REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah sepeda motor pemudik yang diangkut kereta api (KA) pada arus balik meningkat dibandingkan dengan jumlah sepeda motor yang diangkut pada arus mudik Lebaran 2013. Pemudik lebih memanfaatkan program pengangkutan sepeda motor gratis ini pada saat arus balik.
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan memaparkan, pada program pengangkutan arus balik periode 11-14 Agustus 2013, pihak KA telah mengangkut sebanyak 413 motor dari stasiun keberangkatan Cirebon-Kejaksan, Tegal, Semarang-Poncol, Kutoarjo, Lempuyangan, dan Solo-Jebres menuju stasiun akhir Jakarta-Gudang.
Dia memerinci, dari Stasiun Cirebon-Kejaksan telah diberangkatkan sebanyak 22 motor, dari Tegal sebanyak 61 motor, Semarang-Poncol sebanyak 60 motor, Kutoarjo sebanyak 142 motor, Lempuyangan sebanyak 66 motor, dan dari Stasiun Solo-Jebres diberangkatkan sebanyak 62 motor.
Pada arus mudik, kata dia, dari Stasiun Jakarta-Gudang telah diangkut sebanyak 196 motor menuju Stasiun Cirebon-Kejaksan, Tegal, Semarang-Poncol, Kutoarjo, Lempuyangan, dan Solo-Jebres. "Dengan demikian, jumlah pengangkutan motor gratis dengan menggunakan kereta api pada arus balik bertambah peminatnya dibandingkan saat arus mudik," kata Bambang dalam keterangan tertulis, Kamis (15/8).
Ia menjabarkan, pada masa Angkutan Lebaran tahun 2013, Kementerian Perhubungan menyelenggarakan pengangkutan sepeda motor gratis menggunakan kereta api dengan relasi Jakarta-Semarang dan Jakarta-Solo, baik arus balik maupun mudik. Ia juga mengatakan, penyelenggaraan angkutan motor gratis menggunakan kereta api dilaksanakan guna mengurangi tingkat kecelakaan sepeda motor saat mudik.
Hal tersebut, ujar dia, agar para pemudik dapat mencapai kampung halaman dengan aman dan nyaman. Menurutnya, program ini pun didukung dengan kemudahan prosedur pendaftaran. “Calon pemudik cukup menyerahkan fotokopi surat tanda nomor kendaraan (STNK) yang masih berlaku dan fotokopi identitas diri (KTP, SIM) yang masih berlaku," kata Bambang.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Evert Erenst Mangindaan mengatakan bahwa program mudik gratis bagi pengguna sepeda motor terkesan kurang diminati. Sehingga, fasilitas yang disediakan di kereta api tak termanfaatkan. “Program mudik gratis untuk pemudik sepeda motor belum signifikan, padahal kapasitas kereta api disediakan untuk 6.000 motor dengan 120 gerbong,” kata Mangindaan.
Berdasarkan data Kementerian Perhubungan (Kemenhub), jumlah sepeda motor yang diangkut kereta api pada arus mudik lintas utara atau rute Jakarta Gudang-Semarang Poncol pada 3-6 Agustus 2013 sebanyak 69 unit motor. Sedangkan, jumlah sepeda motor yang diangkut kereta api untuk arus lintas selatan atau rute Jakarta Gudang-Solo Jebres sebanyak 127 unit sepeda motor.
Mangindaan mengutarakan harapannya agar ke depan minat pemudik bisa lebih banyak supaya penumpang dan motor dapat diangkut secara cuma-cuma. Minat yang cukup besar, ujarnya, terlihat pada moda transportasi laut, yaitu kapal laut dari Tanjung Priok Jakarta menuju Tanjung Emas Semarang. “Untuk sektor angkutan laut, telah dioperasikan KM Dobonsolo dan KRI Banda Aceh untuk trip arus mudik dan balik,” katanya.
Jumlah pemudik dan kendaraannya yang telah diangkut untuk periode arus mudik sejak keberangkatan perdana tanggal 3-6 Agustus 2013 tercatat sebanyak 4.707 penumpang dan 2.800 unit sepeda motor. Sedangkan, untuk moda angkutan darat, program mudik gratis sepeda motor yang diangkut oleh truk tercatat sebanyak 1.263 unit sepeda motor dan 2.728 penumpang.
Selain itu, kerja sama dengan ATPM (agen tunggal pemilik merek) dealer sepeda motor dan mitra kerja swasta lainnya sebanyak 20 perusahaan dengan jumlah keseluruhan pemudik sebanyak 36.594 penumpang dan bus yang diberangkatkan berjumlah 2.323 bus. “Itu pun belum signifikan karena pemudik yang akan pulang berkisar 600 ribuan melewati Jakarta dan arahnya ke Lampung, Jawa Tengah, dan Jawa Timur,” kata Mangindaan.
Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Bambang Susantono mengimbau agar pada masa mudik Lebaran mendatang masyarakat tidak lagi mudik menggunakan sepeda motor yang dinilai rawan untuk perjalanan jarak jauh. “Penggunaan sepeda motor untuk perjalanan jarak jauh sangat rawan dan berpotensi kecelakaan,” kata Bambang.
Menurutnya, hal tersebut juga diakibatkan karakteristik penggunaan sepeda motor yang relatif kurang stabil. Namun demikian, ujar dia, pihaknya juga menyadari bahwa masih ada masyarakat yang memerlukan kendaraan tersebut untuk mendukung mobilitasnya di kampung halaman dalam bersilaturahim.
Untuk itu, dia mengemukakan bahwa Kemenhub melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut juga telah memberikan alternatif melalui pengangkutan sepeda motor dan para pengemudinya dengan menggunakan angkutan laut sehingga perjalanan para pemudik lebih terjamin. Selain itu, penyelenggaraan angkutan laut balik gratis itu juga dinilai merupakan respons pemerintah terhadap permintaan para pemudik yang terus meningkat dalam tiga tahun terakhir.
Wamenhub juga berpesan agar para pemudik ini terus berhati-hati, baik dalam pelayaran di atas kapal maupun saat melanjutkan perjalanannya dengan menggunakan sepeda motor. “Utamakan keselamatan dan berkendaralah dengan cara yang baik atau safety riding,” ujar Wamenhub. n antara ed: muhammad fakhruddin
Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.