Rabu 29 May 2013 08:11 WIB
Tersesat di Hutan

Rombongan Ketua DPRD Solok Hilang di Hutan

Taman Nasional Bukit Barisan Selatan
Foto: www.sterilthunder.wordpress.com
Taman Nasional Bukit Barisan Selatan

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Rombongan ketua DPRD Kabupaten Solok, Sumatra Barat, bersama 40 anggota lainnya yang tengah melakukan tapak tilas dari Solok menuju Padang dilaporkan hilang di kawasan Bukit Barisan, Kabupaten Solok. Rombongan itu dilaporkan hilang selama dua hari.

Menurut keterangan Bupati Solok Syamsu Rahim, rombongan tapak tilas terdiri atas Ketua DPRD Solok Syafri Datuak Syiri Marajo, beberapa anggota DPRD, staf Dinas Kehutanan, dan sejumlah warga setempat. Seharusnya, rombongan yang berangkat dari Nagari Koto Sani, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, pada Sabtu (25/5) telah sampai di Padang pada Ahad (26/5). "Namun, rombongan Ketua DPRD belum sampai di Padang," kata Syamsu seperti dikutip Antara, Selasa (28/5).

Syamsu menjelaskan, pencarian itu dimulai pada Selasa pagi. Tim pencari terdiri atas BPBD, SAR, dan PMI dari Solok dan Padang. Pencarian dimulai dari kawasan Pasa Lalang Belimbing, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, dengan melibatkan 30 orang dari BPBD, SAR, PMI, dan pemadam kebakaran.

Informasi terakhir, ketua DPRD Kabupaten Solok berhasil menelepon istrinya pada Senin pagi (27/5) dan melaporkan berada pada puncak yang tinggi di mana dari lokasi itu terlihat Kota Padang. Tapi, tidak diketahui di mana tepatnya lokasi tersebut. "Sebelum berangkat, saya telah menanyakan kesiapan rombongan, tapi sepertinya logistik yang ada mulai menipis karena saat ini telah memasuki hari keempat sejak keberangkatan," kata Syamsu.

Namun, berdasarkan data posko pencarian, hingga pukul 12.00 WIB sebagian anggota rombongan telah ditemukan di kawasan Koto Lalang Belimbing, Kecamatan Kuranji Padang. "Baru 19 rombongan yang telah ditemukan dan 21 orang lainnya, termasuk Ketua DPRD, masih dalam proses pencarian," kata Kepala BPBD Kota Padang Budi Erwanto di Padang, Selasa (28/5).

Sementara, salah seorang rombongan yang telah ditemukan, Mulyadi (40 tahun ), mengatakan, ia bersama 18 anggota lainnya sampai di kawasan Aia Dingin Lubuk Minturun Kota Padang sekitar pukul 10.30 WIB . Mereka kemudian tiba di posko pencarian di kawasan Lalang Pasa Lalang Belimbing Kecamatan Kuranji Kota Padang pukul 12.00 WIB dalam keadaan selamat.

"19 orang ini berjarak sekitar lima kilometer dari rombongan lain karena lebih dahulu berangkat dan sempat bermalam di salah satu bukit yang ada pada Ahad malam," kata dia.

Sembilan belas orang yang telah ditemukan di posko pencarian di daerah Pasa Lalang Belimbing Kecamatan Kuranji Kota Padang, yaitu Rusdi, Kiri, Edison, Met, Anton, Nazar, Cion, Ajo, Bujang, Mus, Et, Ahmad, Naf, Zalman, Chandra, Zul, If, Mulyadi, dan Mai. 

Sedangkan, yang belum ditemukan berdasarkan data yang ada di posko pencarian; Ketua DPRD Solok Syafri Datuak Siri Marajo, Ajudan ketua DPRD Solok Pen, pengemudi Dedi, Kepala Jorong Jul, dan dua Polisi Hutan, Aseng serta Dasril. Kemudian, Sekretaris Nagari Wen, Basri, Safri Pono Intan, Anton, Peri, Raf, Andi, Andika, Dika, Poiri Pono, Af Poni Marajo, Ed Kasiak, Ed Gondo Sutan, dan Rodis.

Pegunungan Bukit Barisan adalah jajaran gunung yang membentang dari ujung utara (Aceh) sampai ujung selatan (Lampung) pulau Sumatra yang memiliki panjang lebih kurang 1650 km. Rangkaian pegunungan ini mempunyai puncak tertinggi Gunung Kerinci yang berlokasi di Jambi berketinggian 3.805 meter di atas permukaan laut. Di beberapa kawasan Bukit Barisan, hutan masih lebat dan masih berkeliaran harimau sumatera.

Hutan Bukit Barisan menyimpan sejumlah cerita soal orang hilang. Salah satunya, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi yang pernah hilang dan tersesat pada Agustus 1999. Saat itu, Gamawan masih menjabat Bupati Solok. Gamawan dinyatakan hilang selama lima hari bersama 115 orang lainnya dan akhirnya berhasil diselamatkan tim search and rescue (SAR).

Sama seperti yang dilakukan Ketua DPRD Solok, Gamawan pada saat itu juga tengah melakukan tapak tilas. Saat itu, rombongan Gamawan dan sejumlah pejabat di kabupaten tersebut meninjau tanah ulayat masyarakat Paninggahan yang berperkara dengan Belanda. ed: muhammad hafil

Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement