REPUBLIKA.CO.ID, Saat ini, dunia fotografi tak lagi hanya milik fotografer ternama, lengkap dengan peralatan dan studio memadai. Perkembangan gadget yang makin melejit, membuat fotografi menjadi bagian dari aktivitas sehari-hari.
Sosial media pun menjadi ajang pamer kemampuan jeprat-jepret setiap saat. Alhasil, genre street photography makin berkembang di Tanah Air.
Fotografer profesional Rony Zakaria mengungkapkan, kepopuleran aliran street photography terjadi karena prosesnya yang sederhana. Untuk menghasilkan foto yang mumpuni, kamera yang ada di gadget sudah mampu menjadi senjata ampuh. Apalagi, dalam perkembangannya, ada pula kamera dengan berbagai lensa dan ukuran. Sehingga, kamera dapat dibawa ke manapun untuk menunjang street photography.
Menurut Rony, genre yang terbilang masih baru di Indonesia ini mulai muncul sejak satu atau dua tahun belakangan. “Tren Ini muncul karena banyak kamera berukuran kecil dan gampang dibawa ke mana-mana,” ujarnya.
street photography atau fotografi jalanan memang berkembang menjadi aliran fotografi tersendiri. Karena, objek yang yang menjadi sasaran diambil di ruang publik dalam kondisi candid atau tanpa pengarahan.
Foto-foto dalam street photography juga dapat dilakukan di beragam lokasi, seperti jalan, pasar, mal, terminal, dan stasiun. Dengan kamera yang tak berat dibawa, fotografer bisa mudah bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya.
Menurut Rony, street photography memiliki perberbedan dengan foto jurnalistik. “Foto jurnalistik fokusnya mengabadikan momen puncak atau klimaks. Sementara, street photography merekam kegiatan sehari-hari, sesuatu yang tidak terkontrol,” jelasnya.
Ketika ingin melakukan hunting foto, kata Rony, fotografer belum dapat menentukan dari awal objek yang akan difoto. Semuanya digantungkan pada intuisi dan daya kreatif fotografer saat itu.
Momennya pun bisa terlewat dengan amat cepat. “Kita mencari sesuatu, tapi kita belum tahu apa,” kata Rony yang juga dikenal sebagai salah satu street photography di Indonesia.
Genre street photography juga membebaskan fotografer untuk mengambil objek foto apa pun. Sehingga, aliran ini memberikan kebebasan bereksplorasi karena tidak pada momen tertentu.
Untuk urusan teknik memotret, kata Rony, street photography tidak memerlukan teknik tinggi atau lensa kamer supermahal. Cukup dengan mengasah kemapuan dan intuisi dengan memperhatikan beragam hal yang ditemui sehari-hari.
Pengalaman memotret beragam hal menarik yang ditemui di jalanan dapat mengasah kemampuan memotret ala street photography. “Semakin lama, biasanya fotografer akan menyatu dengan jalan. Dia pun tahu harus ke mana dan bagaimana saat ada kejadian menarik yang datang,” kata Rony.
Kemungkinan tanpa Batas
Sekarang hampir semua orang bisa bisa menghasilkan foto yang memikat mata. Munculnya sosial media, seperti Instagram dan Path membuat foto menjadi ‘bahasa’ baru untuk menceritakan keseharian para penggunanya.
Berbagai objek yang ditemui tak lepas diabadikan kamera untuk diunggah di sosial media. Alhasil, tanpa disadari kita sendiri telah menjadi bagian dari street photography.
Menurut salah satu street photography Safir Makki, genre fotografi yang satu ini tak kalah dengan genre-genre dalam fotografi yang telah lebih dulu ada. street photography bahkan memiliki keistimewaan tersendiri karena memberikan kebebasan fotografer untuk memotret apa saja yang disukainya.
Sehingga, hasil fotonya tidak terbatas. Bahkan, tak harang hasil jepretan dari hasil hunting di street photography menjadi bagian dari foto jurnalistik, komersial, travel, dan budaya.
Keunggulan lainnya, kata Safir, fotografer juga tidak perlu memikirkan hal dan konsep yang berat untuk pemotretan street photography. Karena, foto memang dihasilkan dengan situasi yang tanpa rencana sebelumnya.
Menurut Safir, street photography lebih berfokus pada kemampuan eksperimen, kepekaan, intuisi fotografer yang mainstream, dan pemikiran out of the box. Dengan begitu, foto yang dihasilkan dapat berbeda di setiap waktunya. Untuk mengasah kemampuan berfoto ala street photography, cukup dengan memiliki kamera dan teknik dasar yang mendukung. “Ketika melihat objek yang menurut kita bagus, langsung saja difoto,” saran Safir.
Foto di Luar Sana
Melakoni street photography sama sekali bukan pekerjaan gampang. Keseharian yang hingar-bingar, orang yang tak berhenti bergerak, dan momen yang tak dikira sebelumnya, menjadi tantangan tersendiri di street photography. Belajar tentang genre fotografi yang satu ini pun tak melulu sebatas latihan. Perlu juga tips dan trik agar kemampuan semakin terasah.
Dikutip dari digital-photography-school, berikut adalah tips seputar street photography:
1. Berhenti bergerak
Karena tantangan terbesar street photography adalah menangkap momen, sebaiknya sempatkan momen untuk melihat kondisi sekitar. Berdiam sebentar mencermati keadaan bisa jadi kesempatan yang baik sebelum momen tak terduga datang. Perhatikan juga keadaan sekitar. Sebaiknya, biarkan objek atau momen yang ditunggu-tunggu datang tanpa kita harus mengejar.
2. Fokuskan pada mata
Tidak hanya berlaku pada street photography, tips ini juga bermanfaat untuk genre-genre lainnya. Emosi yang ada di wajah mungkin bisa ditutupi sedemikian rupa, tapi tidak pada pancaran mata.
Mencari emosi yang tersirat di mata bisa mendongkrak dramatisasi foto yang dihasilkan. Untuk mendapatkannya, ada baiknya tunggu sampai objek yang akan difoto menatap kita secara langsung. Tapi, memotret objek secara candid bukan tak mungkin juga tetap menampilkan emosi yang diperlukan.
3. Perhatikan detail
Street photography tak melulu hanya akan bagus apabila kita menangkap momen yang besar. Genre ini juga bisa jadi tak kalah memesona apabila yang ditangkap adalah momen sederhana.
Oleh karena itu, fokuskan diri pada detail yang yang ditemui sehari-hari. Foto yang kuat bisa datang dari momen yang paling biasa sekalipun. Asal kita memperhatikan ekspresi, cara berpakaian, bahasa tubuh, atau detail lainnya.
4. Memotret tanpa orang
Meski namanya street photography, bukan berarti orang harus selalu masuk dalam frame yang dihasilkan. Di luar sana, terdapat begitu banyak kemungkinan tak terbatas yang bisa kita temui, selama tak membatasi diri harus memotret dengan orang sebagai objeknya. n aghia khumaesi ed: setyanavidita livikacansera
Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.