REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Jalan mengikuti konvensi calon presiden (capres) Partai Demokrat agaknya terbuka bagi Ketua DPR dari Fraksi Demokrat, Marzuki Alie. Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat ini mengaku sudah mendapat restu langsung dari Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Beliau pesan langsung kepada saya untuk mempersiapkan diri mengikuti konvensi,” kata Marzuki kepada wartawan di kompleks MPR/DPR, Senayan, Selasa (23/4). Menurut Marzuki, bukan sekali itu saja SBY mempersilakan dirinya maju sebagai peserta konvensi.
Restu itu disampaikan melalui forum resmi maupun pesan singkat. Seingat Marzuki ada sekitar empat pesan singkat dari SBY untuk dirinya. Salah satu dari SMS itu berbunyi, “Berkaitan dengan plenary konvensi Partai Demokrat, Saya berharap Pak Marzuki bisa mengikuti dan mempersiapkan dengan baik,” tulis SBY pada 12 April 2013.
Marzuki tidak merasa SBY sedang memberi angin surga kepada dirinya. Sebab, sepengetahuan Marzuki tak ada kader Demokrat lain yang dipersilakan SBY maju dalam konvensi. “Saya percaya itu serius,” ujarnya.
Namun begitu, Marzuki mengakui ada sejumlah tokoh dari luar Demokrat yang juga dipersilakan SBY mengikuti konvensi. Mereka, misalnya Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Ketua DPD RI Irman Gusman, dan mantan ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD. “Mereka bukan tokoh sembarangan, sudah dikenal media dan masyarakat,” katanya.
Di pihak lain, Mahfud masih mempertimbangkan mengikuti konvensi Partai Demokrat. “Lihat-lihat dulu. Syaratnya apa, kapan dimulai, kewajiban saya apa, dan seterusnya. Itu kami lihat dulu,” kata Mahfud di Gedung Komisi Yudisial (KY), Jakarta, kemarin.
Dia mengatakan bahwa ide konvensi yang ditawarkan Partai Demokrat itu bagus sekali karena capres tidak hanya berasal dari orang partai saja. Mahfud juga mengatakan masih pikir-pikir semisal ditawari sebagai calon wakil presiden oleh Partai Demokrat.
Usulan calon presiden bagi Partai Demokrat dilakukan lewat mekanisme konvensi yang dilontarkan SBY. Menurutnya, konvensi yang digelar Demokrat untuk mencari capres akan dilakukan semiterbuka pada pertengahan tahun ini.
Artinya, pihak dari luar partai boleh dijagokan sebagai capres dalam konvensi. Selain itu, tak hanya kader yang akan diadu suaranya dalam menentukan capres Demokrat. Pandangan masyarakat umum juga dijadikan pertimbangan.
Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok mengatakan, ada sejumlah metode untuk mengetahui capres yang dikehendaki masyarakat. Di antaranya, dengan menggunakan media social, seperti Twitter, pesan pendek, survei oleh lembaga yang kredibel, hingga ditanyakan secara langsung.
Sekitar 10 sampai 15 nama potensial akan dilempar untuk dinilai masyarakat. Setelah diperoleh hasil, disaring menjadi lima hingga enam nama dengan perolehan suara terbanyak. Selanjutnya, nama-nama itu kembali diumumkan untuk dinilai responden. n antara ed: fitriyan zamzami
Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.