Sabtu 22 Jun 2013 02:20 WIB
Pesepak Bola

Gaduh Menuduh Lionel Messi

Lionel Messi
Foto: Reuters/Gustau Nacarino
Lionel Messi

REPUBLIKA.CO.ID, Membeli rumah mewah di kawasan real estate Castelldefels barangkali merupakan keputusan yang layak disesali Lionel Messi. Sejak tinggal di daerah Pedralbes, pinggiran kota Barcelona, Spanyol, itu September tahun lalu, kehidupan sang megabintang lapangan hijau menjadi gaduh. Padahal, niat kepindahannya adalah untuk mencari ketenangan setelah dikaruniai putra pertama, Thiago.

Kegaduhan dalam hidup Messi bermula ketika ia menolak membeli properti di sebelah rumah barunya, perkara yang mudah bagi pesepakbola terkaya sejagat itu. Si tetangga menawari Messi untuk menebus rumah miliknya karena tak mampu melanjutkan cicilan. Lantaran Messi menolak, si tetangga lantas menyewakan rumah tersebut pada orang lain.

Petaka bagi Messi, si penyewa rumah punya kebiasaan menyetel musik keras-keras, punya anjing yang terus menyalak tengah malam, malas memotong rumput halaman, dan suka parkir mobil sembarangan. Mulanya Messi merespon dengan membangun tembok tinggi agar tak terganggu penyewa rumah sebelah. Tapi, upaya itu kandas terganjal regulasi setempat. Messi akhirnya tak punya opsi lain kecuali membeli rumah sebelahnya itu dengan harga tinggi, sekitar 1 juta euro, pertengahan April lalu.

Baru tiga bulan Messi merasakan ketenangan yang diidamkan, kehidupannya kembali gaduh. Kali ini kegaduhan itu juga disebabkan oleh uang yang nilainya relatif tak seberapa dibanding kekayaannya yang melimpah. Pertengahan Juni ini, seorang jaksa bernama Raquel Amado melaporkan Messi dan ayahnya, Jorge Horacio, atas tuduhan pengemplangan pajak senilai 4 juta euro.

Dalam berkas di pengadilan Distrik Gava, Barcelona, Amado menduga Messi telah menggelapkan sebagian pendapatannya dari sistem perpajakan Spanyol pada tahun 2006 hingga 2009. Messi diduga menggunakan beberapa perusahaan di Inggris, Swiss, dan Uruguay, untuk menghindari pajak di Spanyol. "Inisiatif pengemplangan pajak itu berasal dari ayahnya," demikian pernyataan resmi otoritas pajak Spanyol seperti dilansir laman the Guardian.

Menurut kantor berita EFE, kasus pajak Messi bisa berakhir di jeruji besi. Jika terbukti bersalah, Messi terancam hukuman dua hingga enam tahun penjara atau denda enam kali lipat dari total nilai pajak yang dikemplang.

Kabar kasus pajak Messi ini sontak membuat publik Spanyol gempar. Citra kalem, rendah hati, dan imej positif lain yang menempel pada penyerang Argentina itu seperti luntur seketika. Media ternama, Marca, misalnya, mengangkat headline bertajuk 'Sang Maskot Dicurigai'. Surat kabar yang berbasis di Madrid, El Mundo, menulis dengan lebih sinis, 'Noda di Wajah Messi'.

Mendengar kegaduhan ini, Messi buru-buru menampik. "Kami terkejut dengan berita tersebut. Kami tak pernah melakukan pelanggaran apapun. Kami selalu membayar kewajiban pajak sesuai dengan saran konsultan pajak kami," ujar Messi lewat akun Facebook pribadinya. n adi wicaksono ed: endro yuwanto

Keuangan Messi (dalam juta dolar AS):

21 - Penghasilan Messi dari royalti iklan dan sponsorhip tahun lalu.

21,2 - Gaji bersih Messi dalam setahun dari Barcelona setelah dipotong pajak

26,5 - Gaji bruto Messi dalam setahun sebelum dipotong pajak.

41,3 - Total penghasilan Messi hingga Juni 2013.

110 - Perkiraan total nilai aset yang dimiliki Messi.

333 - Nilai buy-out clause Messi dalam kontrak terbarunya (Desember 2012) dengan Barcelona.

Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement