REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Massimo Moratti melanjutkan negosiasi penjualan saham Inter Milan dengan pengusaha Muslim asal Indonesia Erick Thohir. Namun, Presiden Inter itu memberikan sinyal hanya bersedia melepas minoritas sahamnya.Moratti menyatakan tidak ingin melepas kendali terhadap klub kesayangannya tersebut. "Saat ini, saya tidak berencana menjual Inter," kata Moratti, seperti dilansir Corriere della Sera, Jumat (31/5).
Erick mengajukan penawaran senilai 260 juta euro (setara Rp 3,3 triliun) untuk mengakuisisi 80 persen saham Nerazzurri. Bahkan, dia juga siap jika harus membeli seluruh saham Inter dengan nilai 300 juta euro (Rp 3,8 triliun). Untuk membujuk Moratti, Corriere dello Sport melaporkan, Erick juga menyiapkan dana 100 juta euro (setara Rp 1,3 triliun) untuk membeli pemain pada bursa transfer mendatang. Moratti juga dipersilakan tetap menjabat sebagai presiden jika kesepakatan tercapai.
Tawaran yang diajukan Erick ini bukanlah jenis tawaran yang mudah ditolak. Namun, tidak mudah bagi Moratti untuk menjual klub yang diwarisi dari ayahnya, Angelo, itu. Moratti masih mengkaji apakah ada kemungkinan menjual minoritas saham klub. Negosiasi itu tidak akan dilakukan terburu-buru.“Tidak ada ultimatum, tidak ada tenggat waktu,” kata Moratti.
Media Italia sempat mengabarkan Moratti hanya memiliki waktu 48 jam sejak tawaran diajukan pada Rabu (29/5) lalu. Sport Mediaset menuliskan, Moratti bakal mempertimbangkan untuk menjual 20-30 persen saham Inter kepada pemilik Harian Republika tersebut. Sedangkan La Gazzetta dello Sport melaporkan, Moratti belum menutup kemungkinan untuk menjual mayoritas saham Inter.
Pengusaha minyak itu akan melepas sebagian besar saham Nerazzurri dengan harga 250 juta euro sampai 300 juta euro (Rp 3,1 triliun-Rp 3,8 triliun). Dengan kesepakatan itu, Moratti juga berharap Erick akan membangun stadion untuk Inter. La Gazetta menyatakan, masalah lain yang juga dibicarakan dalam negosiasi terkait pengelolaan utang.
Kedua pihak masih belum menemui titik temu siapa yang bakal menanggung utang klub 150 juta euro. Ini adalah untuk pertama kali dalam 18 tahun menjadi Presiden Inter, Moratti mempertimbangkan menjual klub yang diwariskan ayahnya. Moratti dikenal sebagai sosok yang sangat mencintai klubnya itu. Moratti rela menggelontorkan uang jutaan euro untuk mendatangkan pemain bintang dan membangun skuat yang mampu bersaing di level Eropa.
Kerja keras Moratti membangun tim tangguh terbayarkan ketika Nerazzurri menjadi klub Italia pertama yang meraih tiga gelar (treble winner), yaitu Serie A Italia, Liga Champions, dan Piala Italia, pada 2010.Bek asal Argentina Javier Zanetti yang sudah bergabung di Inter sejak awal kepemimpinan Moratti merupakan saksi bagaimana cinta yang ditunjukkan pria berusia 68 tahun itu kepada klubnya.
Karena itulah, Kapten La Beneamata itu menyatakan sangat sulit membayangkan Inter tanpa sosok Moratti. Namun, Zanetti tidak bisa memprediksi apakan Moratti bakal melepaskan sahamnya. “Kita masih harus menunggu, katanya. Anggota Komite Eksekutif Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Bidang Pembinaan Usia Muda yang juga Ketua Harian Persipura Jayapura, La Siya, mendukung penuh rencana Erick membeli Inter. "Ada banyak manfaat yang akan bisa diambil," katanya.
Akuisisi Inter oleh Erick bisa berdampak positif pada pengembangan pemain muda Indonesia. Ia berharap, nantinya talenta-talenta Indonesia bisa berkesempatan menimba ilmu di akademi sepak bola Inter.Langkah ini seperti dilakukan Erick setelah membeli sebagian saham DC United, klub asal Amerika Serikat. Erick memberi kesempatan Syamsir Alam bergabung dengan DC United dengan status pinjaman. n adi wicaksono ed: ratna puspita
Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.