Kamis 04 Jul 2013 08:54 WIB
Intelijen AS

Bolivia Jadi Korban Perburuan AS

 Presiden Bolivia Evo Morales
Foto: AP
Presiden Bolivia Evo Morales

REPUBLIKA.CO.ID, WINA - Upaya perburuan AS terhadap pembocor dokumen intelijen, Edward Snowden, memicu ketegangan di sejumlah negara. Pesawat Presiden Bolivia Evo Morales harus memperoleh perlakuan tak menyenangkan seusai diisukan mengangkut Edward Snowden dari Bandara Sheremetyevo, Rusia.

Mereka terpaksa mendarat darurat di Wina, Austria, karena Prancis dan Portugal menolak izin melintas wilayah udara kedua negara. Presiden Bolivia Evo Morales meradang dan menyatakan kepada internasional telah diperlakukan tidak adil.

“Ini adalah perilaku arogan dari negara-negara yang merasa paling berkuasa,” kata Wakil Presiden Bolivia Alvaro Gacia Linera, saat memberikan keterangan pers di La Paz seperti dikutip CNN, Selasa (2/7). Sebagai kepala negara berdaulat, kata dia, pemerintahannya akan melayangkan protes.

Pesawat Kepresiden Bolivia lepas landas dari Bandara Udara Moskow, Rusia, Selasa (2/7), waktu setempat. Rencananya, penerbangan kenegaraan itu akan menuju Bandara Udara di La Paz, Bolivia, via Lisabon, Portugal. Pendaratan pertama di Portugal hanya untuk mengisi bahan bakar.

Namun, pilot kepresidenan mendadak mengumumkan tidak dapat masuk ke wilayah udara Portugal. Otoritas Portugal berkilah ada persoalan teknis. Gagal mendarat, pilot kepresidenan mengalihkan penerbangan ke Kepulauan Canary, Spanyol. Tapi, belum sampai di sana, Morales dan rombongan dilarang terbang di wilayah udara Prancis dengan alasan klasik persoalan teknis. Mereka pun akhirnya harus balik lagi dan mendarat di Wina, Austria.

“Kami diberitahukan ada kecurigaan yang tidak mendasar di negara-negara di Eropa tentang Snowden,” kata Menteri Luar Negeri Bolivia David Choquehuanca. Menurutnya, tudingan itu telah membuat keselamatan presiden dalam keadaan bahaya.

Menteri Pertahanan Bolivia Ruben Saavedra mengatakan, Kementerian Luar Negeri AS kemungkinan berada di balik keputusan itu untuk tidak mengizinkan pesawat Morales mendarat di Portugal atau terbang di atas wilayah Prancis. Meskipun, lanjut Saavedra, Prancis dan Portugal pada akhirnya mempertimbangkan kembali keputusan mereka dan mengizinkan pesawat Morales terbang wilayah udara keduanya. Sedangkan, Spanyol dan Italia tetap tak mengizinkan pesawat Morales melintas.

“Dua negara telah mengubah sikap mereka, pertama Prancis dan kedua Portugas,” ujar Saavedra. “Untuk Italia dan Spanyol, kami akan sabar dan menyelesaikan sikap negatif mereka sesuai dengan norma-norma internasional.” Morales, Rabu (3/7), menegaskan tak menerima persyaratan yang diajukan Spanyol untuk memeriksa pesawat mereka jika ingin melintas. “Kami tunggu sikap Spanyol.”

Kementerian Luar Negeri Austria menyatakan, rumor Snowden berada di dalam pesawat Presiden Morales itu tidak benar. Austria sempat memeriksa pesawat tersebut dan tak menemukan penumpang ilegal. Presiden Bolivia baru saja selesai menghadiri pertemuan negara-negara pengekspor minyak di Rusia. Sementara, Snowden masih terjebak di area transit bandara Moskow, Rusia, sejak Ahad (23/6).

Juru bicara Kremlin menyatakan, Snowden telah mengajukan suaka ke 15 negara. Namun, Wikileaks yang membantu pelariannya dari Hong Kong menyebut 21 negara.  Bolivia merupakan satu di antaranya. Presiden Morales sebelumnya mengatakan akan mempertimbangkan suaka kepada mantan pegawai badan intelijen AS (CIA) itu jika dia meminta.

Apa yang terjadi terhadap Bolivia ini menunjukkan sikap AS tak main-main untuk mendapatkan Snowden. Beragam intervensi akan dilakukan Paman Sam untuk mengesktradisi pria 29 tahun ini. Presiden AS Barack Obama mengingatkan kepada negara lain jangan coba-coba memberikan suaka buat Snowden atau akan memperoleh ganjaran serius. 

AS telah mencabut paspor Snowden. Hal itu membuat Snowden kian terjepit.  Pemerintah Rusia sempat memberikan peluang Snowden untuk tinggal di negara itu.  Tapi, dengan satu syarat, dia tidak lagi membocorkan dokumen intelijen negara partner mereka, AS. Permintaan ini ditolak Snowden dan dia mencabut permohonan suakanya ke Rusia.

Menurut BBC, ada sembilan negara yang sudah menolak permohonan suaka Snowden. Sembilan masih menunggu dan dua negara belum bisa terkonfirmasi. Sejumlah negara yang menolak yakni Finlandia dan Austria. Umumnya penolakan Snowden disebabkan dia tidak berada di wilayah kedaulatan negara dituju. n bambang noroyono/ap/reuters ed: teguh firmansyah

Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement