Ajang yang dinanti akhirnya datang juga: Festival Jakarta Great Sale (FJGS) 2014. Di ajang inilah, puluhan mal ikut ambil bagian dan menyuguhkan beragam program diskon untuk memanjakan kita-kita. Tergiur? Pastinya. Setidaknya, itulah yang dirasakan Ingkan Paramita (25 tahun) yang sudah membuat daftar panjang barang-barang apa saja yang akan diburunya pada perhelatan FJGS kali ini. "Mau cari tas, blus kerja, dan sepatu," kata dia.
Perempuan berambut pendek ini sengaja menunggu midnight sale demi mendapatkan diskon yang lebih besar lagi. Situasi pusat perbelanjaan yang hiruk pikuk dengan para calon pembeli dan antrean panjang di kasir rupanya tak menyurutkan niatnya berpartisipasi dalam pesta diskon tersebut. "Capek sedikit nggak apa-apa yang penting dapat barang murah," ucapnya.
Kendati siap belanja, Ingkan tak menyediakan bujet khusus. Tapi, dia tak sependapat jika dikatakan FJGS menjadi ajang menghambur-hamburkan uang. Bagi Ingkan, justru dengan adanya obral diskon ini para konsumen dapat mendapatkan barang-barang kebutuhannya dengan harga yang lebih murah dari biasanya.
Memang, kata dia, sebagian orang kalap saat melihat barang berdiskon besar dan tergoda membeli meski tak membutuhkannya. Untuk menghindari hal tersebut, perempuan berdarah Palembang ini mempunyai cara sendiri, yakni dengan menyediakan catatan belanja.
Catat secara detail, mulai dari jenisnya, bahkan jika perlu hingga mereknya. "Saya tahu, mungkin tanpa catatan itu kita tetap bisa ingat. Tetapi, bisa jadi saat datang ke mal dan melihat barang yang bagus, kita jadi lupa dengan kebutuhan kita dan berhasrat membeli barang lain. Apalagi, ketika melihat banyak orang berebut suatu barang," ujarnya.
Berbeda dengan Ingkan, Utami Dewi (25), memiliki trik lain untuk mengerem pengeluarannya saat gelaran FJGS. Dara yang bekerja di salah satu perusahaan susu formula di Jakarta ini selalu berburu diskon dengan rekan-rekannya.
Menurutnya, dalam FJGS, pihak penyelenggara tidak hanya memberikan promo berupa diskon, tapi juga ada barang gratisan ketika kita membeli sejumlah item tertentu. "Biasanya, ada buy two get one free atau semacamnya. Nah, ini gunanya belanja bersama teman jadi bisa sharing," kata dia.
Kebetulan, selera produk Utami dan kedua sahabatnya tidak jauh berbeda. Dengan memanfaatkan promo tersebut, ia tidak perlu membeli sendiri barang itu karena bisa gabung dengan teman-temannya, sehingga pengeluaran menjadi lebih terkontrol. Tapi, memang, akibatnya beberapa barang yang dibelinya di FJGS menjadi sama dengan kedua rekannya. "Tahun lalu beli dompet dan baju yang sama, cuma beda warna saja," ujarnya sambil tertawa.
***
Agar Kuat Iman
Jakarta Great Sale tengah berlangsung. Ajang tahunan ini bisa menjadi godaan besar bagi siapa saja yang gemar belanja, terutama kaum perempuan. Jika tak kuat-kuat iman, bisa saja kita memborong semua barang yang didiskon besar-besaran itu.
Perencana keuangan dari Mitra Rencana Edukasi Diana Sandjaja mengatakan, fenomena sale atau diskon sudah menjadi bagian dari strategi pemasaran. Jadi, lanjutnya, kaum perempuan harusnya lebih waspada terhadap tawaran diskon yangg bertebaran yang aslinya bertujuan meningkatkan penjualan. "Kalau ada tulisan sale atau diskon, coba dibandingkan apakah memang benar-benar murah atau harganya masih setara dengan yang tidak diskon," sarannya.
Diskon menjadi strategi agar dana yang ada cukup untuk memenuhi kebutuhan pembelanjaan. Tapi, alih-alih memanfaatkan diskon, kita malah bisa dimanfaatkan diskon. "Karenanya, cari tahu dulu apa saja kebutuhan baru belanja. Dan, ingat bujet yang dimiliki," ujarnya.
Jika belanja sesuai kebutuhan dan dapat diskon benaran, itu baru pembelanjaan yang sempurna. "Jika kita merasa kemahalan, ya jangan dibeli atau masih ada barang lain yang mungkin kualitasnya di bawah, tapi harganya sesuai kantong," ujarnya.
Intinya, belanja memang sesuai kebutuhan. Nah, kemampuan berbelanja yang pas perlu dimiliki kaum perempuan dan itu bisa diperoleh dengan membiasakan diri disiplin terhadap bujet, menahan godaan belanja yang tidak perlu dan di luar bujet, serta membedakan diskon atau sekadar alat promosi. Jangan lupa juga untuk membiasakan menyisihkan uang untuk masa depan.
Ia menambahkan, belanja lebih banyak saat diskon memang bisa menghemat. Tapi, apakah diskon yang diberikan cukup besar, sehingga bisa dikatakan lebih hemat. Bila selisihnya tidak banyak, lebih baik tidak perlu membeli berlebihan, secukupnya saja. "Nah, dana yang ada sebaiknya diinvestasikan agar bisa berkembang. Kan hasilnya bisa lebih besar daripada diskon yang diberikan," ujarnya.
***
Siap Belanja? Simak Ini Dulu
1. Jangan pernah lupa, diskon itu akan selalu ada.
2. Kalau mau belanja, lihat dahulu lemari Anda. Tujuannya, agar Anda lebih tahu baju apa saja yang sudah Anda miliki dan baju mana yang mau Anda beli. Ini agar tepat sasaran.
3. Setelah itu, pastikan Anda memang mengetahui barang yang ditawarkan memang di bawah dari harga normal. Harga tersebut benar-benar diskon. Bukan harga yang dibuat-buat atau dinaikkan terlebih dahulu sebelum diskon.rep:qommarria rostanti/desy susilawati ed: endah hapsari