Kamis 23 May 2013 08:47 WIB
Bacaleg Dinasti

Demokrat Coret Bacaleg Dinasti

 Ketua Harian Partai Demokrat Syarif Hasan (kanan) didampingi istri Ingrid Kansil (kiri).
Foto: Antara/Syaiful Arif
Ketua Harian Partai Demokrat Syarif Hasan (kanan) didampingi istri Ingrid Kansil (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sorotan terhadap maraknya bakal calon anggota legislatif (bacaleg) yang berasal dari satu keluarga di Partai Demokrat ditanggapi parpol tersebut. Sejumlah bacaleg yang merupakan keluarga inti bacaleg lainnya dicoret dalam perbaikan daftar caleg sementara (DCS).

Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan mengiyakan berbagai kritik dilontarkan pada Demokrat menyusul terungkapnya DCS yang diserahkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 21 April lalu. Kritikan tersebut terutama menyoroti sejumlah caleg yang berhubungan keluarga dalam DCS Demokrat.

Sebab itu, saat menyerahkan perbaikan DCS ke KPU, Rabu (22/5) kemarin, sebagian bacaleg yang diprotes tersebut dicoret. Dari 560 nama DCS yang disetorkan Demokrat, menurut Syarief, terdapat 26 nama baru.

Calon baru itu merupakan pengganti bacaleg dari keluarga sama yang dikurangi serta calon yang mengundurkan diri. "Kami menerapkan bahwa kader inti dalam satu keluarga tidak boleh lebih dari dua orang sekalipun mereka adalah kader-kader yang sudah berjuang bersama kami," kata Syarief di kantor KPU Pusat, kemarin.

Syarief memastikan perubahan itu tidak mengurangi keterwakilan perempuan dalam DCS Demokrat. Menurutnya, calon perempuan Demokrat tetap mencapai 37 persen.

Wakil Ketua Satgas Penjaringan Caleg Partai Demokrat Andi Nurpati menambahkan caleg-caleg dinasti yang dikurangi hanya berasal dari keluarga inti pengurus inti Demokrat. Keluarga inti itu meliputi anak, istri, kakak, dan adik yang sifatnya kandung.

Misalnya, dari keluarga Syarief Hasan. Pada awalnya, Syarief, istri, dan anaknya maju menjadi bacaleg. Namun, sekarang dikurangi menjadi Syarief dan istrinya saja, Ingrid Kansil.

Kemudian, keluarga wakil ketua umum partai Agus Hermanto juga dikurangi. Dari tiga keluarga intinya yang maju, yang akhirnya dimasukkan ke DCS hanya Agus dan satu orang anaknya.

Hal yang sama juga terjadi pada keluarga Ketua DPD Demokrat Jawa Tengah Sukawi Sutarip. "Anak Pak Syarief dicoret, anak Pak Agus juga, anak Pak Sukawi juga begitu. Maksimal dua orang," ujar Andi.

Sementara, bacaleg kerabat yang dikaitkan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono tidak dikurangi. Karena, keluarga inti SBY hanya putranya, Edhie Baskoro Yudhoyono.

Di Partai Golkar, satu bacaleg dicoret dari dapil Jawa Barat karena memiliki suami yang mencalonkan dari daerah pemilihan (dapil) yang sama. Selain itu, satu bacaleg juga dicoret karena kesulitan melengkapi berkas.

Partai Bulan Bintang (PBB) juga menyerahkan perbaikan DCS, kemarin. Setelah diperbaiki, jumlah bacaleg perempuan yang disetorkan berkurang dibandingkan penyerahan pertama. "Calon perempuan kemarin 38,9 persen. Sekarang turun jadi 37 persen,” kata Sekretaris Jenderal PBB BM Wibowo, kemarin.

Berkurangnya calon perempuan itu, menurut Wibowo, disebabkan beberapa calon perempuan tidak mampu melengkapi berkas yang diwajibkan KPU sehingga terpaksa diganti dengan calon laki-laki.

Secara keseluruhan, total bacaleg yang diserahkan PBB juga berkurang dibandingkan penyerahan pertama. Bila dulu PBB menyerahkan 552 bacaleg, usai finalisasi PBB menyetorkan 550 nama. Dalam masa perbaikan PBB melakukan perubahan pada 198 nama.

Perubahan itu meliputi pergantian nomor urut, perubahan dapil, dan penggantian calon. Beberapa calon pada nomor urut satu juga diganti pada delapan dapil. Dari 198 nama yang mengalami perubahan, menurut Wibowo, terdapat 93 nama baru.

Terdapat nama-nama populer di antara nama baru tersebut. Di antaranya, istri mantan ketua KPK Antasari Azhar, Ida Laksmiwati, yang ditempatkan di Dapil Sumsel I nomor urut 2. Kemudian, mantan asisten Gusdur, Priyo Sambadha. Ketua DPRD Surabaya Wisnu Wardhana yang mundur dari Partai Demokrat dan bergabung dengan PBB serta putri Susno Duadji, Liliani Hermaningtyas, yang menggantikan ayahnya di Dapil Jabar I.

Bacaleg ganda

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo mengatakan sembilan caleg mundur dari DCS partainya. Kesembilan caleg tersebut ingin fokus dalam pekerjaan atau bidang lain di luar politik. “Lainnya tidak banyak perubahan,” kata Tjahjo.

Salah satu hasil verifikasi DCS tahap awal oleh KPU adalah maraknya bacaleg ganda. Parpol yang terbanyak mencalonkan bacaleg ganda adalah PKB.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu PKB Syaifullah Maksum menegaskan persoalan tersebut sudah dibereskan. "Yang ganda ditemukan di PKB dan partai lain juga sudah kami coret, jadi tidak ada lagi duplikasi," ujar Syaifullah Maksum di kantor KPU.

PKB mendaftarkan 560 bacaleg dengan komposisi bacaleg laki-laki 349 dan perempuan 38 persen. Sembilan nama calon perempuan ditempatkan pada nomor urut satu di dapilnya.

Dari total caleg, menurut Syaifullah, terdapat 40 nama baru. Nama-nama baru itu merupakan caleg cadangan yang telah disiapkan PKB sebelumnya. Caleg cadangan itu kemudian dimasukkan sebagai pengganti caleg ganda.

Komisioner KPU Arief Budiman menyatakan selanjutnya KPU akan melakukan verifikasi terhadap perbaikan DCS sampai pekan depan. Dari situ disimpulkan apakah bacaleg layak dimasukkan dalam DCS resmi versi KPU.

Penyusunan DCS resmi dilakukan pada 30 Mei hingga 12 Juni 2013. Selanjutnya, mulai dari 13 sampai 17 Juni 2013 KPU akan mengumumkan DCS tersebut.

Arief menambahkan setelah ditetapkan sebagai DCS, parpol tidak bisa lagi melakukan perbaikan, kecuali menyangkut dua hal.

Pertama, karena calon yang diajukan meninggal dunia. Kedua, karena ada laporan dari masyarakat yang terbukti soal ketidaklayakan bacaleg tertentu saat DCS diumumkan KPU. n ira sasmita ed: fitriyan zamzami

Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement