Berapa lamakah waktu yang dibutuhkan untuk menghadirkan sebuah museum bernama Jun's Pavilion of the Arts? Jawabannya bisa mencengangkan. Pendirinya, Miguel Ruiz Jimenez butuh 15 tahun untuk membangun museum ini beserta studi, membangun auditorium dan fasilitas riset.
Jimenez mempekerjakan 24 orang untuk memproduksi gerabah Andalusia. Ia masih mengikuti cara Arab tradisional dalam membuat gerabah emas Andalusia.
Meski terlahir dari seorang ayah yang juga pengrajin gerabah granadino, Jimenez mengambil langkah berbeda dari ayahnya. Saat ia melihat vas-vas Alhambra, Jimenez memerhatikan dan jatuh cinta. Setelah direnungkan, ia memutuskan untuk membuat vas-vas semacam itu dengan cita rasa seni Andalusia.
Jimenez tak main-main. Ia belajar kimia dan mengunjungi banyak tempat di berbagai belahan dunia yang diperkirakan menyimpan koleksi seni Dinasti Nasriyah. Sayang, tak ada sumber asli tangan pertama yang bisa ditelaah terkait seni gerabah Andalusia. Dari periode Dinasti Nasriyah, Jimenez hanya tahu beberapa seniman, seperti Suleiman Alfaqui, Sancho Almurci, Hadmet Albane, Felipe Frances, Abud Aziz, dan Abel Allah Alfogey. Dari teknik mereka, Jimenez masih merasa kurang.
Pada 1990-an, Jimenez memublikasikan cerita riset dan usahanya mereplikasi keramik Andalusia dalam sebuah buku, The Epic of Clay. Karya seni gerabah yang mengesankan dari Dinasti Nasriyah, menurut Jimenez, merupakan hasil formulasi dan eksekusi teknik yang presisi.
Untuk memproduksi replika gerabah Dinasti Nasriyah, Jimenez tak hanya mengumpulkan bahan lokal, tapi juga material dari Cina, Afrika Selatan, Inggris, dan Prancis. Selama empat dekade berkarya dan bereksperimen, ia menemukan kayu gunung dari tanaman thyme, rosemary, dan gorse yang menghasilkan suhu tinggi dengan asap tak begitu tebal.
Ia juga menekuni seni gambar geometri, motif floral, kaligrafi, dan aneka motif lain dari era Dinasti Nasriyah. Untuk sebuah vas Alhambra dengan tinggi 1,5 meter, Jimenez menghabiskan waktu sebulan tenggelam dalam pengerjaannya. Ia sendiri percaya, untuk menyatu dan menguasai seni kerajinan Andalusia, kuncinya adalah menyentuh tiap keping material dengan sentuhan kemanusiaan, sentuhan akan impresi dan sentimental.
Makin didalami, makin terlihat ada dimensi spiritual dalam kerja-kerja para seniman gerabah emas ini. Dalam menghasilkan karya ini ada interaksi dan hubungan intens sang seniman dengan tanah liat, pewarna, dan api ditambah ketajaman observasi dan pengetahuan sains.
Apakah vas bergaya amphora yang Jimenez buat sama persis dengan aslinya? Jimenez menyatakan, ada asimilasi dalam proses seni. Mereplika sebuah karya butuh interpretasi dan akan ada tambahan sentuhan personal sang seniman pada sebuah karya. Bila ada material yang tak ia kenal, Jimenez akan mencari tahu, mempelajari, atau membuatnya sendiri.
Proses pembakaran bisa dibilang yang tersulit. Untuk masuk pada fase ini, seorang seniman gerabah harus mengerti tungku yang ia gunakan. Termasuk mekanisme aliran udara, koneksi antara pembakaran dan panas yang dihasilkan, penempatan gerabah agar pembakaran sesuai ekspektasi, durasi, dan pengaturan tingkat oksigen dalam proses pembakaran.
Pun soal asap yang dihasilkan. Menurut Jimenez, seorang seniman gerabah emas harus membayangkannya karena ini sulit dijelaskan. ''Ini pekerjaan eksperimental, penuh percobaan dan membandingkan,'' kata dia. Oleh Fuji Pratiwi/berbagai sumber, ed: Wachidah Handasah