REPUBLIKA.CO.ID, Tensi panas perseteruan Jorge Lorenzo dan Marc Marquez belum mereda menjelang digelarnya GP Prancis, Ahad (19/5). Sirkuit Le Mans diprediksi bakal menjadi medan perang episode kedua bagi duo pembalap asal Spanyol itu.
Publik Negeri Matador belum bisa melupakan bagaimana Lorenzo dan Marquez hampir menyiakan-nyiakan poin yang sudah di depan mata di Sirkuit Jerez, dua pekan lalu. Di tikungan terakhir pada lap pamungkas, Marquez melakukan manuver berbahaya untuk menyalip sang juara bertahan. Lorenzo terpental setelah sempat bersentuhan dengan motor Marquez dan harus rela posisi runner-up miliknya direbut oleh sang rookie.
Media ternama Spanyol yang berbasis di Madrid, Marca, langsung mengangkat insiden tersebut sebagai headline dengan tajuk "Lahirnya Sebuah Rivalitas". Mundo Deportivo melabeli aksi Marquez tersebut sebagai serangan brutal sekaligus penyulut perang saudara. Sedangkan, kolumnis ahli AS, Alejandro Elortegui, menjuluki Marquez sebagai seorang jenius sekaligus iblis.
Terlepas dari segala kontroversinya, Marquez memang pantas diperhitungkan di Le Mans. Pembalap debutan usia 20 tahun ini mencatatkan waktu tercepat pada tes tengah musim di Jerez, pekan lalu. Dengan sejumlah upgrade di bagian suspensi dan sistem elektriknya, Marquez mencatatkan waktu 0,092 detik lebih cepat dari Cal Crutchlow (Tech 3 Yamaha) di tempat kedua.
Rekan setim Marquez di Repsol Honda, Dani Pedrosa menempati urutan keempat tercepat. Pedrosa yang berhasil menjadi kampiun di GP Spanyol itu mencatakan waktu 0,155 detik lebih lambat dari Marquez. Adapun Lorenzo hanya mampu finis di urutan ketiga dengan catatan 0,134 detik lebih lambat.
Meski begitu, Lorenzo punya modal bagus lain. Juara dunia dua kali ini dikenal tangguh di Le Mans. Lorenzo pernah tiga kali menjuarai GP Prancis pada 2009, 2010, dan 2012. Ia juga pernah sekali juara di kelas 250 cc pada musim 2007.
Terlebih, Lorenzo juga akan menggunakan chassis baru di Prancis. Menurut dia, upgrade terbaru ini memperlihatkan perkembangan yang signifikan pada YZR-M1 miliknya. "Saya pikir kami telah berhasil meningkatkan performa motor dan saya memutuskan untuk menggunakan chassis baru mulai sekarang," kata dia, seperti dilansir laman Crash.
Berbeda dengan Lorenzo, rekan setimnya di Factory Yamaha, Valentino Rossi, belum memutuskan untuk memakai chassis baru. Tapi Rossi, yang mencatatkan waktu tercepat kelima pada tes tengah musim, mengaku siap tempur di Le Mans. "Kami masih membandingkan kelebihan dan kekurangan chassis baru dan lama. Tapi, kami sudah siap untuk Le Mans," ujarnya menjelaskan. n adi wicaksono ed: endro yuwanto
Angka Jelang Laga:
2 - Sejak format baru diperkenalkan pada 1986, pembalap tuan rumah hanya dua kali berjaya di GP Prancis. Itu pun baru dicatatkan di kelas Moto3 oleh Louis Rossi (2012) dan Mike Di Meglio (2008).
4 - Total kemenangan yang dibukukan pembalap legendaris Australia, Michael Doohan, di kelas tertinggi GP Prancis, terbanyak sejauh ini. Empat kemenangan Doohan ditorehkan secara beruntun pada 1994 hingga 1997.
4 - Sirkuit Le Mans sempat dibekukan selama empat tahun akibat insiden tabrakan yang melibatkan pembalap Spanyol Alberto Puig pada 1995.
309 - Rekor kecepatan tertinggi dicetak Hector Barbera di GP Prancis dalam kilometer per jam. Rekor ini dicatatkan Barbera di Le Mans musim lalu.
Klasemen Pembalap:
1. Marc Marquez (Spanyol/Repsol Honda) 61 poin
2. Dani Pedrosa (Spanyol/Repsol Honda) 58
3. Jorge Lorenzo (Spanyol/Factory Yamaha) 57
4. Valentino Rossi (Italia/Factory Yamaha) 43
5. Cal Crutclow (Inggris/Tech 3 Yamaha) 35
6. Alvaro Bautista (Spanyol/Honda Gresini) 28
7. Andrea Dovizioso (Italia/Ducati) 26
8. Nicky Hayden (Amerika Serikat/Ducati) 24
9. Aleix Espargaro (Spanyol/Aspar) 17
10. Andrea Iannone (Italia/Pramac Racing) 13
Klasemen Konstruktor:
1. Honda 66 poin
2. Yamaha 57 poin
3. Ducati 27 poin
Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.