REPUBLIKA.CO.ID, Politikus PAN Bima Arya mengaku mantap mencalonkan diri sebagai calon Wali Kota Bogor karena wasiat orang tuanya. Ayahnya, (Alm) Brigjen Pol Drs Toni Sugiarto, adalah seorang tokoh Bogor yang merupakan Ketua Umum Paguyuban Bogoriensis (1993-1997).
Sang ayah berwasiat kepada Bima bahwa sebaik-baik orang dan umat adalah yang dapat memberi manfaat kepada orang lain. “Jadi, ketimbang jauh-jauh, sebaiknya kita membaktikan diri untuk kampung halaman sendiri dulu,” kata Bima dalam acara peluncuran buku perjalanan hidupnya, Sabtu (27/7).
Bima mengaku, di usianya yang masih relatif muda, sekitar 40-an, dia siap berbuat sesuatu untuk tanah kelahirannya. Menurutnya, tidak harus menunggu senior atau berusia tua untuk berbakti. “Dan, untuk berbakti, lebih baik di saat pada masa produktif,” katanya menegaskan. Bima akan berpasangan dengan Usmar Hariman dari Partai Demokrat dalam ajang Pemilukada Kota Bogor pada September mendatang.
Bima menyatakan bahwa maju dalam pemilukada bukan untuk tujuan menjadi wali kota semata. “Lebih dari itu, adalah keinginan bersama-sama warga dalam upaya perjuangan untuk perubahan Kota Bogor lebih baik, lebih membanggakan, dan masyarakatnya lebih sejahtera,” katanya.
Dalam buku perjalanan hidupnya, diceritakan kisah Bima Arya semasa muda. Menurut penulis buku, Fenty Effendi, Bima adalah anak gaul semasa SMA. Dia menjelaskan bahwa buku itu bercerita dengan bahasa yang sangat lugas perihal transformasi Bima Arya di beberapa titik balik kehidupannya. “Termasuk, masa-masa sulit dan jatuh bangun kehidupannya di usia yang sangat muda,” katanya .
Fenty kemudian menggarisbawahi tokoh yang ditulisnya bahwa “Tidak ada orang yang besar tanpa cobaan, tanpa rintangan, tanpa masalah. Anak muda, temukan ‘titik balik’ kalian!” Begitu pesan yang tersirat dalam buku tersebut. Selain dikenal sebagai Ketua DPP PAN, Bima setahun terakhir juga dipercaya menjadi Ketua Umum Paguyuban Bogor.
Dia lahir di Rumah Sakit Soekoyo, Paledang Bogor pada 17 Desember 1972. Pendidikan dasar diselesaikan di SD Polisi IV Bogor, lalu dilanjutkan di SMPN 1 Bogor, dan lulus dari SMAN 1 Bogor tahun 1991.
Selanjutnya, dia kuliah di Fisip Universitas Parahyangan Bandung. Kemudian, Bima meneruskan kuliah untuk mengambil master di bidang Studi Pembangunan Monash University Melbourne, Australia, pada 1988 dan lulus doktor dari Australian National University (ANU) Canberra, Australia, pada 2006.
Mantan aktivis mahasiswa itu memiliki banyak pengalaman organisasi dan kepemimpinan. Dia dipercaya sebagai Ketua Umum Ikatan Alumni SMAN 1 Bogor (2009-2012) dan Ketua PP Keluarga Besar Putra-Putri Polri (2010-2015).
Saat ini, Bima juga mengajar di Universitas Paramadina, menjadi konsultan di berbagai lembaga internasional, dan pembicara di berbagai forum mengenai isu-isu kebangsaan, kepemudaan, dan kepemimpinan. Dalam perkembangan karier politiknya, Bima terjun ke dunia nyata perpolitikan dengan mendeklarasikan diri menjadi calon Wali Kota Bogor pada Maret 2014.n antara ed: abdullah sammy
Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.