Selasa 06 Aug 2013 02:51 WIB
Peredaran Miras

Pesta Miras Tewaskan Enam Orang

 Pemusnahan miras hasil sitaan petugas kepolisian.
Foto: Antara/Saiful Bahri
Pemusnahan miras hasil sitaan petugas kepolisian.

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Jatuhnya korban jiwa akibat pesta minuman keras (miras) yang sering terjadi ternyata tidak menimbulkan efek jera. Indikasinya, terulangnya kejadian seperti ini di Kelurahan Majalengka Kulon, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, yang menewaskan enam orang. Kejadian ini terjadi sejak Ahad (4/8) hingga Senin (5/8). Para korban tewas secara bertahap dalam dua hari tersebut.

Tak hanya menyebabkan korban tewas, pesta miras yang dilaksanakan di bulan suci Ramadhan itu juga menyebabkan sepuluh orang kritis di RSUD Majalengka. Selain itu, masih ada empat orang lainnya yang hingga berita ini diturunkan, belum jelas kondisinya apakah sudah meninggal atau masih kritis.

Dari informasi yang dihimpun di RSUD Majalengka, kelima warga yang tewas itu bernama Dede Hendra (26 tahun) warga Desa Kertabasuki, Kecamatan Maja, Nopan (21) warga Perum Sindangkasih, Kecamatan Majalengka, Ara (22) warga Kelurahan Majalengka Kulon, Beni (42) warga Jalan Cibasale, Kelurahan Majalengka Kulon, dan Asep (27) warga Jalan Satari, Kelurahan Majalengka Kulon.

Korban tewas terakhir bernama Ridwan bin Rosman (19) warga Blok Minggu, Kelurahan Sindangkasih, Kabupaten Majalengka. Sedangkan, korban kritis, masing-masing bernama Purnama, Riyan, Angga, Nono, Andri, Dani, Yona, Asep, Boyke, dan Ade Sumarna.

Menurut pengakuan Asep, salah satu korban yang sempat sadar tapi akhirnya meninggal dunia, peistiwa itu bermula ketika dia dan teman-temannya menggelar pesta miras jenis Big Bos. Tapi, miras yang mereka konsumsi itu dicampur dengan minuman energi Kuku Bima. Setelah menenggak minuman tersebut, mereka merasa mual, pusing, dan muntah.

 

Kapolres Majalengka AKBP Bulang Bayu Samudra melalui Kapolsek Kota Majalengka AKP Udin Suharna mengatakan, masih melakukan penyelidikan terhadap peristiwa tersebut. Pihaknya pun masih melakukan pendekatan kepada seluruh keluarga korban yang masih berduka atas meninggalnya para korban.

“Kasusnya masih kami dalami, termasuk jenis minuman yang mereka konsumsi juga masih dalam penyelidikan kami,” kata Udin saat ditemui di RSUD Majalengka, Senin (5/8).

Seperti diketahui, pesta miras yang memakan korban jiwa hampir terjadi setiap menjelang Lebaran Idul Fitri. Pada tahun lalu, sebanyak sepuluh warga Kabupaten Majalengka juga menggelar pesta miras, empat orang di antaranya tewas dan enam orang lainnya kritis.

Namun, pesta miras yang mengakibatkan korban tewas tidak hanya terjadi saat musim Lebaran. Pun, pada hari biasa, seperti yang terjadi di Cirebon pada Mei 2010. Sebanyak 19 orang tewas akibat pesta minuman keras tersebut. Pada saat itu,  sejumlah warga melakukan pesta minuman keras di sejumlah lokasi yang berbeda. Beberapa jam setelah minum miras yang dicampur sejumlah minuman lain, korban mengalami pusing yang hebat, nyeri perut, mual, bahkan muntah.

Musnahkan botol miras

Sementara itu, Polres Cianjur, akhir pekan lalu memusnahkan ribuan botol miras berbagai jenis pada acara gelar pasukan dalam rangka Operasi Ketupat Lodaya 2013 di halaman Mapolres Cianjur. Kapolres Cianjur AKBP Dedy Kusuma Bhakti mengungkapkan, melalui gelar pasukan Operasi Ketupat Lodaya 2013 diharapkan terwujudnya sinergitas pelayanan prima untuk pengamanan Idul Fitri 2013.

Operasi Ketupat Lodaya akan berlangsung selama enam belas hari dengan mengedepankan kegiatan pre-emtif, preventif, dan penegakan hukum. Dalam pelaksanaan operasi ketupat kali ini, pihaknya menurunkan personel sebanyak 1.194, terdiri atas polri 670 personel dan instansi lain 524 personel yang akan di tempatkan di 16 pospam dan pos pelayan di wilayah hukum Polres Cianjur.

Sedangkan, maksud dari kegiatan ini untuk menciptakan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif menjelang dan sesudah Hari Raya Idul Fitri 1434 H serta pelayanan arus mudik yang tertib dan lancar. n lilis sri handayani/antara ed: muhammad hafil

Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement