REPUBLIKA.CO.ID, WEST -- Hening malam seketika sirna saat sebuah pabrik pupuk meledak di Kota West, Texas, Amerika Serikat (AS), Rabu (17/4) atau Kamis (18/4) pagi WIB. Bola api raksasa dan asap mirip cendawan membumbung ke tinggi ke langit. Warga kota tumpah ruah menyelamatkan diri.
Sebanyak 160 orang mengalami luka akibat ledakan itu. Sedangkan, 15 orang lainnya tak terselamatkan, termasuk tiga petugas pemadam kebakaran. Korban jiwa kemungkinan terus bertambah karena cuaca buruk menyulitkan proses evakuasi.
Ledakan ini membuat ribuan orang di sekitar pabrik terancam. West adalah sebuah kota dengan penduduk berjumlah 2.800 jiwa di bagian utara Waco. Mereka terancam karena zat amonia anhidrat di dalam pabrik kemungkinan tersebar ke udara.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit mengumumkan, amonia anhidrat adalah gas yang digunakan sebagai bahan pupuk. Apabila gas ini terhirup bisa menjadi masalah serius. Angin kencang dengan kecepatan 35 mil per jam sedang mendekati daerah tersebut.
Menurut pengamat meteorologis CNN Jennifer Delgado, hujan es dan kilatan petir bisa membahayakan warga yang kini tak punya tempat tinggal. Udara dingin juga bisa membekukan para korban yang saat ini berkumpul di lapangan.
Ledakan menghancurkan lebih dari 60 rumah yang ada di lima blok sekitar pabrik. Direktur Manajemen Keamanan Kota, George Smith, mengatakan bukan tak mungkin jumlah korban akan bertambah menjadi 60 atau 70 orang.
Walikota West, Tommy Muska, menyebut ledakan itu seperti gemuruh bom nuklir dan menimbulkan guncangan sebesar 2,1 Skala Ritcher. Separuh dari penduduk telah dievakuasi. ''Akan ada banyak orang yang mungkin tidak ada di sini besok,'' ujar Muska.
Anggota polisi, Sersan William Patrick Stanton, menyatakan pihaknya belum melihat adanya tindakan kriminal yang menyebabkan ledakan itu. Namun, dia mengatakan, tidak menutup kemungkinan itu.
Petugas Departemen Keselamatan Publik Texas, DL Wilson, menyebut ledakan menyebabkan apartemen di dekat pabrik hancur dan menyisakan kerangka. Panti jompo yang terletak dekat dengan pabrik juga terkena dampak, namun 133 orang penghuninga sudah dievakuasi.
Stasiun televisi menayangkan upaya evakuasi tim penyelamat. Para petugas kesehatan pun menggunakan lapangan olahraga terdekat sebagai kawasan pertolongan pertama. Evakuasi lanjutan berlangsung karena tangki lain di pabrik kemungkinan ikut meledak.
Gubernur Texas Rick Perry mengatakan, pihaknya sedang mengawasi perkembangan dan mengumpulkan informasi lanjutan. Dia juga telah menggerakkan sumber daya untuk menolong otoritas lokal. "Duka dan doa kami bersama dengan warga West, dan bagi petugas yang berada di lokasi."
Ledakan di Texas ini terjadi hanya beberapa hari setelah ledakan bom di Boston, Massachusetts. Presiden AS Barack Obama yang berada di Boston pada Kamis (18/4) menyampaikan duka bagi para korban ledakan di Texas dan menyerukan pemberian bantuan bagi korban selamat. n ichsan emrald alamsyah/ap/reuters ed: m ikhsan shiddieqy
Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.