REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Effendi Simbolon menilai sosok Joko Widodo (Jokowi) masih perlu diuji sebagai pemimpin. Meski selama ini selalu memuncaki daftar survei calon presiden, hal itu dinilai Effendi bukan jaminan. “Jokowi dapat rating tinggi, populer ya, tapi dia harus diuji. Betul gak dia sudah sesuai dengan konsumsi sebagai presiden,” kata Effendi dalam diskusi di Universitas Nasional (Unas), akhir pekan kemarin.
Karena, Effendi melanjutkan, pemilihan presiden berbeda dengan pemilukada. Ekspektasi masyarakat terhadap presiden pun berbeda dibanding harapan bagi gubernur. Walaupun elektabilitasnya tinggi, Jokowi juga harus menguji dirinya sendiri apakah memang dia mampu mengemban tanggung jawab memimpin negara.
Wakil Ketua Komisi VII DPR itu mengungkapkan, sebagai pemimpin muda waktulah yang akan membuktikan kualitas Jokowi. Terkait wacana pencalonan Jokowi sebagai capres PDI Perjuangan, Effendi tak berkomentar banyak. Menurutnya, PDI Perjuangan kini sedang fokus pada pemilu legislatif (pileg).
Walau begitu, dia mengakui bahwa Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri selalu mendorong adanya regenerasi kepemimpinan. Namun, tatarannya masih dalam lingkup pemilukada dan pileg. “Tapi, wacana tokoh muda itu memang terus berkembang, Bu Mega juga mendengar,” ujarnya.
Dosen Ilmu Politik Unas Alfan Alfian mengatakan, pengusungan tokoh muda sebagai capres oleh PDI Perjuangan masih sebatas wacana. Karena, Megawati masih belum memberikan sinyal untuk memberikan kesempatan bagi kader di bawahnya.
Namun, Alfan melanjutkan, Megawati juga akan berhadapan dengan realitas. Jika masyarakat menginginkan perubahan dari tokoh baru, PDI Perjuangan harus segera membacanya. Menurutnya, mencalonkan tokoh baru adalah langkah politik yang menguntungkan bagi PDI Perjuangan.
Sebagai sosok yang selalu diunggulkan dalam hampir semua jajak pendapat, kesempatan Jokowi menurutnya sangat tinggi. Meski begitu, Jokowi juga akan bertabrakan dengan nilai etis jika meninggalkan posisinya sebagai Gubernur DKI.
Selain Jokowi, dia menilai bahwa PDI Perjuangan masih memiliki tokoh muda potensial lainnya. “Kalau dilihat dari sejarah politik PDI Perjuangan, Puan Maharani punya kans paling tinggi,” kata Alfan. Walau begitu, Puan masih perlu bekerja keras untuk membuktikan tingkat keterpilihan dan penerimaan masyarakat terhadap dirinya. n ira sasmita ed: abdullah sammy
Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.