Jumat 16 Aug 2013 08:45 WIB
Pilpres 2014

Akbar Beri Lampu Hijau Pencapresan JK

Jusuf Kalla
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Golongan Karya Akbar Tandjung memberi lampu hijau kepada Jusuf Kalla (JK) jika ingin maju sebagai calon presiden dari partai lain. Akbar yang pernah menjadi saingan JK saat pemilihan ketua umum Partai Golkar 2005 lalu menilai, Golkar tak bisa melarang pencapresan JK.

"Kalau memang ada partai yang mau mengusung Jusuf Kalla (JK) sebagai calon presiden, maka saya dan kader Partai Golkar tidak bisa melarangnya karena itu hak pribadinya," ujarnya, di Nusa Dua, Bali, seperti dikutip Antara, Kamis (15/8).

Selain itu, dia menilai Partai Golkar tidak bisa bertindak tegas terhadap JK yang masih aktif sebagai kader partai berlambang pohon beringin itu. Menurutnya, JK tak bisa disanksi partai jika maju sebagai capres partai lain. Menurutnya, jika Golkar mengambil tindakan tegas seperti pemecatan justru akan mengangkat elektabilitas JK. "Apakah langkah yang diambil oleh Golkar dengan memecat JK bisa mengangkat elektabilitas partai di mata publik?" ujarnya.

Walaupun hasil survei menunjukkan elektabilitas JK jauh lebih tinggi dibandingkan Aburizal Bakrie (Ical), Partai Golkar bergeming untuk mengusung Ical sebagai capres dari partai bernomor urut lima tersebut.

"Mengusung Ical sebagai capres merupakan produk organisasi yang tidak dapat diganggu gugat, dan Golkar sudah menyusun strategi untuk bisa memenangkannya pada Pemilu 2014," ujarnya.

Terkait dengan hasil beberapa lembaga survei yang menunjukkan elektabilitas Ical mengalami penurunan, pihaknya tidak mempermasalahkan hal itu. Menurut Akbar, hasil survei akan jadi tolak ukur untuk makin mematangkan strategi memenangkan Pemilu 2014.

Partai Golkar, kata Akbar, sudah menyusun beberapa langkah untuk bisa memenangkan Pemilu 2014. Salah satu langkah untuk memenangkan pemilu adalah dengan menyukseskan kemenangan calon Golkar di pemilihan kepada daerah (pemilukada). Akbar merujuk pada kemenangan dua calon gubernur Golkar, yakni Alex Noerdin di Sumatra Selatan dan I Mangku Pastika di Bali.

"Sepeti halnya di Bali, jika kepala daerah dari kader Partai Golkar bisa memanfaatkan kemampuannya mencari massa, maka akan menjadi peluang besar untuk bisa memenangkan Pemilu 2014," ujarnya. Dengan langkah itu, pihaknya yakin bisa memenangkan pilpres.

Di tempat terpisah, Wakil Ketua Umum Golkar Agung Laksono berharap elektabilitas Ical bisa naik. Dia mahfum bahwa sementara ini elektabilitas sang ketua umum Golkar masih kalah dibanding calon partai lain. "Kami harap elektabilitas Ical pada Oktober mendatang semakin meningkat," katanya. Sekalipun begitu, Agung menilai pencapresan Ical tidak perlu dievaluasi. "Kami tetap mendukung Ical maju terus," ujarnya.

Seharusnya, ujar Agung, yang dievaluasi adalah tim sukses pencapresan Ical. Sektor mana saja yang harus ditingkatkan penggalangannya agar elektabilitas Ical bisa naik. Dengan strategi tertentu, ujar Agung, yang dilakukan oleh tim sukses, diharapkan bisa mendongkrak suara Ical. Saat ini ia masih optimistis dengan pencapresan Ical.

Kendati Golkar tetap kukuh mempertahankan nama Ical, bukan berarti peluang JK melenggang di Pemilu Presiden 2014 tertutup. Sebaliknya, nama JK mulai dikipas sejumlah partai untuk menjadi calon presiden.

Nama JK bahkan terus mencuat untuk ikut dalam Konvensi Presiden Partai Demokrat. Ketua DPD Partai Demokrat Sulawesi Selatan (Sulsel) Ilham Arief Sirajuddin secara terbuka mendorong nama JK untuk ikut konvensi.

Terkait usulan ikut Konvensi Demokrat, JK mengaku belum mengambil keputusan. Namun, dia mengaku telah berbicara dengan sejumlah pengurus Demokrat soal ide tersebut. "Saya sudah banyak berbicara dengan orang  Demokrat, tapi saya belum memikirkan keputusan untuk ikut (konvensi)," tutup JK.n ed: abdullah sammy

Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement