Senin 27 May 2013 01:27 WIB
Pilkada Bali

Mangku Pastika Gubernur Bali Terpilih

Pasangan I Ketut Sudikerta dan Made Mangku Pastika
Foto: beritabali
Pasangan I Ketut Sudikerta dan Made Mangku Pastika

REPUBLIKA.CO.ID,  DENPASAR - Pasangan Made Mangku Pastika-Ketut Sudikerta akhirnya terpilih sebagai gubernur-wakil gubernur Bali periode 2013-2018. Mangku Pastika unggul sebanyak 996 suara sesuai hasil rekapitulasi penghitungan suara yang diputuskan dalam Rapat Pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali.

Hasil rekapitulasi penghitungan suara Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Bali menunjukkan pasangan Made Mangku Pastika-Ketut Sudikerta meraih 1.063.734 suara atau memperoleh 50,02 persen suara sedangkan pasangan Anak Agung Ngurah Puspayoga-Dewa Nyoman Sukrawan (PAS) mengantongi 1.062.738 suara atau 49,98 persen suara.

Rapat pleno yang dipimpin Ketua KPU Bali Ketut Sukawati Lanang Putra Perbawa sempat diwarnai ketegangan dengan interupsi dan protes dari kubu Puspayoga yang diusung Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan. “Kami menolak hasil rekapitulasi KPU Bali,” ujar Arteria Dahlan, saksi dari pasangan Puspayoga-Sukrawan, Ahad (26/5).

Penolakan ini pun dia pertegas dengan tidak menandatangani berita acara hasil pleno KPU Bali. Menurut Arteria, terdapat perbedaan data perolehan suara di beberapa tempat pemungutan saura (TPS) berdasarkan perhitungan di form C1 dengan yang dicatat di KPU kabupaten/kota. Arteria pun menawarkan hitung ulang dengan menggunakan data form C1 di sejumlah TPS di beberapa kabupaten.

Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan Hasto Kristianto menganggap dokumen C1 sebagai data autentik menunjukkan kandidat pasangan Puspayoga-Sukrawan mengungguli pasangan Mangku Pastika-Sudikerta. Menurutnya, berdasarkan Pasal 25 Ayat 5 dan Ayat 6 Peraturan KPU Nomor 16 Tahun 2010 tentang Tata Cara Rekapitulasi, seharusnya keberatan pihak Puspayoga-Sukrawan bisa langsung dikoreksi. “Tapi, hal itu tidak dilakukan meski kami sudah tunjukkan bukti autentik,” katanya.

Ia memaparkan, kekeliruan rekapitulasi suara berdasarkan dokumen C1 yang didapat dari semua TPS. “Ada sembilan kontainer dokumen, sudah empat kali dicek, pasangan Puspayoga-Sukrawan masih unggul,” katanya.Anggota KPU Provinsi Bali Udi Prayudi menilai, penolakan saksi Puspayoga-Sukrawan terhadap hasil penghitungan suara sah-sah saja.

Bahkan, kata dia, keberatan-keberatannya sudah dicatat sesuai dengan mekanisme yang ada. Oleh karena itu, tambah Udi, pasangan Puspayoga diberi waktu tiga hari jika ingin melakukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi. “Waktunya terhitung mulai Senin hingga Rabu ini,” kata Udi.

Sementara, saksi dari pasangan Pasti-Kerta yang diusung Koalisi Bali Mandara, Made Mudarta, menyatakan menerima hasil rekapitulasi penghitungan suara karena sudah sesuai dengan proses mekanisme yang berlangsung dari bawah, yakni di tingkat TPS. “Kemenangan ini menjadi kemenangan bagi rakyat Bali,” ujar Mudarta.

Ketua KPU Provinsi Bali Ketut Sukawati Lanang Putra Perbawa mengatakan, dari keseluruhan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilukada Bali yang mencapai 2.925.679, tercatat pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya atau golongan putih (golput) sebanyak 766.445 orang (26 persen).

Rata-rata tingkat partisipasi pemilih secara keseluruhan di Pulau Dewata itu sebesar 74 persen.“Jumlah suara sah pada pemilukada kali ini sebanyak 2.126.472 dan yang tidak sah jumlahnya cukup besar, yakni 32.762 orang,” ujarnya.

Menurutnya, angka golput di setiap kabupaten/kota bervariasi. Golput terbesar terjadi di Kabupaten Buleleng sekitar 35 persen karena dari 539.450 pemilih yang terdaftar di DPT, hanya 352.231 pemilih yang menggunakan hak pilihnya. Angka golput terendah terjadi di Kabupaten Tabanan, yakni 16 persen. Angka partisipasi pemilih di Tabanan mencapai 84 persen atau sebanyak 297.775 pemilih yang menggunakan hak pilihnya dari 356.242 pemilih yang terdaftar di DPT.

Untuk Kota Denpasar, tingkat partisipasinya mencapai 68 persen, Kabupaten Badung (79 persen), Kabupaten Jembrana (71 persen), Kabupaten Bangli (82 persen), Kabupaten Karangasem (71 persen), Kabupaten Klungkung (71 persen), dan Kabupaten Gianyar (81 persen). “Partisipasi pemilih di daerah kita masih lebih baik dibandingkan di provinsi lain yang baru-baru ini menyelenggarakan pilkada,” katanya. n ahmad baraas/antara ed: muhammad fakhruddin

Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement