Selasa 22 Jul 2014 12:00 WIB
inspirasi

inspirasi- Nurjanah Hulwani Tiap Muslim adalah Media

Red:

Nurjanah Hulwani sangat mencintai Palestina. Ia rela mengorbankan waktunya demi membantu Palestina. Ia mengabdikan dirinya menggalang dana demi Palestina dengan berdakwah. Awalnya ia berpikiran sama dengan umat Islam pada umumnya. Ia hanya tahu Palestina sedang susah. "Waktu itu, saya pikir mendoakan dan membantu sekadarnya saja sudah cukup," kata Nurjanah mengenang pemahamannya di akhir 2009.

Setahun kemudian, pemikiran Nurjanah terkoreksi. Ketika itu, berkesempatan mengunjungi Gaza, Palestina. Walaupun akhirnya tidak bisa masuk kawasan tersebut, ia banyak mendapat informasi yang akurat tentang penderitaan masyarakat Gaza. "Selama 14 hari di sana, saya merasakan Allah SWT memberikan saya perasaan yang begitu dalam, rasa cinta kepada Palestina," ungkapnya kepada Republika.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:Wihdan Hidayat/Republika

Nurjanah Hulwani

Saat itu, Nurjanah sedang menjabat sebagai Ketua Forum Silaturahmi Majelis Ta’lim (Forsitma) DKI Jakarta. Menyandang amanah tersebut, ia memegang data 3.000 tokoh majelis taklim se-DKI Jakarta. Alhasil, jaringannya pun cukup luas. "Mungkin ini rahasianya kenapa saya harus berangkat ke Gaza," ujar perempuan kelahiran Jakarta, 9 Maret 1969, ini.

Ketika kembali ke Indonesia, Nurjanah bertekad untuk memperdalam pemahamannya mengenai persoalan yang terjadi di Palestina. Dengan kerja keras, ia mendapatkan file tentang Rais Saleh yang menyamar menjadi Yahudi selama 20 tahun di kawasan Masjid al-Aqsa. Lalu, ia juga menemukan film-film pembantaian rakyat Palestina. "Temuan inilah yang menjadi alat bagi saya untuk menyampaikan pemahaman persoalan Palestina kepada masyarakat Indonesia."

Di saat yang bersamaan, Nurjanah terinspirasi dengan perjuangan Prita Mulyasari yang tertimpa kasus malapraktik. Hampir semua orang Indonesia memahami Prita terzalimi. Setelah itu muncul relawan Prita. Mereka melakukan pengumpulan koin satu miliar rupiah dalam dua pekan.

Nurjanah ingin masyarakat Indonesia memahami di Palestina jutaan Muslimah tegar hidup meski digempur kezaliman. Mereka bertahan untuk menjaga harga diri umat Islam, agar al-Aqsa tetap kokoh dan Palestina tetap berdaulat.

Nurjanah menyadari media internasional tak bisa diharapkan untuk menggaungkan derita Palestina. Praktik pelanggaran hak-hak asasi manusia di sana akan banyak luput dari mata media. Oleh karena itu, ia mencoba untuk memulai dari dirinya sendiri dan menyatakan setiap individu Muslim adalah media. "Saya melakukan roadshow dari majelis ta’lim tingkat rukun tetangga (RT) maupun perkantoran untuk mengetuk hati masyarakat Indonesia," ungkap perempuan yang menjabat sebagai wakil ketua Adara Relief International.

Saat berdakwah di majelis taklim tradisional, Nurjanah mengusung isu al-Aqsa. Di majelis taklim kalangan menengah atas, seperti di perkantoran, ia membicarakan aspek kemanusiaan. Ia terinspirasi untuk meluncurkan gerakan Rp 1.000 per hari. "Cibiran dan hinaan pasti akan ada, tapi kecintaan saya terhadap Palestina membuat itu bukan masalah," ujar perempuan yang juga menjadi ketua umum Yayasan Nasyitha Center.

Nurjanah mendapat banyak kemudahan ketika bergerak. Dari gerakan Rp 1.000 pada 2011 itu terkumpul Rp 500 juta. Dana itu terkumpul dari 300 kali ceramah. "Selalu ada rasa kepuasan bagi saya untuk melakukan itu," ujarnya.

***

Menjejakkan Kaki di Gaza

Maret 2012, Nurjanah masuk Gaza. Sepulangnya, ia menulis Hikmah Berserak dari Bumi Gaza Palestina, Sebuah Catatan Perjalanan. "Saya berharap semakin banyak orang baca buku saya dan mendengarkan masalah yang ada di Palestina."

Di Gaza, ia menemukan keteladanan berserakan. Lima hari berada di sana, ia menemukan tak ada perbedaan antara sosok perdana menteri, menteri, maupun ibu rumah tangga. Seluruh warga Gaza memiliki semangat berjuang dan kecintaan yang sama terhadap Alquran. "Hampir semua berusaha hapal 30 juz Alquran."

Lima hari di Gaza, air mata Nurjanah terkuras. Ia terharu melihat warga yang cacat namun tak pernah mengeluh. Wajah mereka tetap tersenyum. Nurjanah masih ingat penuturan salah seorang perwakilan warga yang menerima sumbangan masyarakat Indonesia. Orang itu berdiri di hadapannya dan berkata, "Kami mengucap syukur alhamdulillah. Kami berharap separuh tubuh kami ada di surga-Mu, Ya Allah. Kami ingin mengatakan kepada Yahudi laknatullah dan seluruh umat Islam, kami pertaruhkan separuh tubuh kami untuk menjaga masjid umat Islam agar kokoh hingga akhir zaman."

Sepulangnya dari Gaza, undangan untuk menjelaskan kondisi Palestina membanjiri Nurjanah. Ia selalu menganggapnya sebagai orderan keberkahan. Dengan begitu, semakin banyak orang tahu kesalehan orang Palestina dan kebrutalan Israel. "Semakin banyak yang tahu, semakin banyak yang peduli," ujarnya.

Nurjanah kembali melakukan penggalangan dana. Kali ini, skalanya lebih besar. Ia mendekati ormas karena sadar tidak mungkin membantu Palestina hanya dari majelis taklim. Saat itu, ia dipercaya menjadi Dewan Pakar BMOIWI. "Alhamdulillah semua ormas memahami ajakan bederma," ujar Nurjanah yang juga merangkul seniman untuk beraksi bagi Palestina.

Tiga bulan setelah kembali ke Indonesia, Gaza membara. Nurjanah sampai tak bisa tidur. Ia memanjatkan doa agar Allah SWT mengizinkannya kembali hadir di tengah-tengah mereka untuk menunjukkan mereka tidak sendiri. "Alhamdulillan doa saya diijabah, saya dikontak untuk berangkat lagi mewakili Indonesia."

Dana pertama sudah habis dibawa ke Palestina. Ia punya waktu sepekan untuk mengumpulkan dana. Dalam seminggu itu, ia mendapatkan banyak undangan berdakwah. Dalam satu hari, ia menjadi pembicara di tiga sampai empat tempat.

Nurjanah sudah tidak memikirkan agenda yang lain. Ia hanya ingin mengumpulkan dana sebanyak-banyaknya dengan melakukan lobi-lobi kepada orang-orang saleh. "Alhamdulillah dalam sepekan terkumpul dana Rp 1,5 miliar," ujarnya.

Nurjanah lalu berangkat bersama 12 LSM yang totalnya menghimpun Rp 2 triliun. Uang tersebut disalurkan untuk membantu Gaza, baik untuk infrastrukturnya maupun untuk kebutuhan pangan warga Gaza.

Semakin Mudah

Dahulu, Nurjanah kerap mendapatkan cibiran dan hinaan saat berdakwah. Kini, makin banyak yang mendukung aktivitasnya. "Alhamdulillah undangan dan dorongan sosialisasi tentang dunia Islam selalu ada," ungkapnya.

Nurjanah berpendapat, tugasnya hanyalah menyampaikan pemahaman. Ia tidak pernah memulai dakwah dengan ajakan untuk menggalang dana. "Begitu pemahaman itu terbangun, orang akan sadar sendiri dan tergerak membantu."

Belakangan, makin banyak masyarakat yang mengamanahkan sumbangannya kepada Nurjanah. Ia menganggap kepercayaan itu sebagai berkah dari Allah SWT. Nurjanah tak pernah merasa kelelahan memperjuangkan Palestina dengan berdakwah. "Mengingat serangan Israel yang makin membabi buta, saya harus lebih gencar lagi mengetuk hati umat Islam agar yang selama ini masih tertidur dan belum terbuka mata hatinya terhadap Palestina ikut mengulurkan tangan," tutur Nurjanah yang sedang bersiap berangkat ke Gaza. rep:dessy susilawati ed: reiny dwinanda

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement