REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrat menggelar rapat koordinasi nasional (rakornas) pada 29 Juni 2013. Rakornas akan merumuskan kriteria kandidat calon presiden pada konvensi Partai Demokrat.
Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat EE Mangindaan mengatakan nantinya Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang akan mengumumkan langsung kriteria kandidat yang layak mengikuti konvensi calon presiden dari Partai Demokrat. Namun, lanjut dia, SBY tidak akan menyebutkan siapa saja kandidat yang akan bersaing dalam konvensi. “Belum sebut nama, baru syarat-syarat,” kata Mangindaan, Kamis (27/6).
Rakornas, kata Mangindaan, juga akan membahas bagaimana mekanisme konvensi dijalankan. “Konsepnya akan difinalisasi di rakornas. Sistemnya, organisasi yang mengelola,” katanya. Mangindaan menjelaskan, konvensi akan menggunakan sistem semi terbuka. “Konsepnya sudah final ada di ketum," kata Mangindaan.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua menambahkan, agenda utama Rakornas Partai Demokrat adalah membahas dampak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bagi citra partai. Menurutnya, Demokrat menyadari kebijakan menaikan BBM bukanlah kebijakan yang populis.
Dalam Rakornas nanti, lanjut dia, SBY akan memberi pengarahan kepada seluruh calon legislatif (caleg) dewan perwakilan rakyat (DPR) dan caleg dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) kabupaten/kota tentang cara menyosialisasikan kenaikan harga BBM. "Akan ada strategi pemenangan dan pembekalan khusus," ujarnya.
Wakil Sekretaris Jendral Partai Demokrat, Andi Nurpati mengatakan SBY akan membuka dialog terbuka dengan para kader. Salah satu topik yang dibahas, yakni menyangkut citra Partai Demokrat yang merosot karena persoalan korupsi. Menurutnya, SBY berharap persoalan korupsi kader Demokrat tidak berimbas terhadap pemilih Demokrat. "Menyikapi survey-survey demokrat yang turun disebabkan oknum yang korupsi, ujarnya.
Selain itu, lanjut Andi, rakornas juga akan membahas soal strategi pemenangan Demokrat dan penetapan daftar calon tetap (DCT) anggota legislatif pada Pemilu 2014. "Setelah DCT mereka akan berupaya mendapat kepercayaan rakyat agar pemilu dapat kita menangkan kembali," katanya.
Bahas kolasi
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Achsanul Qosasih memperkirakan SBY akan memintai pendapat para kader Demokrat daerah soal nasib Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di koalisi. "Pak SBY berdiskusi dengan daerah dalam fungsi ketua umum," katanya.
Pada Rakornas Demokrat, lanjut dia, SBY akan meminta masukan dari para pengurus dewan pimpinan cabang (DPC) di seluruh Indonesia soal kondisi internal partai partai. Menurutnya, apa yang akan dilakukan SBY sebagai sesuatu yang wajar, mengingat polemik PKS juga memengaruhi dinamika internal Demokrat.
Dalam konteks koalisi, Achsanul mengibaratkan posisi Demokrat sebagai tuan rumah dan PKS sebagai tamu. Hal ini lantaran menurutnya partai koalisi yang tergabung di pemerintahan saat ini ada, karena ajakan dari Demokrat. "Kami tuan rumah. Pada saat koalisi kami mengundang semua partai untuk bergabung. Kami ingin menjalankan rumah ini dengan benar," kata Achsanul.
Ia menyatakan, Demokrat tidak dalam posisi mengusir PKS dari koalisi. Menurutnya, polemik yang terjadi lebih baik disikapi sendiri oleh PKS. Namun sebagai tamu yang baik, Achsanul berharap PKS bisa memahami bahasa tubuh tuan rumah. "Saat posisi tuan rumah body language tidak bagus, kan tamu biasanya tahu sendiri," ujarnya. n muhammad akbar wijaya ed: muhammad fakhruddin
Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.