REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sementara menunggu hasil audit Jalan Non Tol Casablanca, Pemprov DKI belum dapat menyelesaikan utang pada kontraktor. Selain itu, jika hasil audit merekomendasikan untuk tender ulang, proyek yang nyaris jadi itu bisa jadi akan dikerjakan oleh kontraktor berbeda.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama mengatakan, Dinas Pekerjaan Umum dan Inspektorat Provinsi DKI juga sedang mempelajari proyek ini secara hukum. "Kalau memang perusahaan sebelumnya bagus, dapat saja diteruskan," ujarnya, di Balai Kota, Rabu (24/4). Dengan demikian, proyek yang hanya 17 persen sisanya dapat dilanjutkan kembali.
Ia berharap proyek dapat selesai pada Juni 2013. Namun jika tender ulang, diperkirakan proyek akan molor hingga Desember 2013. Saat ini, proyek untuk paket Casablanca yang telah selesai baru mencapai 83 persen.
"Kalau Desember baru selesai itu terlalu lama, kita mau lebih cepat," ujarnya. Proyek itu kini terhenti karena pihak kontraktor yang memberhentikannya terkait dengan kewajiban puluhan miliar rupiah yang belum diselesaikan pihak Pemprov DKI.
Ahok menduga, Dinas PU memiliki kendala pembayaran yang menyebabkan adanya tunggakan pembayaran pada kontraktor. "Kalaupun nanti hasil auditnya pemprov harus membayar, kita sudah ada anggarannya," katanya. Namun, saat ini Pemprov DKI mengaku tidak bisa membayar karena belum ada hasil audit. Dalam proyek tersebut, diketahui adanya kelebihan volume pekerjaan yang memerlukan verifikasi lebih lanjut.
Pembangunan JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang ini terdiri atas tiga paket. Paket pertama, yaitu paket Casablanca, paket Prof Dr Satrio, dan paket Mas Mansyur yang digarap oleh tiga kontraktor, di antaranya PT Wijaya Karya-Wijaya Konstruksi, PT Adhi Karya, dan PT Istaka Karya-Sumber Sari.
Dari ketiga paket itu, masih ada satu paket yang hingga kini masih dalam pengerjaan, yaitu paket Mas Mansyur yang dinaungi oleh PT Istaka Karya-Sumber Sari. Sebelumnya, Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan mengungkapkan saat ini Pemprov DKI masih memiliki kewajiban senilai Rp 24 miliar pada PT Istaka Karya.
Saat ini, Badan Pemeriksa Keuangan dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan masih melakukan audit. "Proyek ini butuh ketelitian untuk melanjutkannya, sebaiknya kita tunggu hasil audit dari BPK dan BPKP saja. Setelah itu, baru kita ambil langkah selanjutnya," kata Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi).
Selama menunggu hasil audit dari kedua lembaga tersebut, Jokowi meminta agar masyarakat tidak khawatir mengenai kelanjutan proyek JLNT itu. "Saya imbau warga tidak khawatir karena kalau hasilnya sudah keluar, proyek ini pasti langsung dilanjutkan," ujar Jokowi.
Sementara itu, hal serupa juga dikemukakan langsung oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta Manggas Rudi Siahaan terkait kelanjutan proyek JLNT tersebut. "Semoga hasilnya cepat keluar sehingga pembangunannya juga bisa segera dilanjutkan," tutur Manggas.
Seperti diketahui, pembangunan JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang telah dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2013. Dalam anggaran tahun ini, paket KH Mas Mansyur dialokasikan sebesar Rp 64 miliar, paket Casablanca Rp 2 miliar, paket Jalan Prof Dr Satrio Rp 21,5 miliar, anggaran pembangunan ramp on-off barat Rp1,5 miliar, dan ramp on-off timur Rp 12,5 miliar. Total anggaran yang dibutuhkan untuk kelanjutan dan penyelesaian pembangunan JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang tersebut mencapai Rp 101,5 miliar.
Peletakan batu pertama proyek tersebut telah dilakukan pada akhir 2010 lalu, kemudian pembangunan dilakukan sepanjang 2011. Dijadwalkan pembangunannya sudah rampung pada 2012. Namun sayangnya, proyek itu tak kunjung selesai. n C72 ed: wulan tunjung palupi
Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.