Jumat 18 Jul 2014 12:00 WIB

Puasa Jadi Berkah Pengusaha Australia

Red:

AUSTRALIA -- Ramadhan membawa berkah bagi para pebisnis di Australia. Tranksaksi penjualan, terutama di usaha pakaian dan makanan, mengalami peningkatan. 

Seperti halnya penjualan daging halal yang meroket. Begitu pula, sejumlah restoran yang berlomba menawarkan menu khusus puasa serta agen perjalanan yang gencar menawarkan paket tur ziarah ke Makkah.

Tarik Houchar, pengusaha fashion Muslimah di toko dalam jaringan (online), mengaku, keuntungannya melonjak empat kali lipat selama bulan puasa.

Lancarnya penjualan karena masyarakat Muslim banyak mencari baju baru untuk dikenakan saat Idul Fitri. Sesuai tradisi Muslim di Australia, Idul fitri akan dirayakan selama lebih dari tiga hari dan tak sedikit Muslim yang mengenakan baju baru.

"Dalam setahun, ini jelas waktu terbaik untuk penjualan kami," ungkap Houchar, seperti dikutip Sydney Morning Herald, Rabu (16/7). Pria asal Sydney ini mengaku, menerima ratusan pesanan setiap hari dari seluruh negeri.

Banyaknya acara buka puasa bersama juga membawa berkah bagi para pemilik warung makan. Abdul Kadar, pengelola warung di jalan utama, mengaku, dapat menjual lebih dari 650 burger unta setiap malam.

Ia menjelaskan, biasanya banyak orang mengantre dagangannya mulai pukul 18.30 waktu setempat. Lelaki asal Lakemba ini berharap, mampu menjual 2.000 kilogram lebih daging unta sampai pada akhir Ramadhan.

"Kami membuka warung sepanjang malam. Biasanya, setelah orang selesai berbuka dan sholat ke masjid, mereka akan datang ke warung-warung untuk mencari makanan," ujar Kadar.

Ramadhan tak hanya membawa berkah kepada para pedagang, tetapi juga hasil sumbangan yang diterima lembaga amal. Badan amal Islamic Relief Australia berhasil menghimpunan dana sedekah hingga tiga kali lipat, selama bulan puasa.

"Pada bulan ini umat Islam memang lebih murah hati dan beramal lebih banyak," kata juru bicara Islamic Relief Australia Mohammad Kandil. "Kami memanfaatkan Ramadhan untuk membuat berbagai proyek yang dapat menarik para donatur," ujarnya menambahkan.

Direktur Studi Islam dan Peradaban dari  Charles Sturt University Centre Mehmet Ozalp mengatakan, peningkatan jumlah penjualan memang wajar terjadi pada Ramadhan, terutama untuk toko besar, serta penjualan pakaian.

"Saya kira, momen ini dianggap spesial untuk berbisnis, mereka menawarkan beragam hal yang berkaitan dengan bulan puasa karena memang relatif lebih banyak penduduk Muslim," jelasnya. Menurutnya, fenomena itu mirip seperti keadaan menjelang natal.

Di sebagian besar negara dengan mayoritas Muslim biasanya mengurangi jam kerja selama Ramadhan, bahkan beberapa kantor sengaja ditutup menjelang shalat.

Ada pula, Muslim yang sengaja menyelesaikan semua pekerjaannya sebelum bulan puasa tiba, sehingga ia dapat lebih khusyuk beribadah saat Ramadhan.

Hanya saja, kebanyakan Muslim di Australia biasanya tetap bekerja selama puasa. Fiona Hill, Direktur Dewan Kamar Dagang dan Industri Australia-Arab, mengatakan, Muslim di Australia jarang mengambil cuti kerja selama Ramadhan. Mereka biasanya mengambil cuti untuk merayakan Idul Fitri.

"Diharapkan, pada 27 Juli Muslim di Australia sudah dapat merayakan Idul Fitri. Itu merupakan waktu perayaan bagi para rekan Muslim. Maka, perlu dihormati melalui panggilan telepon atau mengirim kartu ucapan," tuturnya.

rep:c91 ed: teguh firmansyah

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement