Ekstrak zat pektin dari buah pisang ternyata bisa menjadi penyembuh penyakit kolesterol. Riset dari Indonesia berhasil meramunya dari sisa limbah kulit pisang yang dibentuk menjadi permen.
"Proses pembuatan pektin ini juga cukup mudah dan dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan rumah tangga biasa," tutur salah satu mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (Unibraw), Malang, Lukman Azis, yang ikut tim riset.
Foto:IRWANSYAH PUTRA/antara
Pasar Pisang
Bersama dua temannya, Nisa Alfilasari dan Clara Arha, Lukman mengekstrasi limbah kulit pisang menjadi tepung yang dibentuk kembali menjadi semacam permen kenyal (marshmallow). Ternyata, permen ini bukan hanya permen biasa. Kenyal yang mengandung pektin ini kemudian diujicobakan pada tikus yang sudah diinjeksi kandungan kolesterol tinggi hingga menderita jantung koroner. Kandungan kolesterol pada tikus-tikus itu setelah makan marshmallow berpektin menjadi turun kolesterolnya. "Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi pektin berbahan limbah kulit pisang selama dua minggu mampu menurunkan kadar kolesterol sampai 52 persen," papar Lukman.
Riset ini, menurutnya, didasari fakta bahwa selama ini Indonesia mengimpor pektin hingga berton-ton setiap tahunnya. Padahal, harga pektin mencapai Rp 1 juta per gramnya. Dengan mengekstrak pektin dari kulit pisang, akan bisa menekan harga pektin menjadi Rp 12 ribu per gram.
Berkat riset ini, Lukman dan rekan-rekannya ingin mempresentasikan penemuannya dalam konferensi ilmiah di suatu kampus di AS pada November 2014. "Ini adalah penemuan terbaru untuk dunia kesehatan." rep:indah wulandari ed:khoirul azwar