Jumat 03 Oct 2014 16:00 WIB

Helmansyah, Pendiri dan Pemilik Edelweiss Raincoat: Bisnis Jas Hujan Perlu Jaga Kepuasan Konsumen

Red:

Semua orang pasti setuju bahwa sifat malas bukanlah sifat yang patut dicontoh, palagi dibanggakan. Namun, dengan pikiran yang kreatif, rasa malas ternyata bisa memberikan inspirasi untuk mengembangkan usaha yang menguntungkan. Hal inilah yang terjadi pada Helmansyah, pendiri dan pemilik bisnis Edelweiss Raincoat. Berikut penuturan Helmansyah seputar bisnis yang kini digelutinya kepada wartawan Republika Cristiyaningsih, beberapa waktu lalu.

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto-foto:Dok Pribadi

Sukses di usia muda adalah impian semua orang, tak terkecuali bagi Helman, panggilan akrab Helmansyah. Berbekal tekad yang kuat untuk sukses, dia rela menggadaikan motor satu-satunya untuk membuka usaha. Kini, ia berhasil menjalankan bisnis jas hujan dengan omzet puluhan juta rupiah per bulan.

Helmansyah mengatakan, Edelweiss Raincoat adalah usaha yang didirikan karena terinspirasi dari rasa malas. Ia merasa sebagai pribadi yang malas dan ingin segala sesuatunya berjalan sederhana. "Saya suka yang simpel dan menurut saya jas hujan yang tasnya terpisah itu ribet," kata Helman.

Dari rasa malas itulah dia terinspirasi untuk membuat jas hujan yang menyatu dengan wadahnya. Hanya dengan melipat, maka jas hujan yang terdiri atas jaket dan celana panjang itu bisa dibentuk menyerupai tas.

Nama Edelweiss dipilih sebagai merek dagang karena terinspirasi filosofi bunga pegunungan yang melambangkan keabadian. Edelweiss Raincoat memaknai nama tersebut sebagai simbol jas hujan yang awet, sederhana, dan nyaman.

Didirikan pada awal 2013, kini Edelweis tak hanya memproduksi jas hujan. Edelweiss juga mengeluarkan produk berupa bag cover dan foot cover. Kedua produk inilah yang kemudian mengantarkan Helman menjadi Juara I Lomba BSI Entrepreneur Award 2014. "Kata juri, produk saya unik dan menarik," ujar Helman bangga.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lelaki 24 tahun itu menuturkan, sejak awal diluncurkan Edelweiss Raincoat mendapat sambutan yang positif dari para konsumen. Di tahun keduanya, Edelweiss telah memiliki sebuah toko dan 15 reseller aktif. Para reseller, kata Helman, mayoritas ada di wilayah Jabodetabek. Jumlah reseller biasanya bertambah dua kali lipat jika memasuki musim hujan.

Ia sering bertanya kepada para konsumennya mengenai kelemahan produk Edelweiss. Dari situ Helman mendapat inspirasi untuk mengembangkan model produk-produknya. Di samping itu, ia tercatat sebagai anggota aktif BSI Entrepreneur Center (BEC). "Melalui kegiatan-kegiatan di BEC saya menambah ilmu kewirausahaan," tuturnya dengan logat Sunda yang kental.

Lalu, apa yang menjadi keunggulan Edelweiss sehingga menjadi usaha yang tumbuh cepat? Helman menyebutkan, kepuasan konsumen adalah hal yang diprioritaskan. Oleh karenanya, dia berani memberikan garansi tujuh bulan pada setiap produk yang dijual. Konsumen berhak mendapat perbaikan gratis atau penggantian barang jika terjadi kerusakan.

Soal harga, Edelweiss menawarkan harga yang terjangkau. Harga jas hujan yang dipatok untuk para reseller berkisar Rp 140 ribu sampai Rp 190 ribu. Adapun bag cover dihargai Rp 30 ribu dan foot cover Rp 50 ribu sampai Rp 70 ribu.

Keunggulan lain yang tidak dimiliki produk lain adalah Edelweiss merupakan jas hujan multifungsi. Tak hanya dapat dipakai ketika hujan, Edelweiss Raincoat dapat juga digunakan sebagai jaket. Ia berani menjamin kualitas produk karena Edelweiss menggunakan bahan taslan lateks Korea yang nyaman dipakai.

Dalam sebulan, Helman mengaku dapat meraup omzet hingga Rp 80 juta rupiah. Omzet akan melonjak hingga Rp 200 juta tatkala memasuki musim hujan. Pada hari biasa, Helman hanya dibantu enam orang karyawan. Namun, saat tiba musim hujan, Helman menambah karyawan hingga 15 orang.

Untuk semakin menguatkan bisnisnya, Helman mendirikan badan usaha dengan nama CV Karya Indah Pelangi. Belum lama ini, ia juga mendaftarkan produknya agar memperoleh hak kekayaan intelektual (HaKI). Ia memasang target agar Edelweiss bisa menembus pasar luar negeri. "Salah satu syarat ekspor adalah terdaftar HAKI," jelasnya.

Mengenai persaingan usaha, lelaki murah senyum ini mengatakan, di wilayah Bogor, Jawa Barat, setidaknya ada lima produsen jas hujan. Tetapi, ia optimistis bisnisnya dapat bersaing karena kualitas produk selalu dijaga. Ia juga gencar berpromosi lewat internet dan menyebar brosur.

Berkat promosi yang ia lakukan, konsumen yang datang tak hanya dari perorangan. Perusahaan besar, seperti Pertamina, juga melirik produk Helman untuk dijadikan sebagai souvenir. "Hanya tinggal kompromi soal warna," terang Helman.

Meski terlihat mulus, bukan berarti bisnis Helman berjalan tanpa hambatan. Kadang kala, ia kesulitan memperoleh bahan baku. Apalagi, ketika sudah masuk musim hujan. Dia juga harus bersaing dengan produsen lain untuk mendapatkan bahan baku. Helman harus mencari ke Jakarta dan Sukabumi demi memenuhi permintaan konsumen. Khusus aksesoris, seperti ritsleting, kancing, dan benang, Helman mencari sendiri ke Tanah Abang. Semua itu dilakukan demi menjaga kualitas produk Edelweiss.

Pengalaman menghadapi  konsumen yang nakal juga pernah dialami. Akibat terlalu percaya pada reseller, Helman kena tipu dan reseller tersebut pergi membawa pesanannya tanpa membayar. Dari pengalaman itu, dia mulai menerapkan sistem pembayaran di muka agar kejadian yang sama tak terulang lagi.

Meski pernah ditipu, Helman tidak kapok. Ia menjadikan pengalaman itu sebagai motivasi untuk bangkit. Dari hasil jerih payahnya ia mampu membeli sebuah rumah, sepeda motor, dan menyekolahkan adiknya. Ia juga mampu melanjutkan pendidikannya ke jenjang S1 setelah sebelumnya menyelesaikan kuliah D3 Jurusan Periklanan di Bina Sarana Informatika.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Ke depan, Helman akan mengembangkan usahanya dengan membuka toko pakaian. Sampai saat ini, ia masih melakukan survei lokasi untuk mencari tempat yang strategis bagi tokonya. Kepada rekan-rekannya, Helman selalu menyarankan untuk terjun ke dunia usaha. Seorang wirausahawan memang dituntut untuk menjadi pekerja keras. Tetapi, kerja keras yang dilalui akan berbuah manis jika konsisten dijalani.

Pandangan Helman itu bukan tanpa alasan. Sebelum mengelola Edelweiss Raincoat, ia pernah bekerja sebagai staf di perusahaan yang bergerak di bidang tekstil. Di sana, ia merasa tak menemukan kepuasan hingga akhirnya memberanikan diri untuk keluar dan merintis usaha. "Kalau saya tetap bekerja sebagai staf, mustahil bagi saya untuk bisa memperoleh apa yang saya miliki saat ini," katanya. rep:c88 ed:eh ismail

BIODATA USAHA

Nama Lengkap : Helmansyah

Tempat Tanggal Lahir   : Gunung Batu, 14-09-1990

Alamat  : Jalan Raya Sentul Leuwi Nutug RT 01/02 blok 11 Citeureup, Bogor 16810

Website : http:www.edelweissraincoat.com

Facebook : Edelweiss raincoat

Twitter : @raincoatedelweiss

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement