DEPOK -- Membangun masjid memang membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Karena itu, beragam cara dilakukan warga Muslim untuk mendirikan tempat ibadah tersebut. Salah satunya, dengan menyumbangkan barang-barang bekas layak pakai dan jual.
Hal itulah yang dilakukan warga Perumahan Depok Maharaja, Kota Depok, Jawa Barat, dalam upaya menyelesaikan pembangunan Masjid Al Ikhlas di perumahan tersebut. Warga secara sukarela menyumbang barang-barang bekas yang mereka miliki, seperti sepeda motor, tempat tidur, lemari, penyejuk udara (AC), sepeda, dan lainnya. Barang-barang tersebut akan diperbaiki seperlunya, kemudian dijual.
''Semua sudah dibanderol dengan harga terjangkau. Seluruh dana hasil penjualan akan dipergunakan untuk membangun Masjid (Al Ikhlas),'' kata ketua panitia pembangunan Masjid Al Ikhlas Slamet Riyanto kepada Republika, Ahad (26/4).
Barang-barang bekas tersebut dikumpulkan dalam acara bertajuk Festival Al Ikhlash 2015 yang digelar di halaman Masjid Al Ikhlas. Saat ini, panitia masih menerima sedekah barang-barang bekas yang masih memiliki nilai jual.
"Insya Allah, barang-barang tersebut akan menjadi pensiun pahala di akhirat kelak," ujar Slamet.
Ide untuk mengumpulkan barang-barang bekas dari warga setempat, kata Slamet, muncul ketika panitia kehabisan dana untuk pembangunan Masjid Al Ikhlash. Menurut dia, proses pembangunan yang telah berjalan 55 persen harus terus berjalan karena masjid ini diharapkan sudah bisa digunakan pada Ramadhan mendatang.
Slamet menyebut, pembangunan masjid ini membutuhkan dana sebesar Rp 2,2 miliar. "Kami masih membutuhkan dana sekitar Rp 900 juta untuk menyelesaikan pembangunan.''
Di luar dugaan, antusiasme jamaah untuk menyedekahkan barang-barang bekas layak pakai sangat luar biasa. Bahkan, ada sejumlah warga yang menyumbangkan barang baru, seperti televisi dan barang-barang elektronik lainnya.
Menurut Slamet, ia selalu berkeliling ke rumah-rumah warga pada Sabtu dan Ahad untuk menjemput barang-barang yang akan disedekahkan. ''Tak lebih dari satu jam, mobil bak terbuka sudah penuh dengan barang-barang bekas, selanjutnya kami kumpulkan di gudang. Gudang itu berupa rumah warga yang direlakan untuk menjadi tempat penampungan,'' katanya.
Slamet menilai, kegiatan mengumpulkan sumbangan untuk pembangunan masjid dari dana hasil penjualan barang bekas milik masyarakat lebih inovatif dan terhormat. Menurutnya, umat Islam harus memilih cara yang baik untuk membangun masjid. "Tidak meminta-minta sumbangan di tengah jalan sebab dana harus jelas."
Anggota DPRD Kota Depok Mohammad Nafid Nasir tampak menghadiri Festival Al Ikhlas ini. Ia pun menyampaikan dukungan terhadap kegiatan warga di Perumahan Depok Maharaja untuk membangun masjid. Menurutnya, kegiatan ini dapat dijadikan contoh bagi umat Islam di wilayah lain. c94 ed: Wachidah Handasah