Selasa 20 Jan 2015 16:00 WIB

Lagi, Siswa Madrasah Ukir Prestasi Internasional

Red:

JAKARTA — Siswa madrasah kembali mengukir prestasi internasional. Kali ini, prestasi itu diraih oleh para siswa MAN Mojosari, Mojokerto, Jawa Timur, dengan menjadi juara 3 pada Global Youth Summit 2015 di Hanoi, Vietnam, pada 13-18 Januari 2015.

Seperti dilansir laman resmi Kementerian Agama (Kemenag), Senin (19/1), Global Youth Summit 2015 diikuti oleh enam negara Asia Pasifik. Ketiga siswa MAN Mojosari yang mewakili Indonesia, yaitu Nur Jihan Qutratunnada dan Ainur Rohmah dari kelas X Program Akselerasi, serta Tria Indra Sari dari kelas X Program Reguler.

Tema Global Youth Summit kali ini, yaitu "Manajemen Sampah (Waste Management)". Dalam ajang ini ketiga siswa MAN Mojosari tersebut meraih gelar juara setelah mempresentasikan manajemen sampah ala mereka. Selain mendapatkan trofi dan piagam, mereka juga mendapatkan dana pembinaan dari Hemispheres Foundation, penyelenggara Global Youth Summit.

"Awalnya MAN Mojosari bercita-cita menuju sekolah Adiwiyata. Lantas, memberanikan diri untuk go international, mengikuti kegiatan-kegiatan serupa yang berkelas internasional," ujar Kepala MAN Mojosari Hanifah.

Tahun lalu, ia mengungkapkan, MAN Mojosari juga mengikuti Global Youth Summit di Singapura dan meraih juara 2 dengan mempresentasikan materi tentang lingkungan.

Hanifah menjelaskan, dalam setiap persiapan acara internasional yang diikuti, MAN Mojosari selalu bekerja sama dengan para motivator, baik yang ada di dalam lingkungan madrasah maupun di luar madrasah. "Tidak kalah pentingnya dengan mengundang wali murid dan menawarkan keikutsertaan dalam perlombaan tersebut."

Sebelumnya, prestasi gemilang juga ditorehkan para siswa MTs Negeri Pamulang, Tangerang Selatan. Mereka berhasil merebut sejumlah medali dan penghargaan pada International Islamic School Robot Olympiad (IISRO) di Johor, Malaysia, 23-26 Desember lalu.

Kegiatan ini diselenggarakan atas kerja sama Institut Teknologi Surabaya dengan Maktab Rendah Sain Mara (MRSM), yakni sekolah unggulan di Johor Baru, Malaysia. Lomba ini diikuti sekolah-sekolah dari negara-negara Islam di seluruh dunia, seperti Indonesia, Mesir, Malaysia, dan lainnya.

Kepala MTsN Pamulang Suhardi menjelaskan, madrasahnya mengirimkan delapan siswa yang terbagi dalam beberapa tim. "Kriteria lomba ini, yaitu kreativitas, inovasi, orisinalitas ide, fungsi praktis, dan kemungkinannya untuk bisa diterapkan di masa depan. Selain itu, dalam beberapa kategori penilaiannya juga didasarkan pada kecepatan dan rendahnya biaya," katanya.

Tentu tak mudah untuk mengukir prestasi gemilang ini. Menurut Suhardi, kemampuan siswa-siswi MTsN Pamulang di bidang robotik diwadahi dalam ekstrakurikuler robotik yang dibentuk sekitar satu tahun lalu. Pembinaannya dilakukan seminggu sekali, setiap Sabtu.

"Menjelang lomba, kurang lebih satu bulan mereka dibina secara intensif. Mereka juga diikutkan pada lomba-lomba tingkat provinsi maupun nasional."  ed: Wachidah Handasah

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement