Jumat 05 Sep 2014 12:00 WIB

Nurkholis Agi, Pemilik Mal Rongsok: Mengubah Sampah Menjadi Rupiah

Red:

Beragam profesi pernah Nurkholis Agi jalani. Mulai dari penjaga toko kelontong hingga karyawan apotek. Tak puas mewarisi toko kelontong peninggalan orang tuanya, Agi mencoba bisnis sendiri. Berbekal belajar sendiri, Agi kemudian menggeluti usaha barang rongsokan. Bagaimana jatuh bangun Agi membangun bisnisnya, berikut wawancara wartawan Republika dengan Agi.

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:Dok Pribadi

Apa yang terlintas di benak kita jika mendengar kata rongsokan? Pasti yang terbayang adalah barang-barang tua yang kotor dan tak terpakai. Namun, di tangan Nurkholis Agi, barang-barang rongsokan mampu diubah menjadi sumber rupiah.

Sejak 2006, pria yang akrab disapa Agi ini mendirikan sebuah mal unik yang ia beri nama mal rongsok. Dari namanya sudah ketahuan bahwa yang dijual di mal ini adalah barang-barang rongsok. Jadi, jangan bayangkan mal rongsok menempati gedung bertingkat nan megah.

Mal yang berada di lahan seluas 800 meter persegi ini tampak sederhana seperti sebuah toko biasa. Mal ini terletak di Jalan Bungur, Kukusan, Depok. Tak sulit menemukan mal rongsok. Agar mencolok, sebuah spanduk berwarna merah menyala bertuliskan "MAL RONGSOK" dipasang di bagian depan bangunan. "Saya dibantu sebelas karyawan," kata Agi menerangkan saat ditanya berapa jumlah pegawai mal rongsok.

Masuk ke bagian dalam mal, pengunjung langsung disuguhi pemandangan aneka barang bekas. Mulai dari majalah, radio, kaca, hingga onderdil mobil dapat ditemukan di sini. Meski hanya menjual barang bekas, Agi mengaku omzet mal rongsok dapat mencapai Rp 100 juta per bulan.

Mal rongsok beroperasi mulai pukul 08.00-17.00. Tapi, jangan datang ke mal rongsok pada Jumat karena pada hari itu mal tutup. "Istri saya minta istirahat seminggu sekali," ujar Agi sembari terkekeh. Di samping itu, ia memilih menutup mal pada Jumat karena biasanya pengunjung ramai pada Sabtu dan Ahad.

Meski demikian, masih banyak calon pembeli yang belum tahu jika mal rongsok tutup pada Jumat. Walhasil, Agi harus menolak para pembeli yang datang dan meminta mereka kembali esok hari.

Ia menuturkan, selama mengelola mal rongsok tak pernah kesulitan memperoleh barang yang akan dijual. Pengalaman bisnisnya selama belasan tahun menjadikan Agi memiliki banyak relasi. Agi biasanya dihubungi jika ada lembaga atau institusi yang akan mengadakan lelang barang bekas. "Bisnis ini tidak ada dukanya, hanya berduka kalau pas ada lelang saya tidak punya uang," ujarnya berkelakar.

Jiwa bisnis memang sudah menjadi bagian dari hidup Agi. Sebelum mendirikan mal rongsok, suami dari Sulistyaningsih ini telah jatuh bangun mengelola berbagai macam usaha. "Total saya sudah pernah mencoba 29 jenis usaha," kisahnya.

Kali pertama mengelola usaha pada 1987. Kala itu ia diserahi kedua orang tuanya untuk menjaga toko kelontong. Kemudian, pada 1991 ia beralih profesi menjadi penjaga apotek.

Tak puas menjadi pegawai, ia mencoba membuka usaha sendiri. Mulai dari bengkel motor, bengkel mobil, hingga reparasi elektronik pernah ia geluti. Uniknya, ia hanya belajar secara autodidak dalam membuka berbagai usaha yang ia jalani. "Waktu saya buka bengkel motor, saya tidak tahu apa-apa tentang motor hanya bermodal kemauan saja," kenang lelaki 46 tahun ini.

Bukan tanpa alasan Agi mencoba berbagai macam usaha. Motivasi terbesarnya karena ia percaya bahwa orang yang memiliki banyak keahlian akan membawa manfaat bagi manusia yang lain. Meski beberapa kali mengalami kerugian, hal itu tak menyurutkan tekadnya.

Masa-masa suram pernah ia alami ketika krisis moneter melanda Indonesia pada 1998. Saat itu, Agi tengah menggarap bisnis jual beli mobil. Namun, meski menanggung rugi puluhan juta, ia tak kapok memulai bisnis baru. Maka tak heran jika kini ayah lima anak ini dikenal sebagai orang yang terampil. Tangan dinginnya berhasil membawa mal rongsok mencapai puncak kejayaan.

Atas kerja keras dan kegigihan yang ia lakoni, pada 2013 lalu Agi diganjar penghargaan Man of The Year oleh Lembaga Masyarakat Peduli Pariwisata Jawa Tengah dan Forum Komunikasi Wartawan Mahasiswa Jawa Tengah. Agi patut berbangga hati karena namanya disejajarkan dengan peraih penghargaan lain, seperti Kapolda Jawa Tengah Irjen Polisi Dwi Prayitno dan Wakil Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Hingga saat ini, Agi tak berhenti menyebarkan inspirasi. Sejak setahun lalu, ia mulai merintis gerakan menanam padi dalam pot. Idealismenya patut diacungi jempol. Agi ingin mengedukasi masyarakat untuk belajar berswasembada pangan mulai dari lingkaran terkecil.

Ia menyadari bahwa pangan adalah kebutuhan pokok manusia yang wajib dipenuhi. "Dengan menanam padi di dalam pot kita bisa menciptakan lumbung pangan kita sendiri," imbuh alumni SMAN 1 Depok, Jawa Barat, ini. Maka, sebagian laba dari mal rongsok ia alokasikan untuk membudidayakan padi organik di rumahnya.

Agi menanam padi varietas ciherang yang ia datangkan dari Ciamis. Benih padi tersebut ia tanam dalam 8.000 bak dan pot plastik di sekitar rumahnya. Seperti biasa, ia hanya belajar secara autodidak dalam membudidayakan padi.

Agi juga tak pernah menggunakan pestisida atau pupuk kimia. Ia memanfaatkan kotoran ayam sebagai pupuk untuk padi-padinya. Setiap lahan seluas 50 meter mampu menampung 450 buah pot. Rerata produktivitas mencapai 0,2 kilogram gabah kering panen per pot.

Tak berhenti sampai di situ, ia kini tengah membangun sebuah proyek percontohan yang menerapkan konsep pertanian terintegrasi. Rumahnya yang terletak di Jalan Raden Sanim 54 disulap menjadi lahan budi daya sekaligus tempat tinggal. "Bagian bawah rumah dibangun kolam ikan, sedangkan untuk tempat tinggal saya dan keluarga berada di atasnya," kata Agi.

Di lantai dua, dia manfaatkan sebagai tempat menaruh pot-pot padi. Sementara, di halaman rumah dibangun kandang ayam dan kambing. "Semua agama mengajarkan untuk berbagi sesama makhluk dan itu yang selalu saya terapkan dalam bisnis maupun kehidupan sehari-hari," kata Agi. rep:c88 ed: nur hasan murtiaji

***

Profil Bisnis

Nama            : Nurkholis Agi

Nama Bisnis        : MAL RONGSOK

Tempat/Tanggal Lahir    : Depok, 6 Desember 1967

Alamat            : Jalan Raden Sanim 54, Kukusan, Depok, Jawa Barat

Kontak/HP        : 081285838208

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement