JAKARTA — Kementerian Agama (Kemenag) berjanji akan menarik buku panduan guru untuk sejarah kebudayaan Islam (SKI) madrasah tsanawiyah, Kurikulum 2013 yang digunakan untuk kelas VII. Dalam waktu dekat, buku itu akan segera diganti dengan edisi revisi.
Direktur Pendidikan Madrasah Ditjen Pendidikan Islam Nur Kholis Setiawan mengatakan, Direktorat Pendidikan Madrasah telah menginstruksikan aparatur di daerah untuk menarik kembali buku tersebut. Dia juga mengucapkan terima kasih atas koreksi dan kritisi terkait permasalahan tersebut.
Nur Kholis menyampaikan permintaan maafnya atas terjadinya hal ini. "Kami tidak sedikit pun tebersit untuk menyakiti ormas tertentu dan umat Islam atau agama lain," katanya dalam keterangan resminya menanggapi isi buku SKI kelas VII yang menyebut makam wali sebagai contoh berhala masa kini, Kamis (18/9).
Menurutnya, isi buku SKI di halaman 14 untuk kelas VII MTs yang menyebut makam wali sebagai contoh berhala masa kini adalah semata karena kekurangcermatan dalam proses proofreading. Kholis pun menyampaikan terima kasihnya kepada pihak yang mengkritisi secara konstruktif dan membangun.
Kritik itu, kata dia, akan membuatnya untuk lebih baik dalam meningkatkan kualitas buku yang dicetak oleh Kemenag. "Buku SKI sebagai salah satu buku Kurikulum 2013 adalah dokumen hidup yang senantiasa diperbaiki, diperbarui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika perubahan zaman," ujarnya.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sebelumnya meminta Kemenag mencabut peredaran buku SKI untuk kelas VII MTs tersebut. Pada halaman 14 buku itu disebutkan makam wali sebagai contoh dari berhala masa kini.
Padahal, berziarah ke makam waliyullah atau kekasih Allah merupakan anjuran yang berdasarkan atas Alquran dan Assunnah. PBNU melalui Wasekjen Abdul Mun’im DZ meminta agar Kemenag segera mencabut buku tersebut. "Yang paling mendesak, buku itu harus dicabut dari peredaran dulu," katanya. rep:mas alamil huda ed: a syalaby ichsan