REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah warga yang meninggalkan Jakarta dan sekitarnya untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri 1434 Hijriah mulai melonjak pada Jumat (2/8). Terminal-terminal, pelabuhan, bandar udara, dan stasiun mulai dipadati penumpang. Sejumlah kendaraan mulai memasuki jalur pantai utara (pantura) dan selatan.
Di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, lonjakan penumpang mencapai 100 persen. “Dari yang biasanya 1.000 orang hingga 1.200 orang per hari, kini naik menjadi 2.000 orang,” kata Kepala Terminal Kampung Rambutan Dwi Basuki, kemarin. Beberapa perusahaan dan instansi yang menyediakan mudik bersama juga mulai memberangkatkan para pemudik, Jumat kemarin. Bus-bus tujuan Jawa Tengah dan Jawa Timur itu melintasi jalur pantura bersamaan.
Arus lalu lintas di pantura, khususnya di Indramayu, Cirebon, dan Jatibarang, terpantau padat dengan pemudik roda dua. Brigadir Asep, petugas Pospam Lebaran perbatasan Indramayu dengan Kabupaten Cirebon, mengatakan, iring-iringan pemudik dari Jakarta menuju Jawa Tengah meningkat dibandingkan sebelumnya.
Dia memperkirakan, peningkatan kendaraan akan terus terjadi hingga Ahad (4/8). Untuk mengurangi kepadatan di jalur pantura, petugas akan melakukan pengalihan dari Jakarta melalui jalur alternatif Cikamurang. Petugas juga akan mengarahkan menuju Karangampel. Setelah memasuki Semarang, Jawa Tengah, pemudik yang menggunakan kendaraan golongan satu, seperti mobil minibus dan sedan, bisa menggunakan ruas Tol Ungaran-Bawen.
Pembukaan ruas tol ini untuk mendukung kelancaran lalu lintas pemudik dari Semarang ke arah Bawen. Kepala Polres Semarang Ajun Komisaris Augustinus Berlianto Pangaribuan mengatakan, ruas tol akan dibuka untuk arus mudik hingga satu hari setelah Lebaran. “Selanjutnya hingga H+7, tol akan digunakan untuk arus balik,” ujar dia.
Peningkatan juga terlihat di jalur selatan. Di Kabupaten Cilacap atau perbatasan Jateng-Jabar, arus kendaraan pribadi meningkat lima unit per menit dari sebelumnya yang sebanyak dua unit per menit. Pemudik bersepeda motor juga meningkat dari rata-rata satu unit per lima menit menjadi tiga unit per menit.
Pemerintah yakin arus mudik tahun ini akan berlangsung lancar. Apalagi, menurut Menteri Perhubungan EE Mangindaan, jumlah pemudik bersepeda motor mengalami penurunan hingga 10,8 persen. Mobil pribadi juga mengalami penurunan hingga 8 persen.
Pemerintah memprediksikan jumlah mobil pribadi dan sepeda motor pada mudik tahun ini hanya mencapai 600 ribu unit. Ini diharapkan mengurangi angka kecelakaan. Pada arus mudik tahun lalu, kecelakaan sepeda motor merupakan yang paling tinggi, yaitu 5.233 kasus. Menurut Mangindaan, penurunan terjadi karena layanan transportasi umum, seperti bus, kereta, pesawat, dan kapal, telah ditingkatkan. Selain itu, para pengusaha transportasi juga tidak menaikkan harga dengan sangat tinggi.
Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, pemudik bersepeda motor berkurang karena banyaknya perusahaan yang menyelenggarakan mudik gratis, termasuk juga mudik gratis yang diselenggarakan partai politik.
Hatta menyatakan, kesiapan mudik tahun ini juga lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan infrastruktur jalan yang lebih lebar dan panjang. Perbaikan jalan tidak hanya di Pulau Jawa, tapi juga di Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan. Dia menyebutkan, perbaikan lintas timur Sumatra telah dilakukan sepanjang 2.756 km, lintas tengah Sumatra 2.400 km, serta lintas barat Sumatra 2.490 km.
Hatta juga menjamin pasokan bahan bakar minyak selama arus mudik. “Menteri ESDM dan Pertamina sudah siapkan SPBU mobile untuk antisipasi cuaca tidak menguntungkan, longsor, dan sebagainya,” kata dia.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, jika Idul Fitri dirayakan pada Kamis (8/8), arus lalu lintas dipastikan sangat padat hingga Senin (5/8) mendatang. Karena itu, pengamanan dan pelayanan sudah harus berjalan penuh. “Sekarang ini kita harus betul-betul final check,” ujar dia. n eshti maharani/bowo pribadi/cr01/yulianingsih/antara ed: ratna puspita
Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.