REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Perjuangan panjang DC United untuk memiliki stadion baru akhirnya segera membuahkan hasil. Klub Liga Sepak Bola Amerika Serikat (MLS) itu telah mencapai kesepakatan senilai 300 juta dolar AS (sekitar Rp 3 triliun) dengan Pemerintah Kota Washington DC untuk membangun stadion berkapasitas hingga 25 ribu penonton.
Co-owner DC United Jason Levien mengatakan, realisasi pembangunan stadion baru ini merupakan refleksi peran klub dalam pengembangan ekonomi dan olahraga di ibu kota AS. "Klub dan fans kami punya tradisi hebat di MLS. Ini akan semakin memperkaya sejarah kami," kata dia, seperti dilansir laman resmi klub, Jumat (26/7).
Sesuai kesepakatan dengan pemerintah setempat, stadion baru akan dibangun di Buzzard Point, bagian barat daya Washington. Desain pembangunan stadion sudah mencapai tahap akhir. Kedua pihak masih membahas apakah akan membangun 20 ribu kursi dengan ruang untuk perluasan atau langsung membangun dengan kapasitas 25 ribu kursi.
Wali Kota Washington Vincent Gray memaparkan, proyek stadion ini akan ditanggung bersama oleh pemerintah kota dan klub. Pemerintah berkontribusi 150 juta dolar AS berupa pembebasan lahan dan infrastruktur. Biaya pembangunan stadion yang diperkirakan senilai 150 juta dolar AS akan ditanggung oleh DC United.
Gray menambahkan, pembangunan stadion ini merupakan keping terakhir dari rancangan pengembangan kota, Anacostia Waterfront Initiative. "Stadion ini adalah langkah penting untuk memajukan kota ini di sektor olahraga maupun ekonomi,” kata dia. Dalam kesepakatan tentatif ini, DC United akan diberikan hak sewa selama 25 hingga 35 tahun atas tanah stadion. Selain itu, klub juga diizinkan mengembangkan restoran, pertokoan, dan hotel di sepanjang jalan sekitar stadion. Klub juga mendapat potongan pajak hingga 2,6 juta dolar AS (Rp 26 miliar) pada tahun pertama operasional.
Pembangunan stadion baru merupakan salah satu janji yang diberikan Levien dan Erick Thohir, pengusaha Muslim Indonesia yang juga pemilik Harian Umum Republika, ketika mengakuisisi DC United pada Juli 2012. Levien berharap, stadion baru tersebut sudah dapat digunakan pada musim 2016 mendatang. "Rasanya sangat luar biasa bisa mewujudkan janji itu secepat ini," ujar dia.
Sejak didirikan pada 1996, laga DC United digelar di Stadion RFK Stadium. Kondisi stadion yang sudah dimakan usia membuat kunjungan penonton terus berkurang. Hal ini menyebabkan kerugian bagi klub tiap tahunnya. Sejak sepuluh tahun lalu, manajemen klub telah mengupayakan pembangunan stadion baru, namun selalu kandas. n adi wicaksono ed: ratna puspita
Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.