar relatif siap dilalui. Meski begitu, menurutnya, perlu diperhatikan strategi pengaturan lalu lintas dari aparat kepolisian dan dinas perhubungan, terutama menyangkut buka-tutup jalur dan penyiapan jalur alternatif.  ''Kalau infrastruktur sudah tidak bermasalah, seperti (jalur) Lingkar Nagreg dan Gentong sudah siap. Tinggal pengaturannya saja oleh aparat setempat,'' katanya.

Menurut Zulkifli, masih terdapat ruas jalan milik Pemprov Jabar yang bermasalah. Apalagi, di jalur tengah yang menghubungkan Bandung-Sumedang-Cirebon. ''Di Sumedang, yang mau masuk ke Majalengka di Tomo itu masih kurang. Sekarang, perbaikan masih berjalan,'' katanya.

Sementara, menurut Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar penertiban pasar tumpah harus berbarengan dengan pemerintah kabupaten/kota. Ke depan, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan aparat kepolisan dan Dishub untuk menertibkan pasar tersebut. ''Pasar tumpah harus dikendalikan oleh setiap daerah masing-masing,'' kata Deddy.

Pengaman

Persiapan Lebaran tahun ini juga harus dilakukan lebih ekstra. Pasalnya, Hari Raya Idul Fitri 2014 waktunya berdekatan dengan pengumuman hasil Pemilihan Presiden 2014, 22 Juli. Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar mengatakan, dengan pengumuman hasil Pilpres 22 Juli yang berdekatan dengan Lebaran, maka harus ada persiapan ekstra. ''Bukan hanya operasi ketupat saja,'' ujar Deddy, Selasa (15/7).

Pemprov Jabar mengatakan, akan mendukung penuh dan ikut memantapkan kesiapan ini. Dinas-dinas terkait, seperti Dinas Perhubungan, Dinas Bina Marga, dan Dinas Kesehatan sudah disiapkan untuk mendukung aparat Kepolisian yang yang akan menjadi leader-nya.

Deddy mengatakan, yang harus diantisipasi pada Lebaran kali ini, selain kemacetan dan masalah transportasi di saat mudik, adalah kemungkinan gangguan keamanan dan pergerakan di masyarakat pascapengumuman hasil Pilpres. Biasanya, Deddy mengatakan, H-7 arus kendaraan sudah sangat tinggi. Jadi, harus diantisipasi kemungkinan pergerakan setelah tanggal 22.

Sementara itu, bagi pemudik Lebaran yang menuju Jawa Tengah, khususnya menuju atau melintasi Kabupaten Wonogiri, harus ekstra hati-hati. Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Wonogiri mengimbau pemudik mewaspadai "jalur tengkorak" yang bisa membahayakan pengguna jalan.

Salah satu jalur tengkorak yang perlu mendapat perhatian di kawasan itu adalah Jalan Diponegoro. Tepatnya, jalur antara pertigaan Pasar Kecamatan Ngadirojo membujur ke Barat hingga jembatan Pokoh Jurang Gempal sejauh tujuh kilometer. Sepanjang jalur itu kerap terjadi kecelakaan lalu lintas.

Menurut Kepala Dishubkominfo Wonogiri Ismiyanto, saat arus mudik maupun balik, dipastikan arus lalu lintas sepanjang jalur itu akan semakin padat. Selain Jalan Diponegoro, jalur lain yang juga perlu diwaspadai adalah jalan antara Kecamatan Sidoharjo, Jatisrono, Slogohimo, hingga Purwantoro. Pada jalan sepanjang 30 kilometer itu dipenuhi trek berliku tajam serta naik turun. rep:arie lukihardianti/edy setiyoko ed: andi nur aminah

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement