Senin 08 Jul 2013 09:06 WIB
Harga Sembako

Harga Sembako Makin tak Terkendali

 Operasi sembako murah (ilustrasi).
Foto: Antara/Syaiful Arif
Operasi sembako murah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Harga kebutuhan pokok, seperti bawang merah dan cabai, mengalami kenaikan. Harga jual bawang merah mencapai Rp 50 ribu per kilogram (kg) sedangkan cabai Rp 55 ribu per kg.

Armen (35 tahun), pedagang Pasar Bang Mego, Curup, Bengkulu, mengatakan, harga bawang merah mengalami kenaikan satu pekan terakhir. “Kemarin masih dijual Rp 45 ribu per kilogram, tapi hari ini sudah Rp 50 ribu,” kata dia, Ahad (7/7).

Menurut Armen, kenaikan harga terjadi karena minimnya pasokan. Dia pun memperkirakan kenaikan akan terus terjadi kalau tidak ada bawang dari luar daerah yang masuk. Bawang merah, kata dia, selama ini didatangkan dari Bengkulu, Palembang, dan kota-kota di Pulau Jawa.

Pantauan di beberapa pasar Bengkulu, harga bahan-bahan kebutuhan yang mengalami kenaikan menjelang Ramadhan 1434 Hijriyah, yaitu beras, minyak goreng curah, gula, dan sayur-mayur, seperti buncis, kol bulat, sawi, dan wortel. Besaran kenaikan antara Rp 500 dan Rp 1.500 per kilogram.

Sedangkan, cabai merah keriting dari Rp 25 ribu per kg menjadi Rp 35 ribu-Rp 40 ribu. Di Jambi, kenaikan cabai dan bawang merah mencapai 80 persen. Di Pasar Angso Duo, Kota Jambi, harga cabai merah naik dari Rp 26 ribu per kg menjadi Rp 54 ribu sampai Rp 55 ribu per kg. Harga bawang merah yang sebelumnya Rp 32 ribu per kg menjadi Rp 58 ribu per kg.

Kenaikan ini sebenarnya sudah diperkirakan masyarakat. Namun, tingginya persentase kenaikan harga sembako membuat ibu rumah tangga mengeluh. “Sekarang ini bawa duit Rp 100 ribu ke pasar tidak dapat apa-apa. Yang dapat //capek// saja,” ujar Dwi, warga Jambi.

Menjelang Ramadhan, harga daging sapi dan ayam potong juga mengalami kenaikan di Kota Bandar Lampung. Pantauan pada Ahad (7/7), harga daging sapi mencapai Rp 85 ribu per kg sedangkan ayam potong Rp 45 ribu per ekor. “Banyak permintaan mau puasa,” kata Hadi, pedagang daging.

Sedangkan, kenaikan harga bawang terjadi karena hasil panen yang kurang maksimal. Hartanto, petani bawang merah di Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon, mengatakan, hasil panen itu disebabkan oleh cuaca yang tidak menentu. “Sehingga, pasokan untuk pasar terhambat, dampaknya harga melonjak,” kata dia.

Menteri Pertanian (Mentan) Suswono mengimbau agar konsumen melakukan pembelian dengan wajar. Sikap ini dibutuhkan agar harga tidak semakin meroket. Selain itu, pedagang diminta untuk menaikkan harga dengan wajar.

Ia melihat, kenaikan harga, antara lain, disumbang ulah pedagang yang memanfaatkan momentum Ramadhan untuk meraup untung setinggi-tingginya. Salah satu yang disoroti ialah harga daging ayam negeri yang cukup tinggi di Jabodetabek.

Saat kunjungan ke pasar Bogor, Suswono mendapati harga daging ayam ras telah mencapai Rp 40 ribu per kg. Padahal, sebelumnya harga ayam tersebut hanya Rp 28 ribu per kg.

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Bayu Krisnamurthi mengatakan, menjelang puasa, konsumsi kebutuhan pokok meningkat sehingga terjadi kenaikan harga. Namun, dia mengatakan, ada banyak faktor yang memicu kenaikan kali ini.

“Ini bersamaan dengan liburan anak sekolah, tahun ajaran baru sekolah, musim kemarau, sampai imbas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM),” kata dia. Saat ini, Kemendag berusaha untuk memastikan distribusi kebutuhan pokok tetap terjaga dan tidak terganggu. n mursalin yaslan/Mmeliani fauziah/rr laeny sulistyawati ed: ratna puspita

Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement