Senin 08 Jul 2013 08:41 WIB
Deklarasi Capres-Cawapres

Gerindra Tunda Deklarasi Capres

One of the most potential candidates to run for presidency, Prabowo Subianto (file photo)
Foto: Antara/Dhoni Setiawan
One of the most potential candidates to run for presidency, Prabowo Subianto (file photo)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Gerindra enggan meniru langkah Hanura yang sudah mendeklarasikan Wiranto sebagai calon presiden (capres). Sekretaris Jenderal DPP Gerindra Achmad Muzani mengatakan partainya masih menimbang waktu untuk memperkenalkan ketua umum mereka, Prabowo Subianto, sebagai capres. "Kami menunggu momentum yang tepat," kata Sekretaris Jenderal DPP Gerindra Achmad Muzani kepada wartawan, di Jakarta, Ahad (7/7).

Muzani enggan memastikan kapan momentum tepat deklarasi pencapresan Prabowo. Menurutnya, partai masih berkonsentrasi untuk pemenangan pemilu legislatif 2014. Hal ini penting agar usaha Gerindra mengusung capres sendiri tidak mengalami hambatan.

Ia menyinggung, menurut aturan UU Pilpres sekarang, setiap partai politik mesti memiliki perolehan kursi sebanyak 20 persen atau sekitar 112 kursi di pemilu legislatif (pileg) untuk bisa mengusung capres. Tanpa itu, partai diwajibkan membangun koalisi. "Maka, sebagai partai yang ingin mencalonkan presiden, kami berkonsentrasi terhadap kemenangan di pileg," ujar Muzani.

Sembari berkonsentrasi di pileg 2014, Gerindra juga terus membangun komunikasi dengan kandidat capres yang telah bermunculan. Muzani menyatakan, sejauh ini komunikasi yang dilakukan Gerindra berjalan baik.

Menurut Muzani, kandidat capres-cawapres yang sudah berseliweran di media, bahkan blusukan di masyarakat, sama sekali tidak mengancam peluang kemenangan capres Gerindra Prabowo Subianto. Dia menyatakan, sebagai tokoh militer, Prabowo sangat percaya dengan kekuatan perubahan masyarakat.

Masyarakat semakin cerdas memilih kandidat capres dan cawapresnya. Muzani menyatakan, saat ini kekuatan ide menjadi determinan penting tingkat keterpilihan seseorang. Semakin bagus ide dan gagasan yang ditawarkan, maka hal itu semakin berdampak positif terhadap perolehan suara.

Muzani mengatakan Gerindra tengah merancang enam program aksi yang menggambarkan langkah-langkah pertama Gerindra apabila Prabowo terpilih menjadi presiden pada 2014. Enam program aksi itu, menurutnya, menyangkut perhatian Gerindra terhadap desa, pertanian, koperasi, dan infrastruktur.

Di tempat berbeda, Ketua DPP PDI Perjuangan Maruarar Sirait mengatakan partainya juga tidak akan terburu-buru mendeklarasikan capres. "Saya pastikan PDIP tidak akan deklarasi dalam waktu dekat ini," katanya. Maruarar menyatakan PDI Perjuangan masih menunggu momentum yang tepat untuk mengumumkan capresnya. Dia menambahkan, tingginya survei elektabilitas PDI Perjuangan dan Megawati Seokarnoputri bukan alasan untuk segera menentukan capres.

Deklarasi capres-cawapres mesti mempertimbangkan berbagai aspek. Maruarar mencontohkan pentingnya partai politik memperhatikan aspek aspirasi publik, mekanisme, strategi, dan momentum pencapresan. Dalam konteks itu, Maruarar menganggap momentum pencapresan PDI Perjuangan tidak tepat dilakukan dalam waktu dekat ini. n m akbar wijaya ed: fitriyan zamzami

Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement