REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Lembaga-lembaga zakat mengalami peningkatan penghimpunan dana zakat, infak, dan sedekah dalam kurun dua pekan Ramadhan ini. Menurut Direktur Eksekutif Dompet Dhuafa (DD) Ahmad Juwaini, tren ini bakal terus meningkat ketika memasuki pekan ketiga maupun menjelang Lebaran nanti. “Mendekati akhir bulan, biasanya ada penumpukan dana yang dihimpun,” katanya, Senin (22/7).
Selain menjadi fenomena umum dalam masyarakat, Juwaini mengatakan bahwa peningkatan ini disebabkan sosialisasi lebih luas oleh DD. Dengan edukasi tersebut semakin bertambah jumlah donatur yang mengamanatkan dana zakat dan sedekah mereka ke DD. Juwaini menambahkan, pada Ramadhan tahun ini dana terhimpun mencapai Rp 88 miliar. Tahun lalu, DD berhasil memperoleh Rp 60 miliar.
Wakil Sekretaris Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Fuad Nasar mengungkapkan, lonjakan juga terjadi pada lembaganya. Ini disebabkan adanya kesadaran secara alamiah kepada masyarakat untuk lebih banyak mendermakan hartanya. Meski demikian, langkah strategis tetap menjadi penentu perolehan dana zakat, infak, dan sedekah selama bulan Ramadhan.
Salah satu cara yang ditempuh Baznas adalah melakukan kerja sama dengan berbagai institusi pemerintah maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ia mencontohkan, Baznas menggandeng Menteri BUMN Dahlan Iskan dalam acara buka puasa bersama. Dalam acara tersebut dilibatkan direksi sejumlah BUMN dengan tujuan menjalin silaturahim dan kerja sama.
Dari situ, Baznas juga memanfaatkannya untuk menyampaikan bahwa pihaknya memberikan penyuluhan kepada pimpinan BUMN. Fuad berharap mereka bersedia menyalurkan zakat melalui Baznas agar potensi zakat yang besar semakin dapat tergali. “Ini suatu langkah maju yang dilakukan Baznas untuk memperkuat jejaring dengan berbagai pihak untuk program penanggulangan kemiskinan,” ujarnya.
Melihat kinerja Baznas yang semakin cemerlang, ia optimistis target pengumpulan dana Rp 70 miliar selama Ramadhan bisa tercapai. Ia mengaku, pada awal Ramadhan dana yang terkumpul stagnan. Meski begitu, ia tak khawatir. Biasanya, masyarakat bakal menyisihkan sebagian dana untuk zakat ketika sudah mendapat tunjangan hari raya (THR) maupun gaji pada akhir bulan.
“Setelah terima gaji, nanti pasti berpengaruh terhadap aliran dana zakat yang masuk,” kata Fuad menegaskan. Direktur Eksekutif Al Azhar Peduli Umat Harry Rahmad mengatakan, meski belum dilakukan audit namun ia meyakini ada lonjakan selama Ramadhan. Karena itu, katanya, keinginan menghimpun dana sampai Rp 10 miliar bakal menjadi kenyataan.
Untuk mencapainya, kata Harry, lembaganya membuat terobosan dengan jemput zakat ke rumah muzaki tanpa memandang nilai nominal yang diberikan. Pihaknya juga menerjunkan pegawai untuk membuka stan di berbagai pusat perbelanjaan dan perkantoran demi memudahkan pezakat untuk menyalurkan zakat, infak, dan sedekah mereka.
“Program penjemputan zakat ini mendorong naiknya jumlah zakat yang berhasil kami peroleh,” ujar Harry. Al Azhar Peduli Umat, katanya, juga memaparkan program yang dilakukannya. Seperti, pemanfaatan dana dari masyarakat untuk pemberdayaan anak-anak yatim. Mereka yang berprestasi diberi penghargaan dan bakat mereka dikembangkan. Termasuk, kesehatan mereka pun diperhatikan.
Layanan pendukung pendidikan dan kesehatan itu dimaksudkan agar tidak ada lagi anak yatim yang merasa hidupnya dalam kesusahan. Dengan cara itu, Harry yakin orang yang menyalurkan zakat bisa percaya dana yang disisihkannya disalurkan kepada orang yang berhak. n erik purnama putra ed: ferry kisihandi
Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.