Selasa 04 Jun 2013 01:13 WIB
Pekerja

Pekerja Indonesia Didominasi Tamatan SD

Pekerja membongkar muatan kayu.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pekerja membongkar muatan kayu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Profil pekerja di Indonesia masih didominasi lulusan sekolah dasar (SD). Badan Pusat Statistik (BPS) melansir jumlah penduduk Indonesia yang bekerja dengan pendidikan SD ke bawah mencapai 54,6 juta orang.

Pekerja SMP mencapai 20,3 juta orang, lulusan SMA 17, 8 juta orang, dan lulusan SMK sebanyak 10, 2 juta orang. Sedangkan, penduduk bekerja dengan pendidikan diploma  ada 3,2 juta orang dan yang sarjana ada 7,9 juta orang.

Meski didominasi oleh pekerja lulusan SD, Menteri Tenaga kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar mengatakan, kualitas pekerja harus tetap ditingkatkan secara bertahap. “Wirausaha merupakan salah satu solusi untuk menekan tingkat pengangguran, terutama lulusan SD yang jumlahnya masih cukup besar di Indonesia,” kata Muhaimin dalam rilis yang diterima Republika Senin (3/6).

Lebih lanjut, Muhaimin mengatakan, saat ini wirausaha di Indonesia berjumlah 570.339  orang. Jumlah ini hanya mencapai  0,24% dari jumlah penduduk Indonesia sejumlah 237,64 juta orang.

Ia menekankan, sebuah bangsa akan maju dan sejahtera apabila minimal dua persen jumlah penduduk adalah wirausahawan. “Untuk mencapai jumlah ideal, kita masih butuh tambahan sekitar 4,18 juta wirausaha,” kata Muhaimin.

Muhaimin mengatakan, program unggulan yang dikembangkan dalam pembinaan kewirausahaan oleh Kemnakertrans meliputi pelatihan usaha mandiri, pelatihan teknis, dan manajerial tenaga kerja, padat karya produktif, dan pemagangan. Selain itu, dicanangkan juga teknologi tepat guna dan pendampingan serta pelatihan lainnya yang disesuaikan dengan minat, bakat, dan potensi masyarakat.

Sebagai bentuk dukungan program pendampingan wirausaha ini, Kemnakertrans akan  mengerahkan 3.132 orang instruktur yang ada di BLK yang tersebar di 13 BLK UPTP milik Kemnakertrans. Dikerahkan juga 252 BLK UPTD milik pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia.

Muhaimin menambahkan, program pendampingan wirausaha bagi para pekerja tamatan SD akan dilakukan oleh para instruktur pelatih yang kompeten dan dilakukan melalui  praktik kerja yang terus-menerus dimonitor dan di-follow up.

Sehingga, kemajuan pelatihannya menjadi terukur. Setelah mengikuti proses pelatihan, para calon wirausaha tersebut dituntut untuk mempraktikan teori-teori pelatihan yang disesuaikan dengan minat, bakat, dan kemampuannya masing-masing.

“Dengan semangat kewirausahaan yang inovatif, kreatif, dan berdaya saing, para pelaku wirausaha ini diharapkan menjadi ujung tombak sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan koperasi yang mampu menciptakan lapangan kerja baru,” ujarnya. fenny melisa ed: fitriyan zamzami

Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement