Jumat 24 May 2013 01:17 WIB
Ponpes Darunnajah

Wamenlu AS Puji Ponpes Darunnajah

Tony Blair, saat masih menjabat sebagai Perdana Menteri Inggris, ketika berkunjung ke Pesantren Darunnajah, Jakarta pada 2006 lalu.
Foto: Dok
Tony Blair, saat masih menjabat sebagai Perdana Menteri Inggris, ketika berkunjung ke Pesantren Darunnajah, Jakarta pada 2006 lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wamenlu AS Wendy Sherman menyampaikan pujian terhadap para santri di Ponpes Modern Darunnajah. Para santri, kata dia, tak hanya menjalankan nilai-nilai Islam, tetapi juga pandai dalam ilmu modern, termasuk bahasa asing. “Saya juga kagum ada santri di sini yang lolos seleksi pertukaran pelajar ke AS,” ujar Wakil Menteri Luar Negeri AS tersebut saat berkunjung ke Pesantren Darunnajah, Jakarta, Rabu (22/5).

Keberadaan Sherman di Jakarta merupakan bagian dari rangkaian lawatannya ke India, Bangladesh, dan Indonesia. Ketika tiba di Jakarta, dia menuntaskan rasa penasarannya dengan bertandang ke Darunnajah. Dia ingin mengetahui bagaimana kehidupan di pesantren serta pendidikan seperti apa yang diterapkan di sana. Para santri yang menjalani pendidikan setingkat SMA menyambutnya ramah. Mereka juga menyuguhkan permainan alat musik tradisional.

Sherman merasa gembira menerima sambutan tersebut. “Mereka sangat pintar,” ujarnya. Dia juga menegaskan kepada santri agar mempunyai motivasi menggapai mimpi-mimpinya. Mereka bisa membuktikan dan menyuarakan kepada dunia melalui sistem pendidikan Islam bahwa mereka memiliki kemampuan intelektual dan bisa bersaing.

Sherman mengisahkan pula kehidupan anak-anak di Amerika yang seusia mereka. Menurutnya, selain pendidikan formal, di negaranya anak muda diwajibkan melakukan pelayanan kepada masyarakat.Aktivitas tersebut membuat anak-anak muda itu memiliki keterikatan dengan masyarakatnya. Setiap warga memperoleh hak yang sama untuk menjadi pemimpin masa depan. Sekalipun, dia seorang perempuan.

Sherman menyatakan, selama lebih dari 200 tahun negaranya berdiri, dia termasuk perempuan-perempuan pertama yang memegang posisi penting seperti, wakil menteri luar negeri. “Saya punya harapan pribadi untuk bisa melihat Presiden Amerika perempuan selama saya masih hidup.”Pendiri sekaligus pimpinan Pesantren Darunnajah Mahrus Amin memaparkan, setiap tamu yang datang akan disambut dengan ramah, apa pun tujuan mereka. “Dulu Tony Blair juga pernah ke sini, sekarang dari Amerika, yang ingin tahu pesantren itu seperti apa,” katanya.

Kunjungan ini, menurutnya, bertujuan untuk membina hubungan baik antarumat beragama dan menyerukan perdamaian dunia. Menurut Mahrus, Sherman kagum melihat bagaimana kehidupan anak-anak muda di pesantren. “Terutama, dalam masalah disiplin, teratur, ramah, dan cerdas dalam pendidikan formal,” ujarnya.

Para tamu dari luar negeri yang berkunjung ke Darunnajah, kata dia, selalu kagum dengan keramahan santri. Ketika mengetahui pesantren, mereka percaya bahwa tuduhan pesantren pendidikan teroris itu salah. “Karena di sini kami menekankan perdamaian dan membina hubungan baik dengan orang lain meski berbeda agama,” kata Mahrus. n rosita budi suryaningsih ed: ferry kisihandi

Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement