Banyak perempuan terserang krisis percaya diri. Mereka mengkhawatirkan busananya kurang oke, tata riasnya yang kurang wah, atau bentuk tubuhnya yang tidak ideal. Masih banyak lagi pemikiran yang membuat perempuan menjadi minder. Virus tersebut tak jarang mendorong perempuan untuk menarik diri dari pergaulan, bahkan tidak percaya diri meraih impiannya.
Mencermati fenomena tersebut, Pond's menggandeng sutradara muda Angga Dwimas Sasongko menggarap film Cahaya Cantik Raisa. Film yang berdurasi sekitar 10 menit ini menampilkan sosok Raisa yang menginspirasi. Seorang Raisa pun berjuang untuk menjadi seorang bintang. Lewat film yang tayang Kamis (23/4) malam lalu di salah satu stasiun televisi swasta ini, Pond's memotivasi perempuan Indonesia, khususnya remaja, untuk percaya diri dan selalu melakukan usaha terbaik dalam menggapai impiannya.
Cahaya Cantik Raisa mengisahkan Raisa sebelum menjadi penyanyi papan atas Tanah Air. Kisah Raisa mirip dengan kehidupan remaja perempuan Indonesia pada umumnya. "Kami mengangkat kisah Raisa menjadi film supaya bisa memotivasi lebih banyak remaja perempuan untuk berusaha menggapai apa yang mereka inginkan," ucap Senior Brand Manager Pond's, Anggiaswari Odang, di Jakarta, Senin (20/4) silam.
Sang pemeran utama, Raisa, sempat ragu ketika harus bermain film. Pasalnya, selama ini pelantun lagu "Apalah (Arti Menunggu)" ini hanya memiliki pengalaman tarik suara. "Untungnya film ini berangkat dari kisah hidup sehingga saya paham benar tokoh yang diperankan," ujar Raisa yang sempat menjadi penyanyi kafe bersama band-nya pada 2004.
Raisa tak memperoleh kesuksesan dalam sekejap mata. Dahulu, dara kelahiran 6 Juni 1990 ini kerap mendempul wajahnya untuk menambah rasa percaya dirinya. Setebal apa pun bedak dan lipstiknya, Raisa tetap minder. Penampilan Raisa mengecewakan. Produser yang kala itu ikut menyaksikan penampilannya tak berminat merekrutnya untuk rekaman. Ia bahkan pernah didepak keluar dari band-nya.
Nasihat seorang sahabat membuat Raisa tersadar. Sejatinya tidak perlu menjadi orang lain agar kita bisa diterima di pergaulan. Alhasil, pemilik nama lengkap Raisa Andriana ini pun memutuskan untuk melakukan rekaman sendiri dibantu temannya Boim. Hasil rekaman tersebut dikirim ke produser dan membuka peluang bagi Raisa menuju kesuksesan.
Menurutnya, segala proses jatuh bangun menuju keberhasilan harus dinikmati. Jangan melulu mau enaknya saja. "Kalau punya kesukaan atau bakat, tekuni itu. Serap informasi dari mana saja, jangan malu bertanya. Kesempatan bikin sendiri saja," kata perempuan yang banyak terinspirasi dari musisi kenamaan, seperti Brian Mcknight, Alicia Keys, Joss Stone ini.
Cahaya Cantik Raisa diharapkan dapat menginspirasi remaja perempuan untuk percaya diri dan tak mudah menyerah. Kisah ini menunjukkan kalau kesuksesan tidak datang begitu saja. Butuh usaha, kerja keras, dan kesabaran menjalani lika-liku menuju impian. "Saya yakin semua orang bisa mencapai apa pun yang diinginkan asal tak mudah putus asa atau mengambil jalan pintas," kata Raisa.
Kisah hidup Raisa cukup menarik diangkat menjadi film. Banyak pesan moral yang disampaikannya melalui film ini. "Banyak yang mengatakan bahwa Raisa contoh perempuan sempurna. Kini, saya tahu kalau semua itu berasal dari kerja keras dan perjuangan," ucap sang sutradara, Angga Dwimas Sasongko.
Angga sudah lama tidak membuat film pendek. Ia berharap film pendek bisa menjadi salah satu medium baru untuk bercerita. Film pendek bisa menjangkau masyarakat lebih cepat karena proses pembuatan dan durasinya pendek. "Pesannya pun terfokus sehingga masyarakat yang menonton bisa cepat menangkapnya," ujar Angga. Film Cahaya Cantik Raisa sengaja tidak dibuat rumit, sederhana, namun maknanya tajam. Qommarria Rostanti ed: Reiny Dwinanda