Senin 19 Aug 2013 08:38 WIB
Kinerja Pertamina

Pertamina Masuk Fortune 500

Pertamina
Foto: antara
Pertamina

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) memberikan kado sangat istimewa bagi ke-68 Hari Kemerdekaan Indonesia. Kado itu tidak hanya mengejutkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan, tetapi juga membuat terperangah para pesaing global perusahaan migas pelat merah tersebut.

Tidak tanggung-tanggung, PT Pertamina berhasil bercokol di peringkat 122 Fortune 500. Peringkat ini amat bergengsi dan menjadi incaran semua perusahaan multinasional.

Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan pun tak mampu menyembunyikan keterperanjatannya saat mengetahui perusahaan yang dinakhodainya itu berada di peringkat 122. Padahal, peringkat menggiurkan itu baru ditargetkan tercapai pada 2025. Artinya, capaian tersebut bisa diwujudkan satu dasawarsa lebih cepat.

Fortune 500 adalah daftar peringkat tahunan perusahaan kelas dunia yang diterbitkan oleh majalah bergengsi Fortune. Dalam peringkat itu, terdapat 500 perusahaan swasta dan milik pemerintah teratas yang dinilai berdasarkan kinerja tiap-tiap perusahaan.

Menurut Karen, apabila menginginkan peringkat lebih tinggi, perusahaannya harus melakukan kegiatan manajemen lebih optimal dari perusahaan saingan yang peringkatnya lebih baik. Dengan begitu, peringkat bisa naik lagi.

Karen mengatakan, Pertamina akan lebih memperketat kegiatan manajemennya agar lebih efektif dan efisien. “Kalau begini saja sudah bisa masuk Fortune 500, kerja lebih keras lagi niscaya akan mengantarkan Pertamina sejajar dengan perusahaan kelas dunia,” ujarnya pada akhir pekan lalu.

Karen bertekad merevisi target karena pencapaian ini. Sebelumnya, target masuk peringkat 100 Fortune 500 dipasang pada 2025. Dengan capaian yang ada, dia pun memasang target peringkat 25-50. “Kuncinya ada pada tata kelola yang baik dan arahan yang tepat.”

Menteri BUMN Dahlan Iskan terkejut dengan hasil yang diraih Pertamina. Dia membayangkan perusahaan pelat merah itu baru berhasil masuk peringkat Fortune tahun depan. Tantangan ke depan, kata Dahlan, adalah mempertahankan prestasi utama Pertamina dari intervensi dan godaan-godaan lainnya. “Menjabat sebagai Dirut Pertamina itu berat karena banyak tantangan dan godaan.”

Pengamat BUMN Said Didu berpendapat, agar bisa terbang lebih tinggi, Pertamina harus mampu menjaga diri dari intervensi dan rayuan para oknum migas. Apabila menginginkan Pertamina terbang lebih tinggi lagi, intervensi dan diskredit kredibilitas harus dihentikan. “Dengan berhasil bercokol pada peringkat 122 Fortune, perusahaan migas itu membuktikan sebagai perusahaan yang berkualitas,” kata Said. n aldian wahyu ramadhan ed: eh ismail

Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement