REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Pasangan calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) Temanggung Anif Punto-Budidoyo berjanji akan menjadikan pemberdayaan masyarakat sebagai ujung tombak pembangungan.
''Pemberdayaan masyarakat pada dasarnya adalah menjadikan warga masyarakat sebagai subjek pembangunan, yang terlibat secara aktif dalam proses pengambilan keputusan,'' ujar Anif Punto saat berdialog dengan pengurus dan anggota Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) di Candiroto, Temanggung, Jawa Tengah (Jateng), Sabtu (11/5).
Proses tersebut, lanjut Anif, mencakup pengembangan kemampuan, perubahan perilaku, serta pengorganisasian secara demokratis dan bertanggung jawab. Dengan melibatkan masyarakat secara aktif, menurutnya, maka masalah dan potensi yang ada bisa dikembangkan secara optimal. "Dengan demikian, ide penyelesaian masalah datang dari masyarakat itu sendiri,'' tuturnya.
Menurut Anif, masalah di masyarakat itu pasti ada, tapi ada potensi untuk menyelesaikan masalah. Biaya untuk menyelesaikan masalah menjadi lebih murah, jika budaya gotong-royong yang mulai luntur tercipta lagi.
Ia menambahkan, nantinya pengorganisasian kegiatan dilakukan oleh masyarakat. Sedangkan, LSM hanya mendampingi selama proses. ''Perubahan perilaku yang signifikan yaitu mengutamakan kepentingan yang lain lebih daripada kepentingan sendiri,'' jelas Anif yang diusung Partai Amanat Nasional (PAN) dan Koalisi Bersama Rakyat (Kobar) ini.
Ia yakin, dengan melibatkan masyarakat dalam pembangunan dapat menekan terjadinya korupsi. ''Tidak akan terjadi lagi korupsi karena semua masyarakat turut mengawasi pembangunan,'' tegasnya.
Sebelumnya, di gedung pertemuan di Kantor Bupati Temanggung, Jumat (10/5), lima kandidat bupati Temanggung beradu program dalam Debat Kandidat putaran pertama. Dalam acara yang disiarkan TATV yang bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Temanggung ini para kandidat mengumbar janji.
Kelima pasangan calon diuji kompetensinya oleh tiga orang. Pasangan nomor urut satu, Budiarto-Dedi, mengatakan akan menyelesaikan semua masalah tanpa menunggu 100 hari kerja.
Pasangan Fuad Hidayat-Andoyo menekankan pada masalah pemerataan pembangunan sampai ke pelosok desa. Sedangkan, pasangan Bambang Sukarno-Irawan membahas masalah pembangunan yang berwawasan lingkungan dengan menjadikan desa dan kota sebagai hunian yang layak dan manusiawi.
Pasangan independen, Hadi Kuswanto-Tri Murdoko, menyatakan perlunya melibatkan masyarakat dalam pembangunan yang lebih berbudaya. Pasangan nomor lima, Anif Punto-Budidoyo, akan menjadikan Temanggung "Mantab", yakni mandiri, aman, nyaman, tertib, adil, dan bermartabat. ''Penting sekali menggembangkan perekonomian masyarakat yang berbasis pertanian, pariwisata, pemberdayaan ekonomi rakyat lewat UKM dan koperasi, serta menumbuhkan perekonomian kreatif,'' papar Anif. n rusdy nurdiansyah ed subroto
Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.