REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrat akan menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) di Jakarta pada 29-30 Juni 2013. Pada acara itu, Demokrat diyakini bakal membahas kriteria dan syarat calon yang berhak mengikuti konvensi calon presiden (capres).
Pengamat politik Charta Politika Arya Fernandes mengatakan, Demokrat akan membahas prosedur, tata cara, persyaratan, dan persiapan teknis untuk melaksanakan konvensi. “Saya kira isu utama pada rakornas adalah isu tentang konvensi,” kata dia, ketika dihubungi Republika, Jumat (28/6).
Selain konvensi, Arya menyatakan selain konvensi rakornas Demokrat juga akan membahas koalisi. Sebab, efektivitas Sekretariat Gabungan Partai Koalisi Pemerintah dan wacana perombakan kabinet masih menjadi isu yang menarik di internal Demokrat.
Pembahasan yang tidak kalah penting di rakornas, yaitu persiapan Demokrat menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) 2014. Menurut dia, SBY akan memberikan pengarahan khusus kepada para kader Demokrat tentang tata cara meningkatkan citra partai. "Demokrat akan memanfaatkan waktu rebound ini untuk kembali mencuri perhatian pemilih," ujar dia.
Meski demikian, Arya menyatakan rakornas Demokrat belum tentu menjamin peningkatan elektabilitas di 2014. Sebab, menurut dia, dinamika politik menjelang 2014 masih belum dapat diprediksi. "Sulit diukur apakah akan berhasil atau tidak dalam beberapa hari rakornas," kata dia.
Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Marzuki Alie tidak sepakat jika mekanisme konvensi capres dibahas dalam rakornas. Dia beralasan, forum rakornas terlalu luas karena melibatkan banyak kader.
Karena itu, pembahasan konvensi capres di rakornas tidak akan berjalan efektif. "Seluruh Indonesia (yang datang) bagaimana bahas konvensi?" ujar dia. Marzuki berpendapat, mekanisme konvensi capres cukup dibahas di dalam forum khusus internal Demokrat. Kalaupun mesti mengagendakan konvensi capres, hal itu cukup bersifat informatif bukan pembahasan intensif.
Rakornas cukup menjadi ajang saling tukar informasi sesama kader dan pengurus partai. "Konvesi bahas di tempat terbatas saja. Kalau ada hasilnya, disampaikan peserta rakornas," ujar Marzuki. Marzuki juga mengaku belum mengetahui mekanisme konvensi calon presiden yang akan diterapkan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Hal ini tak lepas dari kesibukan yang dialami antara dirinya dan SBY. “Beberapa kali tidak sempat bertemu karena sibuk. Saya juga hadir ke daerah-daerah,” kata dia.
Marzuki tidak ingin mempermasalahkan susahnya mengatur pertemuan dengan SBY. Menurut dia, pertemuan politik mesti didasarkan pada kesadaran masing-masing individu. Jika dilakukan secara sepihak dan terburu-buru, Marzuki khawatir hasilnya tidak maksimal. "Kalau grasa-grusu hasilnya pasti tidak baik jadi kita jalani seperti air mengalir," kata dia.
Belum adanya mekanisme konvensi, Marzuki pun meminta berbagai pihak untuk tidak terburu-buru mengkritik penjaringan capres yang akan dilakukan Demokrat ini. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD sempat mengingatkan agar konvensi yang dilakukan Demokrat bukan sekadar formalitas.
“Saya sayang Pak Mahfud. Kita kenal baik. Sabar, jangan dikritik dulu. Kalau aturan (mekanisme) sudah keluar baru dikritik," kata Marzuki. Dia menambahkan, Mahfud diharapkan bersabar menunggu aturan main konvensi capres Demokrat. Sebab, hanya aturan main yang bisa membuktikan apakah konvensi capres Demokrat hanya formalitas atau bukan. “Kalau memang akal-akalan akan terlihat apa betul untuk itu," ujar dia.
Mahfud yang siap maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 disebut sebagai salah satu tokoh yang akan mengikuti konvensi capres Demokrat. Selain Mahfud, Marzuki juga berniat bertarung dalam penjaringan capres itu. Meski demikian, Marzuki menyatakan, dia masih mungkin berubah pikiran. “Kalau dalam perjalanan nanti pikiran berubah, bisa saja saya kembali ke kampung," kata dia.
Beberapa waktu lalu, Ketua DPP Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana mengatakan penjaringan peserta konvensi capres bakal dimulai Juli 2013. Namun hingga sekarang belum ada kabar mengenai persiapan pelaksanaannya.
Selain Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) juga menyatakan akan menggelar konvensi. Beberapa parpol sudah menetapkan bakal capres, seperti Partai Golkar yang mengusung Aburizal Bakrie, Hatta Rajasa oleh Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Gerindra mengusung Prabowo Subianto. n muhammad akbar wijaya ed: ratna puspita
Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.