Selasa 23 Jul 2013 08:26 WIB
Suku Bunga Kredit

UMKM tak Terimbas Kenaikan Suku Bunga Kredit

Usaha kecil menengah/UKM (ilustrasi)
Foto: Antara
Usaha kecil menengah/UKM (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menilai, sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) tidak akan terkena imbas kenaikan suku bunga kredit. Perbankan di Tanah Air mulai menaikkan suku bunga kreditnya untuk mengimbangi kenaikan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 75 basis poin menjadi 6,5 persen.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Difi Johansyah menyatakan kecenderungan tersebut disebabkan karena sektor UMKM tidak terlalu sensitif dan elastis terhadap bunga. “Yang penting likuiditasnya ada,” ujarnya, Senin (22/7).

Sebelum suku bunga kredit dinaikkan, perbankan sudah mematok bunga yang besar untuk sektor UMKM. Sebagai contoh, Bank Mandiri yang menetapkan bunga kredit sebesar 22 persen untuk sektor mikro. Bank Tabungan Negara (BTN) juga memasang bunga kredit sebesar 17,75 persen untuk sektor tersebut. Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebesar 19,25 persen, Bank Negara Indonesia (BNI) 11,6, dan CIMB Niaga 19 persen.

Hal yang sama diungkapkan ketua Perhimpunan Bank-Bank Umum Nasional (Perbanas) Sigit Pramono. Menurutnya, suku bunga kredit perbankan akan naik sekitar 0,25 - 0,5 persen hingga akhir 2013. Bunga kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB) akan naik lebih dulu.

“Namun, suku bunga kredit UMKM kemungkinan tidak naik karena saat ini sudah tinggi, yaitu mencapai di atas 10 persen,” ujarnya. Berdasarkan data SBDK BI per akhir Mei, bunga kredit mikro sebesar 19 persen.

Oleh karena itu, kalangan perbankan yakin, sektor ini tidak akan mengalami penurunan pertumbuhan tahun ini. Hingga semester pertama, sejumlah bank justru membukukan peningkatkan kredit mikro. Kredit UKM Bank Danamon misalnya tumbuh 25 persen menjadi Rp 17,2 triliun. Khusus produk Danamon Simpan Pinjam (DSP) mengalami peningkatan 10 persen bila dibandingkan dengan semester pertama tahun sebelumnya menjadi Rp 19,8 triliun.

Direktur Mikro Danamon Minhari Handikusuma mengatakan, kompetitor kredit mikro di perbankan semakin banyak menyusul permintaan kredit yang semakin tinggi. Hal ini disebabkan kondisi likuiditas perbankan yang sangat baik. Danamon tahun ini membidik pertumbuhan kredit mikro 15 persen hingga 20 persen atau sekitar Rp 22,8 triliun. Sepanjang 2012, Danamon menyalurkan kredit mikro mencapai Rp 19 triliun atau bertumbuh 17 persen.

Selain Danamon, Bank Jawa Barat dan Banten (BJB) juga menargetkan pertumbuhan mikro hingga 50 persen tahun ini. Sepanjang 2012, BJB berhasil menyalurkan kredit mikro hingga Rp 4,545 triliun atau tumbuh 52,8 persen dari tahun ke tahun. “Jika naik 50 persen maka penyaluran kredit mikro tahun ini sekitar Rp 6,8 triliun,” kata Direktur Utama Bank BJB Bien Subiantoro. Bien mengatakan, salah satu cara mengebut penyaluran kredit mikro ini adalah menambah jumlah Waroeng BJB hingga 600 unit tahun ini.

Bank Sinarmas pun fokus untuk meningkatkan kredit mikro tahun ini. Kredit mikro ditargetkan dapat mencapai Rp 500 miliar hingga akhir tahun. Direktur Utama Bank Sinarmas Freeyan Liwang mengatakan, Bank Sinarmas akan membidik pengusaha mikro di berbagai daerah. Perseroan akan menerjunkan timnya ke lapangan secara langsung.

Saat ini, total kredit yang disalurkan oleh Bank Sinarmas baru mencapai Rp 5 miliar hingga Rp 7 miliar. Untuk mencapai target, Bank Sinarmas melakukan kerja sama dengan petani di wilayah-wilayah pertanian. Menurut Freeyan, wilayah terbesar kredit mikro adalah di Jawa Tengah.

Meskipun demikian, Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada Tony Prasentyantono masih yakin, kenaikan BI Rate akan mengalami penurunan, seiring tren perlambatan kredit. Menurutnya, pada semester kedua tahun ini, pertumbuhan kredit secara keseluruhan hanya akan mencapai 19 persen. “Kredit UMKM juga akan mengalami hal yang sama,” katanya.

Pertumbuhan kredit bank umum sudah melambat pada lima bulan pertama 2013. Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang dipublikasikan Bank Indonesia (BI), pertumbuhan kredit bank umum per Mei 2013 sebesar 21 persen. Sedangkan, pertumbuhan kredit pada Mei 2012 sebesar 27 persen. n satya festiani ed: fitria andayani

Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement