Jumat 19 Jun 2015 14:00 WIB

Firman Utina, Melatih Kesabaran

Red:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Bisa bertemu kembali dengan Ramadhan merupakan sebuah berkah. Betapa tidak. Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan keistimewaan dan keutamaan. Tak heran jika umat Islam senantiasa berdoa agar selalu dipertemukan dengan Ramadhan.

Bintang sepak bola Persib Bandung, Firman Utina, merasa bahagia bisa bertemu dengan tamu istimewa bernama Ramadhan. "Tentunya kita harus bahagia dapat bertemu lagi pada tahun ini. Kan tahun lalu doa kita seperti itu, pertemukan dengan Ramadan pada tahun depan," ujar pria kelahiran Manado, 15 Desember 1981, seperti dilansir laman resmi klub berjuluk Maung Bandung.

Bagi Firman, Ramadhan adalah bulan penuh berkah. Pemain tengah Persib Bandung itu berusaha untuk menjadikan Ramadhan sebagai bulan melatih kesabaran. Ya, Ramadhan adalah bulan kesabaran. Selama sebulan penuh, umat Islam harus menahan haus dan lapar pada siang hari dan mengendalikan hawa nafsu. Hanya mereka yang bersabarlah yang bisa mereguk pahala shaum.

Ramadhan kali ini, kata Firman, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Tahun lalu, meski sedang menunaikan ibadah puasa, dia harus tetap berlatih dan juga melakoni pertandingan. Tahun ini, rutinas itu harus terhenti sejak kompetisi ISL dibekukan. Kesabaran Firman dan seluruh pesepak bola profesional di Tanah Air tengah diuji karena terhentinya kompetisi.

Sudah tentu para pemain sepak bola, termasuk Firman, khawatir dengan ketidakjelasan masa depan sepak bola Indonesia. Apalagi, dunia si kulit bundar bukan sekadar hobi bagi penggawa Persib itu, melainkan juga sumber mata pencahariannya.

Di balik setiap peristiwa pasti terselip hikmah. Ya, tahun ini Firman bisa menunaikan shaum tanpa halangan. Untuk mengisi Ramadhan tahun ini, Firman Utina berencana hanya berkumpul bersama keluarga besarnya.

Meski begitu, pemain tim nasional Indonesia senior itu masih berharap ada kompetisi yang bisa diikuti. Tak lupa Firman berpesan kepada rekan-rekan seperjuangannya agar menghadapi situasi seperti ini dengan hati yang lurus. "Mohon maaf lahir batin," ucapnya. oleh Ali Mansur ed: Heri Ruslan

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement