REPUBLIKA.CO.ID, Tebak-menebak tentang nama bayi, warna rambutnya, dan hipnosis melingkupi Duchess of Cambridge dari Inggris. Spekulasi ini berkaitan dengan penampilan terakhirnya di depan umum sebelum bersiap melahirkan putra ahli waris kerajaan itu.
Majalah Inggris Grazia bersampul mengilap melaporkan sang putri mempertimbangkan pemakaian persalinan-hipno yang diperkirakan berlangsung bulan depan, saat calon ibu menggunakan hipnosis mandiri untuk mengendalikan rasa sakit dengan mempelajari teknik meningkatkan hormon pereda sakit.
Petaruh menyatakan bertaruh bahwa sang putri akan mengikuti rombongan perempuan, yang semakin banyak dan dijuluki “too posh to push”. Mereka ini memilih bedah rahim ketimbang bersalin secara normal.
Pihak kerajaan menolak memberikan keterangan lebih terperinci mengenai rencana kelahiran putra pertama Pangeran William dan Kate Middleton (31 tahun), yang dikenal secara resmi sebagai Duke dan Duchess of Cambridge sejak pernikahan mereka pada April 2011.
Juru bicara kerajaan mengatakan bahwa ia menyadari pemikiran yang berkembang pada masyarakat tentang persalinan itu. Namun, ia menolak membenarkan ataupun membantah lebih terperinci mengenai bayi yang akan menempati urutan ketiga sebagai pewaris takhta Inggris setelah Pangeran Charles dan putra sulungnya Pangeran William.
“Ini adalah peristiwa bahagia dan banyak sekali spekulasi apa yang akan dilakukan atau tidak dilakukan oleh putri, namun itu adalah masalah pribadi,” kata juru bicara itu.
Pengamat kerajaan memperkirakan bayi itu akan dilahirkan di Rumah Sakit St Mary di pusat Kota London tempat Putri Diana melahirkan William-yang akan genap 31 tahun pekan depan-dan adiknya Pangeran Harry.
Kate sangat teliti untuk tidak memberi petunjuk apa pun mengenai calon bayinya ketika ia tampil sendiri dalam peluncuran Princess Cruises, 3.600, kendaraan penumpang Royal Princess di Southhampton pesisir selatan Inggris.
Mengenakan topi hitam dan jas bercorak Dalmatian, sang Putri terlihat cukup berhati-hati setelah pada Maret nyaris selip lidah saat ia menerima bingkisan boneka beruang dan berkata, “Terima kasih … akan saya simpan untuk D ... ku.”
Rupert Adams, juru taruh dari William Hill, mengatakan, dari D itu merebakkan spekulasi bahwa bayinya adalah perempuan. Ini menghentikan sementara spekulasi mengenai jenis kelamin sang bayi, sementara hanya beberapa pekan kemudian, seorang juru taruh saingan dari Paddy Power menampik bahwa bayinya adalah perempuan.
Taruhan mengenai nama sang bayi terus bergulir dan yang paling banyak disukai adalah Alexandra kemudian Diana-nama ibunda William yang meninggal dalam kecelakaan mobil pada 1997 dan juga nama Elizabeth.
Alexandra mempunyai sejarah bagi keluarga kerajaan, yaitu nama Putri Alexandra (76), sepupu Ratu Elizabeth dan juga nama dari istri Edward II, putra Ratu Victoria, yang menikah dengan Alexandra dari Denmark pada 1863. Untuk bayi laki-laki, nama yang paling disukai adalah George sedangkan tanggal persalinan yang disukai adalah 17 Juli.
“Kami melihat banyak taruhan kecil pada lebih dari 100 negara, orang Australia dan Kanada khususnya menyukai hal ini,” kata Adams.
Roy Scott dari Paddy Power mengatakan, orang-orang mempertaruhkan uang bahkan untuk hal-hal yang lebih tidak jelas, misalnya, karier masa depan sang bayi, universitasnya, dan untuk warna rambut, cokelat yang paling disukai ketimbang warna jahe.
“Gabungkan antara keluarga kerajaan dan taruhan dan Anda mendapatkan kesukaan masa lalu di Inggris,” kata Scott.
Kedua juru taruh itu mengharapkan Kate memilih bedah caesar alih-alih persalinan alamiah, mengingat satu dari empat bayi di Inggris sekarang dilahirkan dengan cara tersebut, naik 12 persen jika dibandingkan dengan tahun 1990. Perhatian tentang cara persalinan sang putri membuatnya enggan mengenai politisasi persalinan di mana semua pihak berusaha memenangkan keunggulan cara masing-masing untuk melahirkan. n antara
Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.