SERANG -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Serang, Banten, hanya mampu menghimpun zakat sebesar Rp 1,8 miliar sepanjang 2014. Padahal, potensi zakat dari kota berpenduduk hampir 500 ribu jiwa itu mencapai Rp 25 miliar per tahun.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Pemkot Serang Haerul Saleh menduga, rendahnya penerimaan zakat di Kota Serang disebabkan kepercayaan masyarakat terhadap pengelola zakat masih rendah. Hal ini berdampak pada rendahnya penyaluran zakat melalui Baznas.
"Jadi, masyarakat masih banyak yang berzakat kepada guru ngaji dan sebagainya yang tidak terdata," kata Haerul, Rabu (29/4).
Karena itu, Pemkot Serang akan terus mendorong unit pemungut zakat (UPZ) untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait penyaluran zakat. "UPZ dan Baznas didorong untuk meningkatkan edukasi zakat kepada masyarakat," ujarnya.
Kepala Baznas Kota Serang Habibi Assyafa mengatakan, belum maksimalnya penerimaan zakat lantaran masih banyaknya masyarakat yang menyalurkan zakat secara mandiri tanpa melalui Baznas, bahkan selama ini Baznas hanya mendapat alokasi sebesar 6,2 persen dari total zakat yang terkumpul.
"Hal ini karena penanganannya belum mendapat kepercayaan masyarakat, sehingga banyak masyarakat yang lebih suka menyalurkan zakatnya secara mandiri.'' c81 ed: Wachidah Handasah