REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih Arsenal Arsene Wenger semakin gerah dituding pelit dalam berbelanja pemain. Seolah ingin meredam kegundahan hati para fans, Wenger mengatakan akan ada kejutan dalam 10 hari ke depan terkait pergerakan transfer klub.
Wenger tengah mengalami krisis kredibilitas menyusul minimnya pergerakan Arsenal dalam bursa transfer musim panas ini. Maklum, hingga kini klub asal London Utara itu baru mendatangkan satu pemain. Yakni, striker muda asal Prancis, Yaya Sanogo, yang sebelumnya bermain bersama Auxerre. Itu pun secara cuma-cuma, karena sang pemain didatangkan dengan status bebas transfer.
Desakan untuk segera mendatangkan pemain baru semakin menjadi setelah Arsenal mengalami kekalahan menyakitkan 1-3 saat menjamu Aston Villa pada laga pembuka Liga Primer Inggris, akhir pekan lalu. Saking kesalnya, para fans bahkan meminta manajemen untuk tidak memperpanjang kontrak Wenger.
Wenger mengakui desakan mendatangkan pemain baru adalah situasi berat baginya. Namun, ia mencoba memahami keresahan para fans. "Kami memang belum terlalu aktif, tapi akan ada banyak hal terjadi dalam 10 hari mendatang," ungkap Wenger dikutip dari laman resmi Arsenal, Rabu (21/8).
Juru taktik berusia 63 tahun itu memang tidak menyebut lebih rinci mengenai kejutan apa yang akan hadir dalam 10 hari ke depan. Namun, Daily Star melaporkan, Arsenal berencana akan menggelontorkan dana sebesar 65 juta pound (sekitar Rp 1,1 miliar) untuk mendatangkan empat pemain baru.
The Gunners diklaim bakal terus berusaha mendatangkan gelandang Newcastle United, Yohan Cabaye, dengan menaikkan tawaran menjadi 20 juta pound (Rp 343 miliar). Ini setelah tawaran pertama Arsenal yang sebesar 16 juta pound ditolak mentah-mentah oleh kubu the Magpies.
Wenger juga ingin menambah amunisi baru di lini serang dengan mendatangkan bomber Swansea City, Michu. Michu kabarnya dibanderol Swansea dengan harga 25 juta pound (Rp 428 miliar). n satria k yudha ed: andri saubani
Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.
Ikuti Whatsapp Channel Republika