Kendaraan pemudik dari Jawa Tengah diprediksi memakan waktu 34 jam untuk tiba di Jakarta.
CIREBON -- Memasuki H 4 Lebaran, arus balik dari arah Jawa Tengah menuju Jakarta yang melintasi jalur Pantura, Cirebon, semakin padat. Polisi pun terpaksa melakukan pengalihan arus kendaraan untuk menghindari kemacetan.
Berdasarkan pantauan, Jumat (1/8), kepadatan kendaraan pemudik mulai terjadi usai shalat Jumat. Arus kendaraan, baik roda empat maupun roda dua, terus bergerak menuju Jakarta.
Sekitar pukul 13.30 WIB, polisi melakukan pengalihan arus kendaraan dari Kalijaga dimasukkan ke Kota Cirebon-Kape takan (Kabu paten Cirebon)-Karang ampel (Kabupaten Indramayu)-Celeng (Indramayu)-jalur pantura Indramayu.Pengalihan dilakukan karena adanya kepadatan kendaraan mulai Pasar Minggu hingga Tegalkarang (Kabupaten Cirebon) sepan jang kurang lebih enam kilometer.
Foto:Republika/ Wihdan
Motor Dominasi Pantura. Pemudik motor melintas di Jalur Pantura, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (26/7).
Di Tegalkarang, antrean kendaraan terjadi akibat adanya pertemuan kendaraan dari jalur pantura dan kendaraan yang keluar dari Tol Palikanci. Di titik tersebut, terjadi antrean mulai Tegal karang hingga Junjang sepanjang kurang lebih lima kilometer.
Tak hanya di jalur pantura, Cirebon, antrean kendaraan juga terjadi di Kertasemaya, Kabupaten Indramayu. Hal itu terjadi akibat banyaknya kendaraan yang keluar masuk SPBU Kertasemaya.
Antrean mengular mulai SPBU Kertasamaya (Indramayu) hingga ekornya berada di Kabupaten Cirebon sepanjang kurang lebih sepuluh kilometer. Kendaraan hanya bisa bergerak dengan kecepatan sekitar 10-20 km per jam. Kendara an bahkan sesekali terpaksa harus berhenti.
Untuk mencegah semakin parahnya antrean kendaraan tersebut, arus kendaraan akhirnya dialih kan ke jalur tengah Bandung- Ci rebon. Yakni, kendaraan yang ke luar dari pintu Tol Tegalkarang dibe lokkan ke kiri menuju Gintung-Ciwaringin-Majalengka dan dilanjutkan ke Cijelag menuju Subang.
"(Rekayasa lalu lintas) itu dimaksudkan demi kelancaran arus lalu lintas di pantura,"ujar Kasatlantas Polres Cirebon AKP Erwinsyah.
Di Jawa Tengah, arus balik lebaran meningkat. Kondisi ter minal baru di Desa Buntalan, Klaten Tengah, Kabupaten Klaten, terjadi lonjakan penumpang. Mulai Jum'at (1/8), ribuan calon penumpang menunggu bus yang mengantar ke Jakarta, Bandung, dan sekitarnya.
Kebanyakan pemudik meru pakan karyawan yang mengejar untuk masuk kerja pada Senin (4/8) pekan depan. Mereka berharap berangkat hari ini dengan harapan tiba ke tempat tujuan pada Sabtu (2/8) malam atau pagi sehingga bisa istirahat sehari.
'Saya ke Terminal Klaten untuk kakak. Dia mau kembali ke Cikarang. Sebab, dia Senin mulai masuk kerja. Mudah-mudahan men dapat tiket bus,'' ujar Bambang Wahyano (25), warga Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten.
Sukiman (57), sopir bus Gajah Mulia Sejahtera, mengatakan, kebanyakan pemudik yang kembali memiliki tujuan ke Jakarta dan sekitarnya. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, jumlah penumpang bus pada arus balik tahun ini hampir sama seperti Lebaran tahun lalu.
Hanya, untuk tingkat kondisi kemacetan, tahun ini merupakan yang paling parah. "Gara-gara Jembatan Comal di Pemalang, arus lalu-lintas menumpuk di jalur pantura,'' kata sopir bus jurusan Jakarta-Klaten ini.
Sopir asal Kabupaten Wonogiri itu mengaku, untuk menempuh per jalanan ke Jakarta meng ha biskan waktu tiga kali lipat dibanding biasanya. Dia menjelaskan, di luar musim Lebaran, waktu tempuh kendaraan hanya mencapai 12 jam untuk sampai ke Ibu Kota.
"Nanti jam 11.00 malam kami berangkat, belum tentu besok sore bisa sampai Jakarta. Malahan besok-besoknya lagi baru tiba," ujarnya. Dia mengeluhkan kemacetan yang akan dilalui membuatnya harus menempuh perjalanan hingga 34 jam. "Imbasnya, bahan bakar solar boros''. rep:Lilis Sri Handayani/ Edy Setiyoko ed:a syalaby ichsan