Selasa 05 Aug 2014 13:30 WIB
mudik kebersamaan

Lebaran Topat dan Kebersamaan

Red:

Ribuan orang berduyun menuju Pantai Cemare, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (4/8). Tampak di antara mereka sejumlah warga negara asing turut bergabung. Sedari pagi, pantai berpasir putih itu sudah disesaki warga Lombok dan sekitarnya. Bukan sekadar untuk berwisata, melainkan perayaan Lebaran Topat sedang digelar Pemerintah Kabupaten Lombok Barat beserta masyarakat.

Lebaran Topat atau Lebaran Ketupat adalah tradisi turun-temurun yang digelar masyarakat Sasak. Tradisi itu tak ubahnya "Lebaran kecil" setelah umat Islam menunaikan puasa sunah bulan Syawal, yaitu puasa selama enam hari. Selepas subuh, warga akan berduyun merayakan Lebaran Topat ke tempat-tempat tujuan wisata.

Mereka datang bersama keluarga dengan membawa bekal ketupat, kue bantal, maupun lauk-pauk dan bermacam-macam penganan layaknya berekreasi. Khusus tahun ini, perayaan Lebaran Topat digelar di tiga lokasi di Lombok Barat. Selain Pantai Cemare, Pantai Senggigi dan Pantai Kuranji juga menggelar hajat yang sama.

Uniknya, selain warga negara asing yang ikut larut dalam kemeriahan, Pemerintah Kabupatan Lombok Barat juga mengundang umat non-Islam untuk bergabung. Beberapa warga negara asing terlihat tak canggung untuk berbaur dan menyantap hidangan ketupat yang disajikan dengan opor dan sate.

Bupati Lombok Barat Zaini Arony mengatakan, esensi perayaan Lebaran Topat tidak hanya dari segi pengembangan budaya, tapi juga sebagai memupuk silaturahim. Terlebih secara khusus, pemerintah setempat mengundang warga non-Islam dan pelancong asing untuk turut menikmati tradisi budaya Islam itu.

"Lebaran Topat ini bukan hanya milik umat Islam semata, bisa juga umat beragama lainnya. Selain itu, tradisi ini juga bisa memacu pertumbuhan ekonomi kerakyatan," ujar Arony.

Sebab, Zaini melanjutkan, lokasi yang dijadikan pusat keramaian, yakni destinasi wisata. Salah satunya Pantai Cemare, yang merupakan satu dari sekian banyak destinasi wisata di Kabupaten Lombok Barat yang sedang dikembangkan.

Arony berharap dengan kegiatan budaya seperti Lebaran Topat, masyarakat mancanegara bisa menikmati sajian budaya selain menikmati keindahan alam Lombok. "Lebaran Topat yang dipusatkan di Pantai Cemare juga berdampak pada promosi," katanya. Ia menyebut sektor wisata merupakan basis ekonomi yang dikembangkan di kawasan itu.

Kebijakan khusus juga dibuat Pemerintah Kota Mataram menyambut Lebaran Topat. Pemerintah kota memberikan dispensasi jam kerja kepada seluruh pegawai di lingkup Pemerintah Kota Mataram.

"Para pegawai kita beri dispensasi jam kerja hingga pukul 11.00 WITA karena hari pertama masuk kerja ini bertepatan dengan perayaan Lebaran Topat," ujar Wali Kota Mataram Ahyar Abduh.

Ia mengatakan bahwa Lebaran Topat selalu ditunggu oleh warga Mataram. Jauh-jauh hari masyarakat sudah membuat kue bantal yang terbuat dari ketan, kelapa, dan pisang terbungkus janur. Mereka akan merayakan dengan pergi berziarah ke makam-makam leluhur. Setelah itu, baru berduyun pergi ke daerah wisata. antara ed: hafidz muftisany

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement